ID/Prabhupada 0161 - Menjadi Seorang Vaiṣṇava Dan Merasakan Penderitaan Atas Kemanusiaan

Revision as of 02:43, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


His Divine Grace Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati Gosvami Prabhupada's Disappearance Day, Lecture -- Los Angeles, December 9, 1968

Jika kita secara tegas berusaha melayani guru kerohanian, melaksanakan perintah-perintahnyanya, maka Kṛṣṇa akan memberi kita semua fasilitas. Itulah rahasianya. Meskipun tidak ada kemungkinannya, aku tidak pernah berpikir seperti itu, melainkan aku menerimanya dengan sedikit lebih serius, dengan mempelajari ulasan dari Viśvanātha Cakravartī Ṭhākura pada Bhagavad-gītā. Di dalam Bhagavad-gītā pada sloka : vyavasāyātmikā-buddhir ekeha kuru-nandana. (BG 2.41), dalam kaitan dengan sloka tersebut, Viśvanātha Cakravartī Ṭhākura memberikan ulasannya bahwa kita seharusnya menerima kata-kata dari guru kerohanian sebagai hidup dan jiwa kita. Kita seharusnya mencoba untuk melaksanakan petunjuk itu, petunjuk khusus dari guru kerohanian, dengan sangat tegas, tanpa memperdulikan keuntungan ataupun kerugian pribadi kita.

Jadi, aku mencoba sedikit menerapkan semangat itu. Beliau telah memberiku semua fasilitas untuk melayaninya. Segala sesuatunya telah sampai pada tahap ini, di mana di dalam usia tua ini aku telah datang ke negaramu, dan kamu juga telah menerima gerakan ini dengan serius, mencoba untuk memahaminya. Sekarang, kita memiliki sejumlah buku. Jadi, sudah ada suatu pijakan kecil bagi gerakan ini. Dalam perayaan berpulangnya guru kerohanianku ini, sebagaimana aku berusaha untuk melaksanakan keinginannya, maka sama halnya, aku juga akan memintamu untuk melaksanakan perintah yang sama melalui keinginanku. Aku ini sudah tua, aku juga bisa meninggal setiap saat. Itu adalah hukum alam. Tidak seorangpun dapat menghentikannya. Jadi hal ini tidaklah terlalu mengherankan, namun permintaanku padamu pada hari yang sangat menguntungkan dari berpulangnya Guru Mahārājaku adalah bahwa paling tidak, sampai pada batas tertentu, kamu telah memahami intisari dari gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini. Kamu seharusnya mencoba mendorongnya untuk maju. Orang-orang sedang menderita karena kekurangan kesadaran ini. Sebagaimana kita berdoa bagi para penyembah setiap hari.

vāñchā-kalpatarubhyaś ca
kṛpā-sindhubhya eva ca
patitānāṁ pāvanebhyo
vaiṣṇavebhyo namo namaḥ

(Hamba bersujud dengan hormat kepada semua Vaiṣṇava, penyembah-penyembah Tuhan yang dapat memenuhi keinginan setiap orang, seperti pohon kalpa-vrkṣa, pohon yang dapat memenuhi segala keinginan. Mereka selalu sangat baik terhadap roh-roh yang telah jatuh seperti kita)

Seorang Vaiṣṇava, atau penyembah Tuhan, hidupnya dipersembahkan bagi kepentingan semua orang. Kamu tahu - kamu semua berasal dari masyarakat Kristen - bagaimana Jesus Kristus, beliau berkata bahwa ia telah mengurbankan dirinya sendiri untuk kegiatan-kegiatanmu yang penuh dosa. Itulah tekad dari penyembah Tuhan. Mereka tidak memperdulikan kenyamanan dirinya sendiri. Karena mereka mencintai Kṛṣṇa atau Tuhan, dan karenanya mereka juga mencintai semua makhluk hidup, karena semua makhluk hidup terhubung dengan Kṛṣṇa. Jadi, sama halnya, kamu seharusnya mempelajari ini. Dengan menerima gerakan kesadaran Kṛṣṇa, maka itu berarti menjadi seorang Vaiṣṇava dan merasakan penderitaan atas kemanusiaan. Untuk merasakan penderitaan atas kemanusiaan, ada sudut-sudut pandang yang berbeda-beda. Seseorang sedang memikirkan penderitaan atas kemanusiaan melalui konsep kehidupan yang didasarkan atas badan. Seseorang sedang mencoba untuk membuka rumah sakit untuk memberikan bantuan bagi orang-orang yang sedang sakit. Seseorang sedang membagikan makanan di negara-negara atau tempat-tempat yang sedang dilanda kemiskinan. Semua hal tersebut tentu saja sangatlah baik, tetapi penderitaan sebenarnya atas kemanusiaan adalah dikarenakan oleh kurangnya kesadaran Kṛṣṇa. Badan ini menderita, itu hanyalah untuk sementara waktu saja, dan penderitaan itu juga tidak bisa dihentikan melalui hukum-hukum alam. Misalkan kamu melakukan pembagian makanan di suatu negara yang sedang dilanda kemiskinan, maka itu tidaklah berarti bahwa bantuanmu itu menjadi jalan keluar dari keseluruhan masalah. Pekerjaan yang memberikan manfaat yang sebenarnya adalah dengan melibatkan setiap orang ke dalam kesadaran Kṛṣṇa.