ID/Prabhupada 0184 - Pindahkanlah Kemelekatan Dari Suara Material Kepada Suara Spiritual

Revision as of 02:45, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on SB 3.26.47 -- Bombay, January 22, 1975

Jadi, suara itu sangatlah penting. Suara adalah penyebab dari keterikatan kita di dunia material ini. Seperti halnya di kota-kota besar, mereka menjadi melekat kepada suara yang digetarkan oleh para bintang film. Bukan hanya itu saja, namun ada begitu banyak hal yang kita dengar melalui siaran radio. Kemelekatan kepada suara. Dan karena hal itu adalah suara material, maka dengan begitu kita sedang menjadi terjerat secara material, terjerat lebih banyak dan lebih banyak lagi . Beberapa orang aktris, beberapa bintang film, penyanyi, dan orang-orang sangatlah suka mendengarkan nyanyian tersebut, sehingga sang penyanyi itu dibayar sebesar limabelas ribu rupee untuk satu lagu. Ada banyak hal seperti itu di Bombay. Jadi lihatlah, betapa luar biasanya ketertarikan yang kita miliki pada getaran suara material. Sama halnya, kemelekatan yang sama itu, jika kita alihkan untuk mendengarkan tentang maha-mantra Hare Kṛṣṇa, maka kita akan menjadi terbebaskan, melalui suara yang sama. Yang satu itu bersifat material, sedangkan yang lainnya bersifat spiritual. Kamu bisa berlatih untuk menjadi melekat melalui getaran suara spiritual ini. Dan kemudian hidupmu akan menjadi berhasil.

ceto-darpaṇa-mārjanaṁ bhava-mahā-dāvāgni-nirvāpaṇaṁ
śreyaḥ-kairava-candrikā-vitaraṇaṁ vidyā-vadhū-jīvanam
ānandāmbudhi-vardhanaṁ prati-padaṁ pūrṇāmṛtāsvādanaṁ
sarvātma-snapanaṁ paraṁ vijayate śrī-kṛṣṇa-saṅkīrtanam
(CC Antya 20.12)

Jadi gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini dimaksudkan untuk tujuan ini, yaitu bahwa "Kamu sebenarnya telah memiliki kemelekatan kepada suara. Sekarang cobalah pindahkan kemelekatan itu kepada suara spiritual. Maka hidupmu akan berhasil." Inilah gerakan kesadaran Kṛṣṇa, yang mengajarkan orang-orang untuk memindahkan kemelekatan dari suara material kepada suara spiritual. Narottama dāsa Ṭhākura karenanya kemudian bernyanyi, golokera prema-dhana, hari-nāma-saṅkīrtana., rati nā janmila kene tāi. Suara ini datang dari dunia spiritual, golokera prema-dhana, dengan mengucapkan, dengan mendengarkan suara ini, maka kita akan mengembangkan cinta sejati kita kepada Tuhan yang saat ini masih belum teraktifkan. Itulah yang diinginkan. Premā pum-artho mahān. Di dunia material ini kita menganggap dharmārtha-kāma-mokṣa (SB 4.8.41) sebagai hal yang sangat penting. Puruṣārtha. Dharma, untuk berusaha menjadi religius, dan dengan menjadi religius, kita kemudian mengembangkan pembangunan ekonomi kita. Dhanaṁ dehi rūpaṁ dehi yaśo dehi, dehi, dehi. Kāma. Mengapa dehi dehi? Karena, kāma, untuk memenuhi keinginan kita, keinginan kita yang penuh nafsu. Dharmārtha-kāma, dan ketika kita menjadi mulai muak pada hal-hal tersebut atau justru karena kita tidak mampu memenuhi keinginan-keinginan untuk mencapai hal-hal tersebut, maka kita lalu menginginkan mokṣa, menyatu dengan Tuhan. Inilah empat jenis urusan-urusan material. Tetapi urusan spiritual adalah : premā pum-artho mahān. Untuk mencapai cinta kepada Tuhan, itulah kesempurnaan yeng tertinggi. Premā pum-artho mahān.

Jadi, untuk mencapai tujuan hidup ini, premā pum-artho mahān, khususnya di jaman ini, Kali-yuga, sangatlah sulit sekali, karena kita tidak bisa melakukan hal-hal yang lain. Waktu yang ada saat ini dipenuhi dengan rintangan-rintangan. Karenanya ....... Inilah metodanya : harer nāma harer nāma harer nāmaiva kevalam : (CC Adi 17.21). "Ucapkanlah mantra Hare Kṛṣṇa," kevalam, "hanya." Kalau nāsty eva nāsty eva nāsty eva gatir anyathā. Di Kali-yuga, karena urusan utama adalah untuk mendapatkan pembebasan dari ikatan material, Bhūtvā bhūtvā pralīyate. (BG 8.19). Orang-orang bahkan tidak memahami hal ini, apakah sebenarnya penderitaan kita itu. Maka Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, sendiri berkata, "Inilah penderitaan-penderitaanmu." Apakah itu? Janma-mṛtyu-jarā-vyādhi : BG 13.9). "Perulangan dari kelahiran dan kematian. Itulah yang sebenarnya merupakan penderitaan di dalam hidupmu." Apa yang sedang kamu pikirkan tentang penderitaan ini dan penderitaaan itu? Semua yang lainnya itu hanyalah penderitaan yang bersifat sementara. Semuanya ada di bawah pengaruh dari hukum-hukum alam material. Kamu tidak bisa keluar dari hal itu. Prakṛteḥ kriyamāṇāni guṇaiḥ karmāṇi sarvaśaḥ. (BG 3.27). Prakṛti akan menekanmu untuk melakukan sesuatu karena kamu telah mencemarkan mode alam material. Karenanya kamu harus bertindak di bawah arahan dari prakṛti ini, alam material ini. Dan selama kamu ada di bawah pengaruh dari alam material, maka kamu harus menerima kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit ini. Inilah penderitaanmu yang sebenarnya.