ID/Prabhupada 0194 - Inilah Manusia Yang Ideal

Revision as of 02:46, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on SB 7.6.4 -- Toronto, June 20, 1976

Jadi, kita harus mengacu kepada śāstra-vidhi, yang artinya, inilah kemajuan peradaban yang sebenarnya Karena di dalam kehidupan demi kehidupan, kita telah melupakan hubungan kita dengan Tuhan, dan inilah satu-satunya kesempatan, yaitu kehidupan dalam badan manusia, di mana kita bisa menghidupkan kembali hubungan kita dengan Tuhan. Di dalam Caitanya-caritāmṛta , dikatakan bahwa : anādi bahir-mukha jīva kṛṣṇa bhuli' gelā ataeva kṛṣṇa veda-purāṇa karilā. Mengapa Veda serta Purāṇa itu ada? Khususnya di India, kita memiliki begitu banyak kesusasteraan Veda. Pertama-tama sekali, empat Veda - Sāma, Yajur, Ṛg, Atharva. Kemudian intisari filsafat dari keempat Veda, tersebut yaitu Vedānta-sūtra. Kemudian penjelasan dari Vedānta, yaitu Purāṇa. Purāṇa berarti tambahan. Orang biasa, mereka tidak bisa memahami bahasa Veda. Karenanya prinsip-prinsip Veda ini diajarkan melalui acuan sejarah. Dan ini disebut sebagai Purāṇa. Dan Śrīmad-Bhāgavatam disebut sebagai Mahā-purāṇa. Itu adalah Purāṇa yang tanpa noda, atau Śrīmad-Bhāgavatam, karena di dalam Purāṇa yang lainnya masih terdapat kegiatan-kegiatan material, namun di dalam Mahā-purāṇa, Śrīmad-Bhāgavatam, yang ada hanyalah kegiatan-kegiatan spiritual saja. Itulah yang diinginkan. Jadi, Śrīmad-Bhāgavatam ini ditulis oleh Vyāsadeva atas petunjuk Nārada. Mahā-purāṇa. Jadi, kita harus mengambil manfaat dari hal ini. Ada begitu banyak kesusasteraan yang sangat berharga. Kehidupan manusia dimaksudkan untuk itu. Lalu, mengapa kamu menolaknya? Upaya kita, yang adalah gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini adalah upaya untuk bagaimana caranya menyebarkan pengetahuan mengenai Veda dan Purāṇa ini, sehingga umat manusia bisa memanfaatkannya dan menjadikan hidupnya berhasil. Sebaliknya, jika ia hanya bekerja keras, siang dan malam, seperti para babi ..... Babi bekerja dengan sangat keras siang dan malam hanya untuk menemukan, "Di mana kotoran itu? Di mana kotoran itu?" Dan sesudah memakan kotoran itu, begitu mereka menjadi sedikit lebih gemuk ...... Para babi itu gemuk-gemuk karenanya, karena kotoran mengandung semua intisari dari makanan. Menurut imu pengetahuan kedokteran, kotoran penuh dengan hidrofosfat. Hidrofosfat adalah tonik yang baik. Jadi, orang boleh mencobanya jika mereka suka. (tertawa). Tetapi, sebenarnya itulah kenyataannya. Babi menjadi sangat gemuk karena mereka makan kotoran.

Jadi, kehidupan ini bukanlah dimaksudkan untuk menjadi babi. Seseorang seharusnya menjadi orang suci. Itulah peradaban manusia. Karenanya, di dalam peradaban Veda terdapat - brāhmaṇa, manusia golongan kelas satu. Tidak ada manusia golongan kelas satu di dalam masyarakat ini sekarang. Setiap orang merupakan manusia golongan kelas tiga, kelas empat, kelas lima. Satya-śama-dama-titkṣa ārjava jñānaṁ-vijñānam āstikyaṁ brahma-karma svabhāva-jam. (BG 18.42). Inilah manusia golongan kelas satu. Jujur, damai, penuh pengetahuan, sederhana, toleran, dan mempercayai śāstra. Inilah ciri-ciri dari manusia golongan kelas satu. Jadi, di mana keberadaan dari manusia golongan kelas satu itu di seluruh penjuru dunia ini sekarang? (terhenti). ..... gerakan kesadaran Kṛṣṇa paling tidak berusaha menciptakan, pada satu bagian, golongan manusia kelas satu, sehingga orang-orang akan bisa melihat bahwa, "Oh, inilah manusia yang ideal." Jadi, karenanya permintaanku kepada orang-orang yang telah bergabung dengan gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini, yaitu agar mereka seharusnya dengan sangat berhati-hati menjaga diri mereka sebagai golongan manusia kelas satu. Orang-orang akan menghargai itu dan mereka akan berusaha untuk mengikuti. Yad yad ācarati śreṣṭhas tat tad evetaro janaḥ. (BG 3.21). Jika ada manusia golongan kelas satu, maka orang-orang akan menghargai. Paling tidak, mereka akan mencoba untuk mengikuti, meskipun mereka tidak mampu untuk menjadi manusia golongan kelas satu. Mereka akan berusaha untuk mengikuti. Tat tad eva, sa yat pramāṇaṁ kurute lokas tad anuvartate. Jadi, itulah manusia golongan kelas satu yang diperlukan. Jika ia bertindak, maka yang lainnya akan mengikuti. Jika seorang guru tidak merokok, para murid juga akan berhenti merokok secara alamiah. Namun jika sang guru merokok, lalu bagaimana dengan para muridnya .....? Mereka juga merokok di dalam kelas. Aku telah melihat hal ini di New York. Paling tidak di India, hal ini belum dimulai. Ini akan dimulai. Karena mereka sekarang juga sedang membuat kemajuan. (tertawa). Para bajingan ini sedang membuat kemajuan, maju menuju ke neraka. (tertawa).

Jadi, Prahlāda Mahārāja menyarankan, jangan membuang-buang waktumu yang berharga ini di dalam yang namanya saja pengembangan ekonomi dan kegiatan-kegiatan yang tidak masuk akal. Berusahalah untuk menjadi penyembah Mukunda. Maka kemudian hidupmu akan berhasil.