ID/Prabhupada 0242 - Sangatlah Sulit Untuk Mengembalikan Kita Kepada Proses Peradaban Yang Asli

Revision as of 02:50, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on BG 2.3 -- London, August 4, 1973

Prabhupāda : Kemarin kita membaca mengenai saat Manu, Vaivasvatu Manu, datang kepada Kardama Muni, dan ia menerimanya, "Tuan, aku memahami bahwa perjalanan keliling anda ini adalah ....,"apa namanya, apa istilahnya, melakukan pengujian?

Penyembah : Pemeriksaan.

Prabhupāda : Pemeriksaan, ya. Pemeriksaan. "Perjalanan keliling anda adalah merupakan pemeriksaan apakah varṇāśrama... Apakah para brāhmaṇa sudah benar-benar bertindak sebagai brāhmaṇa, apakah para kṣatriya sudah benar-benar bertindak sebagai kṣatriya." Itulah perjalanan keliling dari raja. Perjalanan keliling raja itu bukanlah suatu perjalanan tamasya yang dibiayai oleh negara untuk pergi ke suatu tempat dan lalu kembali lagi. Bukan. Ia ..... Kadang-kadang, di dalam penyamaran, sang raja terbiasa mengamati apakah varṇāśrama-dharma ini benar-benar terpelihara, dilaksanakan dengan benar, apakah seseorang hanya membuang-buang waktu seperti para hippie. Tidak, hal seperti itu tidak boleh dilakukan. Itu tidak boleh dilakukan. Sekarang, di dalam pemerintahanmu terdapat suatu kegiatan pemeriksaan mengenai apakah tidak seorangpun yang bekerja, tetapi ...... tidak bekerja. Namun, sangat banyak hal yang tidak diperiksa dengan benar. Itu merupakan kewajiban pemerintah untuk menangani segala sesuatuya. Varnāśramācaravatā, segala sesuatunya sedang bertindak sebagai brāhmaṇa. Hanya dengan menjadi brāhmaṇa secara keliru, menjadi kṣatriya secara keliru - Tidak. Kamu tidak bisa begitu. Jadi, ini adalah kewajiban dari raja, kewajiban dari pemerintah. Sekarang segala sesuatunya menjadi kocar-kacir. Segala sesuatunya menjadi tidak berharga sama sekali. Karenanya, Caitanya Mahāprabhu berkata, kalau...

harer nāma harer nāma
harer nāmaiva kevalam
kalau nāsty eva nāsty eva
nāsty eva gatir anyathā
(CC Adi 17.21)

Sangatlah sulit untuk mengembalikan kita kepada proses peradaban yang asli.

Jadi, bagi seorang Vaiṣṇava, sebagaimana telah aku jelaskan, tri-daśa-pūr ākāśa-puṣpāyate durdāntendriya-kāla-sarpa-paṭalī. Pengendalian indria-indria, itulah durdānta. Durdānta berarti hebat. Sangat...sangatlah sulit untuk mengendalikan indria-indria. Karenanya, proses yoga, proses yoga mistik - adalah melaksanakan bagaimana caranya mengendalikan indria-indria. Tetapi bagi seorang penyembah ...... Mereka ....Seperti halnya lidah, jika lidah itu disibukkan hanya di dalam urusan berjapa mantra Hare Kṛṣṇa dan memakan hanya Kṛṣṇa prasādam, maka segala sesuatunya menjadi sudah dilaksanakan, yogi yang sempurna. Yogi yang sempurna. Jadi, bagi seorang bhakta, tidak ada msalah dengan indria-indria karena seorang bhakta memahami bagaimana caranya melibatkan setiap dan masing-masing indria di dalam pelayanan kepada Tuhan. Hṛṣīkeṇa hṛṣīkeśa-sevanam. (CC Madhya 19.170). Itulah bhakti. Hṛṣīka berarti indria-indria. Ketika indria-indria disibukkan hanya bagi pelayanan kepada Kṛṣṇa, Hṛṣīkeśa, maka tidak diperlukan lagi adanya pelaksanaan yoga. Dengan sendirinya indria-indria itu terkunci di dalam pelayanan kepada Kṛṣṇa. Mereka tidak memiliki kesibukan lain. Itulah hal yang tertinggi. Karenanya Kṛṣṇa berkata,

yoginām api sarveṣāṁ
mad-gatenāntarātmanā
śraddhāvān bhajate yo māṁ
sa me yuktatamo mataḥ
(BG 6.47)

"Yogi yang berkualitas kelas satu adalah ia yang selalu berpikir tentangKu." Karenanya, berjapa mantra Hare Kṛṣṇa ini, jika kita hanya berjapa dan mendengar saja, maka itulah yogi berkualitas kelas satu. Itulah prosesnya. Jadi, Kṛṣṇa menginginkan Arjuna bahwa, "Mengapa kamu menuruti kelemahan pikiranmu ini? Kamu ada di dalam perlindunganKu. Aku memerintahkanmu untuk bertempur. Mengapa kamu menolaknya?" Itulah penjelasannya.

Terimakasih banyak.