ID/Prabhupada 0414 - Mencapai Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa Yang Asli, Kṛṣṇa

The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.


Lecture & Initiation -- Seattle, October 20, 1968

Prabhupada : (menyanyi) Govindam ādi-puruṣaṁ tam ahaṁ bhajāmi.

Para hadirin : (menyanyi) Govindam ādi-puruṣaṁ tam ahaṁ bhajāmi.

Prabhupada : Jadi, gerakan kesadaran Kṛṣṇa dimaksudkan untuk mencapai Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa yang asli, Kṛṣṇa. Inilah kesadaran Kṛṣṇa. Secara langsung. Ini adalah karunia khusus dari Tuhan Caitanya bahwa .... Di jaman ini ada begitu banyak keanehan-keanehan, yang merupakan cacat di dalam kehidupan dari umat manusia, sehingga secara bertahap mereka sedang meninggalkan gagasan mengenai kesadaran Kṛṣṇa, atau kesadaran Tuhan. Mereka bukan hanya sedang meninggalkannya secara bertahap, tetapi mereka sudah meninggalkannya sekarang.

Jadi karena itu, Vedānta-sūtra mengatakan bahwa, athāto brahma jijñāsā. Bukanlah berarti bahwa kita sedang memperkenalkan suatu jenis sistem keagamaan yang baru. Tetapi hal ini adalah suatu kebutuhan yang besar untuk masa sekarang ini. Karena kita mengatakan bahwa, entah apakah kamu mengikuti Injil, atau apakah kamu mengikuti Qur'an, atau apakah kamu mengikuti Veda, namun tujuannya adalah Tuhan.

Tetapi pada saat sekarang ini, akibat dari pengaruh Kali-yuga ini .... Kali-yuga berarti jaman perselisihan serta pertengkaran. Jadi, di jaman ini orang-orang sedang menderita dalam berbagai macam hal. Diskualifikasi pertama adalah bahwa mereka tidak berusia panjang. Rata-rata jangka waktu hidup manusia di India adalah selama tigapuluh lima tahun, dan aku tidak mengetahui dengan pasti berapa rata-rata jangka waktu hidup manusia di sini, namun di India, jumlah penduduknya sudah terlalu padat. Mereka tidak memiliki kecerdasan seperti itu, atau mereka tidak mempertimbangkan untuk pindah ke luar India, dan berdiam di tempat lain. Semua orang pergi ke sana untuk berusaha di sana, namun mereka tidak pernah berpikir untuk berusaha di daerah lain.

Itulah budaya mereka ...... Mereka tidak pernah mau melampaui batas hak milik orang lain. Bagaimanapun, kedudukan India saat ini sangatlah berbahaya, karena mereka telah meninggalkan budaya mereka sendiri, dan mereka sedang berusaha meniru budaya Barat, yang tidak bisa mereka ikuti akibat banyaknya keadaan yang tidak mendukung, dan karenanya mereka menjadi berada dalam suatu situasi yang bagaikan di antara tanduk-tanduk dari Scylla dan Charybdis, di mana mereka harus memilih salah satu di antara dua hal yang buruk. Bisa dipahami?

Jadi, jaman ini adalah seperti itu. Bukan hanya di India saja, tetapi di negara-negara lain juga terdapat kesulitan-kesulitan yang berbeda. Masalah-masalahnya berbeda. Tetapi, intinya adalah bahwa terdapat masalah-masalah, entah apakah itu di India, atau di Amerika, atau di China. Di mana-mana, mereka berusaha untuk membuat rencana bagi perdamaian di dunia. Demkian juga di negaramu, di Amerika, bahkan tidak ada kehidupan yang aman bagi orang besar seperti Kennedy, perhatikanlah. Setiap orang bisa terbunuh setiap saat, dan tidak ada tindakan atas hal itu. Kemudian, ada masalah lainnya. Di negara komunis, mereka berkuasa atas para penduduk secara paksa. Jadi, banyak orang Russia, banyak orang China, mereka pergi meninggalkan negara mereka. Mereka tidak menyukai gagasan komunis ini. Jadi, ada banyak masalah yang diakibatkan oleh jaman ini.

Akibat dari jaman Kali ini, maka ada banyak sekali masalah. Dan apakah masalah-masalah itu? Masalahnya adalah bahwa dalam jaman ini, umur seseorang itu sangat pendek, jangka waktu hidup mereka itu sangat pendek. Kita tidak tahu kapan kita akan mati, di setiap saat. Dikatakan bahwa selama pemerintahan Tuhan Rāmacandra, seorang brāhmaṇa ...... (berbisik). Ini tidak berfungsi? Seorang brāhmaṇa, ia datang kepada sang raja, "Yang Mulia rajaku, anak laki-lakiku telah meninggal. Jadi mohon memberikan penjelasan mengapa pada saat seorang ayah masih hidup, anak laki-lakinya harus meninggal." Jadi perhatikanlah, betapa beratnya tanggung jawab dari sang raja. Seorang ayah yang sudah tua mengeluh kepada sang raja, "Apakah alasannya, sehingga ketika seorang ayah masih hidup, justru anak laki-lakinya meninggal? Mohon berikanlah penjelasan."

Jadi, perhatikanlah, betapa besarnya beban tanggung jawab dari pemerintah saat itu. Pemerintah bertanggung jawab jika seorang anak laki-laki meninggal sebelum ayahnya. Sewajarnya, sang ayah yang lebih tua usianya daripada anaknya, ia akan meninggal lebih dahulu. Jadi, keadaan seperti itu menjadi tanggung jawab pemerintah pada saat itu. Sekarang, di dunia yang beradab ini setiap orang bisa dibunuh oleh orang lain, tetapi tidak seorangpun yang memeperdulikan hal itu.