ID/Prabhupada 0429 - Kṛṣṇa Adalah Nama Tuhan. Kṛṣṇa Berarti Yang Maha Menarik, Yang Maha Baik

Revision as of 03:06, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on BG 2.11 -- Edinburgh, July 16, 1972

Jadi, keadaan pada saat sekarang ini adalah bahwa seluruh peradaban sedang berlangsung dengan mengacu kepada anggapan yang keliru bahwa setiap orang adalah badannya. Itu bukanlah kenyataannya. Karena itu, Kṛṣṇa kīrtana ini, gerakan Hare Kṛṣṇa ini memiliki suatu pengaruh yang khusus. Yaitu ... Jangan berpikir bahwa gerakan Hare Kṛṣṇa ini hanyalah sekedar getaran suara yang biasa saja. Ini adalah getaran suara spiritual. Dan ini disebut sebagai mahā-mantra. Mahā-mantra.

Seperti halnya .... Aku tidak tahu apakah di negaramu ada yang disebut sebagai pawang ular. Di India, masih ada banyak pawang ular, pawang ular ..... maaf. Jadi, mereka merapalkan semacam mantra, dan seseorang yang dipatuk ular, akan bisa dipulihkan kembali kesadarannya. Setiap orang India yang hadir di sini, mereka pasti mengetahui hal ini. Masih ada yang seperti itu. Khususnya, aku telah melihatnya di Punjab, ada banyak pawang ular di sana, yang memahami bagaimana caranya untuk merapalkan mantra-mantra itu. Jadi, jika secara fisik, seorang yang sudah mati dimungkinkan untuk sadar kembali ...... Tentu saja, ketika seseorang itu dipatuk ular, ia belum meninggal seketika itu juga. Ia menjadi tidak sadarkan diri, tetapi ia belum meninggal. Namun, dengan perapalan dari mantra itu, kesadarannya menjadi pulih kembali. Karena itu, merupakan suatu sistem di India, di mana jika seseorang dipatuk oleh seekor ular, maka ia tidak langsung dimakamkan, atau ia tidak langsung dianggap sudah meninggal. Tetapi ia akan diapungkan dengan menggunakan semacam sekoci atau perahu kecil yang dihanyutkan di atas air. Jika ia memperoleh kesempatan, maka mungkin kesadarannya akan muncul kembali.

Jadi sama halnya, saat ini kita sedang tertidur akibat kebodohan kita. Kita sedang tertidur. Karena itu, mantra ini, mahā-mantra ini dibutuhkan untuk membangunkan kita. Untuk membangunkan kita. Ceto-darpaṇa-mārjanam. (CC Antya 20.12). Seperti halnya para pemuda ini, para pemuda dan pemudi dari Eropa ini yang ada bersama denganku ..... Aku memiliki sekitar, lebih dari tiga, atau empat ribu murid seperti ini. Mereka mengucapkan Hare Kṛṣṇa. Dan mereka mengucapkannya bukan dengan cara yang dibuat-buat. Tetap mereka mengucapkannya dengan keyakinan yang sepenuhnya. Jika kamu bercakap-cakap dengan mereka, maka mereka akan berbicara mengenai filsafat dengan sangat baik. Maka ketika manusianya waras, maka segala sesuatunya akan masuk akal.

Jadi, bagaimana mereka melakukannya? Empat tahun yang lalu, mereka tidak memahami apakah nama Kṛṣṇa itu. Mungkin mereka hanya pernah membaca nama Kṛṣṇa di dalam kamus bahasa Inggris saja, yang menjelaskan hal itu sebagai "seorang dewa Hindu." Tetapi itu bukanlah kenyataannya. Kṛṣṇa adalah nama Tuhan. Kṛṣṇa berarti yang maha menarik, yang maha baik. Maha menarik berarti Beliau itu pasti baik, karena jika tidak, maka bagaimana Beliau bisa menjadi menarik? Apabila seseorang itu jahat, maka ia tidak akan bisa menjadi menarik. Karenanya, Kṛṣṇa, kata ini, artinya adalah maha menarik. Beliau memiliki semua sifat-sifat baik serta semua kemewahan, sehingga Beliau menjadi sangat menarik. Itulah penggambaran atau sistem penamaan yang tepat atas Tuhan. Jika Tuhan memiliki suatu nama, yang sifatnya khusus, dan yang memenuhi segalanya, maka nama atau kata itu adalah Kṛṣṇa. Itu adalah kata dari bahasa Sansekerta, namun itu menunjukkan .... Kṛṣṇa berarti Tuhan. Di dalam śāstra dikatakan bahwa, īśvaraḥ paramaḥ kṛṣṇaḥ. (Bs. 5.1). Īśvaraḥ berarti sang pengendali, dan paramaḥ berarti yang utama. Īśvaraḥ paramaḥ kṛṣṇaḥ. (Bs. 5.1). Itulah petunjuk dari kesusasteraan Veda.

Jadi, gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini bukanlah suatu gerakan keagamaan yang bersifat sektarian. Ini adalah suatu gerakan filsafat yang ilmiah. Cobalah untuk memahaminya. Prosesnya sangatlah mudah, yaitu melalui pengucapan ini, Hare Kṛṣṇa Hare Kṛṣṇa, Kṛṣṇa Kṛṣṇa Hare Hare, Hare Rāma Hare Rāma, Rāma Rāma Hare Hare. Aku bukanlah pesulap atau tukang sihir, tetapi aku meminta murid-muridku untuk, "Ucapkanlah getaran suara rohani ini," dan secara bertahap hatinya menjadi dibersihkan dari segala hal yang kotor. Inilah proses kita. Caitanya Mahāprabhu telah menjelaskan, Beliau telah memberikan petunjuk, ceto-darpaṇa-mārjanam. (CC Antya 20.12).

Semua masalah kita di dalam dunia material ini diakibatkan oleh adanya kesalahpengertian saja. Kesalahpengertian pertama adalah bahwa, "Aku adalah badan ini." Sebenarnya, setiap orang dari kita sedang berada pada tataran ini, yaitu ada di dalam konsep kehidupan yang didasarkan atas badan. Dan karena pondasi dasar yang kita gunakan sebagai tempat berpijak sudah keliru, maka apapun yang kita ciptakan, apapun yang kita pahami, semuanya itu juga menjadi keliru. Karena tataran dasarnya juga sudah keliru. Jadi, pertama-tama kita harus membuang jauh-jauh gagasan bahwa kita adalah badan ini. Inilah yang dimaksud dengan, ceto-darpaṇa-mārjanam. (CC Antya 20.12), pembersihan hati. Aku berpikir bahwa, "Aku adalah badan ini," tetapi sebenarnya aku bukanlah badan ini.

Jadi, kita harus membersihkan kesalahpahaman ini, dan hal itu dapat dengan sangat mudah dilakukan, yaitu melalui pengucapan mahā-mantra Hare Kṛṣṇa ini. Hal ini sangatlah praktis. Jadi permohonanku adalah bahwa setiap orang darimu, kiranya kamu semua berkenan menerima petunjuk untuk mengucapkan mahā-mantra Hare Kṛṣṇa ini. Kamu tidak akan kehilangan sesuatu apapun. Tetapi justru sangat banyak pencapaian yang akan kamu dapatkan. Tidak ada permintaan pembebanan atas biaya apapun darimu. Tidak seperti yang lainnya, di mana jika ia memberi mantranya, maka ia akan meminta pembayaran atas biayanya. Tetapi kami membagikan hal ini secara cuma-cuma. Setiap orang bisa mendapatkannya. Bahkan para anak-anakpun bisa mendapatkan hal ini. Ada banyak anak-anak di dalam masyarakat kita. Mereka juga berjapa dan menari. Tidak diperlukan adanya pendidikan khusus untuk hal ini. Juga tidak ada biaya apapun. Kamu hanya cukup berjapa saja ..... Mengapa kamu tidak membuat suatu percobaan saja atas kegiatan berjapa atau pengucapan nama suci ini, dan kemudian melihat hasilnya? Itulah permohonanku.

Hare Kṛṣṇa Hare Kṛṣṇa, Kṛṣṇa Kṛṣṇa Hare Hare, Hare Rāma Hare Rāma, Rāma Rāma Hare Hare. Seseorang mungkin merasa keberatan, "Mengapa aku harus mengucapkan nama Kṛṣṇa yang merupakan tradisi Hindu?" Jadi, kita tidak mengatakan bahwa Kṛṣṇa atau Tuhan ...... Tuhan memiliki banyak nama. Hal itu kita akui. Bukan berarti .... Sebenarnya, Tuhan itu tidak terbatas. Jadi, Beliau juga memiliki nama yang jumlahnya tidak terbatas. Tetapi kata Kṛṣṇa itu adalah kata yang paling sempurna karena artinya adalah maha menarik. Kamu bisa berdiskusi, "Tuhan itu sangat agung." Itu benar. Lalu bagaimanakah keagungan Beliau itu? Itu adalah suatu pemahaman yang lain lagi. Jadi, jika kamu berpikir bahwa, "Kṛṣṇa adalah nama Tuhan dalam agama Hindu, jadi mengapa aku harus mengucapkan kata ini?" Maka Caitanya Mahāprabhu mengatakan, "Tidak." Jika kamu memiliki sebuah nama, yang merupakan alternatif lain dari nama Tuhan, maka silakan kamu mengucapkan nama itu. Permintaanku hanyalah bahwa kamu mengucapkan nama suci Tuhan. Jika kamu memiliki nama Tuhan yang lainnya, kamu bisa mengucapkan nama itu. Dan kamu tetap akan menjadi dimurnikan. Itulah usulanku.