ID/Prabhupada 0500 - Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Selamanya Di Dunia Material Ini

The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.


Lecture on BG 2.15 -- Hyderabad, November 21, 1972

Prabhupāda : Jika kamu benar-benar ingin berbahagia, menginginkan kebahagiaan, jika kamu menginginkan kebaikan yang sebenarnya, maka berusahalah untuk menjadi berkesadaran Kṛṣṇa. Itulah yang akan membuatmu menjadi benar-benar berbahagia. Sebaliknya, jika tidak, maka kamu hanya akan menjadi terganggu oleh keadaan material ini saja,

nāsato vidyate bhāvo
nābhāvo vidyate sataḥ
ubhayor api dṛṣṭo 'ntas
tv anayos tattva-darśibhiḥ
(BG 2.16)

Tattva-darśibhiḥ, mereka yang sudah melihat Kebenaran Yang Mutlak, atau mereka yang sudah menginsyafi Kebenaran Yang Mutlak, mereka sudah menyimpulkan bahwa materi tidak memiliki keberadan yang tetap, sedangkan jiwa rohani tidak bisa dimusnahkan. Dua hal inilah yang harus dipahami. Asataḥ. Asataḥ berarti material. Nāsato vidyate bhāvaḥ. Asataḥ, segala sesuatu yang asat .... Segala sesuatu di dunia material ini, itulah yang disebut sebagai asat. Asat berarti tidak akan ada, hanya bersifat sementara.

Jadi kamu tidak bisa mengharapkan adanya kebahagiaan yang tetap di dalam dunia yang hanya sementara ini. Itu adalah hal yang mustahil. Namun mereka berusaha untuk menjadi berbahagia. Mereka membentuk begitu banyak bagian-bagian yang mengurusi perencanaan, yang sifatnya hanya khayalan saja. Tetapi sebenarnya tidak ada kebahagiaan sama sekali. Ada begitu banyak bagian-bagian yang dibentuk. Tetapi .... Tattva-darśī, mereka tidak mengetahuinya ... Tattva-darśī, orang yang sudah melihat atau sudah menginsyafi Kebenaran Mutlak, ia mengetahui bahwa di dunia material ini tidak akan bisa ada kebahagiaan. Inilah kesimpulan yang harus dibuat. Hanyalah suatu phantasmagoria, suatu rangkaian khayalan, yang akan kamu dapatkan jika kamu ingin menjadi berbahagia di dalam dunia material ini.

Tetapi orang-orang telah menjadi begitu bodohnya, khususnya di saat-saat sekarang ini, sehingga mereka terus saja membuat perencanaan mengenai bagaimana cara mereka akan menjadi berbahagia di dunia material ini. Kita telah benar-benar melihat hal itu. Apa yang terjadi di negara kita? Yang terjadi sekarang ini bahkan sudah sangat jauh melebihi peradaban material. Di Amerika ada sangat banyak mobil. Perbandingannya adalah satu mobil untuk tiga, atau bahkan untuk dua orang. Kita adalah orang miskin, karena kita adalah para sannyāsī, para brahmacārī. Tetapi tetap saja, pada setiap temple kita memiliki sedikitnya empat sampai lima mobil. Di setiap temple. Dan mobil itu adalah mobil-mobil yang sangat bagus. Mobil seperti itu, yang bahkan seorang menteri di Indiapun tidak akan bisa membayangkannya. Jadi bisa dipahami? Mobil-mobil yang bagus.

Jadi, mereka memiliki mobil yang sangat banyak. Tetapi masalahnya adalah bahwa mereka menjadi selalu disibukkan untuk membuat jalan, jalan layang, satu di atas lainnya, satu di atas lainnya, demikian seterusnya ..... Dan hal ini sudah sampai pada tahap empat, lima ... Jalan layang yang bertingkat empat atau bertingkat lima. (tertawa). Jadi, bagaimana kamu bisa menjadi berbahagia? Karenanya, tattva-darśibhiḥ na asataḥ. Kamu tidak bisa menjadi berbahagia selamanya di dunia material ini. Itu mustahil. Karena itu, janganlah membuang-buang waktu untuk menjadi berbahagia di sini. Di suatu tempat lain, dikatakan, padaṁ padaṁ yad vipadāṁ na teṣām. (SB 10.14.58). Contoh yang sama bisa diberikan. Di Amerika berjuta-juta orang meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Berapa banyak? Berapakah angka statistiknya? Ingatkah kamu?

Śyāmasundara : Enam puluh ribu orang, saya pikir ....

Prabhupāda : Enam puluh ribu? Tidak, tidak. Lebih dari enampuluh ribu .... Ada sangat banyak orang yang meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Beberapa murid kita, mereka juga meninggal dalam kecelakaan kendaraan bermotor beberapa bulan yang lalu. Kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor di Amerika memang tidaklah terlalu mengejutkan. Karena kendaraan-kendaraan itu semuanya, maksudku, mereka melaju dengan kecepatan tujuh puluh mil, delapan puluh mil, sembilan puluh mil per jam, dan bukan hanya satu kendaraan saja, tetapi ratusan kendaraan yang saling melaju berurutan. Dan jika ada satu kendaraan menjadi sedikit lebih lambat, maka dengan segera, (menirukan suara tabrakan), "gedubrak ..... brak."