ID/Prabhupada 0729 - Ketika Seorang Sannyāsī Melakukan Suatu Kesalahan Kecil, Maka Kesalahan Itu Menjadi Membesar Beratus-ratus Kali

The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.


Arrival Address -- London, March 8, 1975

Prabhupāda : Jadi, Bhaktivinoda Ṭhākura sudah menyanyikan, jāy sakal bipod ...

(berbisik). Itu akan pergi sekarang.

Jāy sakal'bipod, gāi bhaktivinod, jakhon ami o-nām gai, rādhā-kṛṣṇa bolo bolo, bolo re sobāi. Ajaran dari Caitanya Mahāprabhu adalah untuk meminta kepada setiap orang agar mereka berjapa Hare Kṛṣṇa atau Rādhā-Kṛṣṇa. Jadi, Bhaktivinoda Ṭhākura berkata bahwa, "Ketika aku berjapa mantra Hare Kṛṣṇa, maka semua bahaya menjauh." Jadi, tempat ini, dunia material ini, adalah suatu tempat yang sangat berbahaya. Padaṁ padaṁ yad vipadām. Vipad berarti bahaya dan padaṁ padam berarti di dalam setiap langkah. Di dunia material ini, kamu tidak bisa mengharapkan adanya kehidupan yang damai serta mudah. Itu mustahil. Dan satu-satunya obat untuk itu hanyalah dengan berlindung kepada kaki padma dari ... Dari Murāri. Murāri adalah Kṛṣṇa.

samāśritā ye pada-pallava-plavaṁ
mahat-padaṁ puṇya-yaśo murāreḥ
bhavāmbudhir vatsa-padaṁ paraṁ padaṁ
padaṁ padaṁ yad vipadāṁ na teṣām
(SB 10.14.58)

Jadi, selalu ada .... Jika kamu berada di atas suatu kapal yang baik tetap saja, karena kamu berada di atas permukaan air, maka kamu tidak bisa beranggapan bahwa kapal ini akan selalu aman dan tanpa masalah. Jadi, dunia material selalu dipenuhi dengan masalah. Namun jika kita menjaga diri kita untuk tetap ada pada pendirian kita, pada standar kita, yaitu dengan selalu berjapa Hare Kṛṣṇa secara teratur, maka bahaya-bahaya itu akan hilang. Bahaya-bahaya itu tidaklah ada untuk selamanya. Mereka datang dan pergi seperti halnya perubahan musim. Terkadang cuaca sangatlah panas, namun terkadang cuaca sangatlah dingin. Jadi, Kṛṣṇa telah menasihatkan agar, āgamāpāyino 'nityās tāṁs titikṣasva bhārata. (BG 2.14). Jangan menjadi teralihkan dari berjapa mahā-mantra Hare Kṛṣṇa, dan jangan menjadi takut hanya karena ada bahaya di sana. (tidak jelas). Berlindunglah di bawah telapak kaki padma Kṛṣṇa, berjapa mantra Hare Kṛṣṇa dan bahaya-bahaya itu akan berakhir.

Tetapi kita tidak seharusnya menciptakan suatu keadaan yang berbahaya. Keadaan kita sendiri saat ini sudah sangat berbahaya. Karena Caitanya Mahāprabhu juga sangat berhati-hati dengan kehidupan spiritual. Sannyāsīra alpa chidra bāhu kori mane. Orang-orang mungkin melakukan pelanggaran hukum, dan ada begitu banyak kegiatan berdosa yang sedang mereka lakukan, namun tidak seorangpun yang memperdulikan hal itu dengan serius. Tetapi ketika suatu kelompok keagamaan atau seorang sannyāsī melakukan suatu kesalahan kecil, maka kesalahan itu menjadi membesar beratus-ratus kali. Karena itulah kita seharusnya menjadi sangat berhati-hati untuk tidak membuat sesuatu apapun yang mungkin bisa menjadi masalah yang besar menurut pandangan masyarakat. Karena kita ini sedang mengajarkan. Kita sedang mengajarkan, dan akan selalu ada pihak lawan yang jahat yang ingin menempatkan kita di dalam kesulitan. Itu sudah merupakan sesuatu yang alamiah. Bahkan Hiraṇyakaśipu, yang adalah ayah dari Prahlāda Mahārāja, justru ia yang membuat anaknya itu menjadi ada di dalam kesulitan.

Namun jika kita tetap tulus dan tetap terus berjapa, bahaya-bahaya ini akan berakhir. Jangan takut! Jangan menghentikan prinsip-prinsip yang mengaturmu serta juga kegiatan-kegiatan serta program-program tetapmu. Lanjutkanlah semua hal itu. Bergantunglah sepenuhnya kepada Kṛṣṇa, dan secara bertahap segala sesuatunya akan baik-baik saja. Jadi aku pikir, kita akan mengakhiri pembahasan untuk hari ini. Sekarang waktunya sudah habis. Arca sudah harus beristirahat. Kita tidak boleh menunda-nunda. Baiklah. Hare Kṛṣṇa.

Penyembah : Jaya Prabhupāda.