ID/Prabhupada 0800 - Karl Marx Sedang Berpikir Bagaimana Caranya Agar Indria-indria Dari Para Buruh, Para Pekerja, Akan Bisa Dipuaskan

Revision as of 03:40, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


730906 - Lecture SB 05.05.01-8 - Stockholm

Prabhupāda : Karl Marx. Ia sedang berpikir bagaimana caranya agar indria-indria dari para buruh, para pekerja, akan bisa dipuaskan. Itulah filsafatnya. Bukankah begitu?

Penyembah : Ya.

Prabhupāda : Ia sedang berpikir bahwa kaum kapitalis, kaum pemodal, mereka hanya sedang memuaskan indria-indria mereka dengan penuh kemewahan, lalu mengapa para buruh yang sebenarnya sudah bekerja tidak bisa berbuat seperti itu. Itulah filsafatnya. Titik pusatnya adalah pemuasan indria-indria. Cobalah untuk memahami hal itu. Seluruh dunia sedang sibuk dengan berbagai macam sebutan yang berbeda-beda, tetapi titik pusatnya tetap saja hanya pada pemuasan indria-indria. Itu saja. Apakah ada seseorang yang hadir di sini, yang memiliki pendapat yang bertentangan dengan hal ini?

Tetapi Ṛṣabhadeva berkata, nṛloke kaṣṭān kāmān arhate, na arhate. Na ayam deho deha-bhājāṁ nṛloke kaṣṭān kāmān arhate viḍ-bhujāṁ ye. (SB 5.5.1). Kerja keras yang seperti itu juga dilakukan oleh para anjing dan babi. Jadi, apakah itu berarti bahwa kita yang sudah mendapatkan badan manusia ini, harus bekerja, dan kita harus bekerja seperti para anjing dan babi itu? Sebenarnya, orang-orang itu memang sedang melakukan hal yang seperti itu. Tidak lebih dari itu. Para anjing dan babi, mereka sibuk sepanjang siang dan malam hanya untuk hal-hal yang sama ini yaitu, bagaimana cara mendapatkan makanan, bagaimana cara untuk tidur, bagaimana cara untuk berhubungan seks dan bagaimana cara untuk mempertahankan diri. Dan orang-orang itu juga sedang bekerja dengan cara yang sama, hanya berbeda di dalam hal sebutan saja. Nasionalisme, sosialisme, ada begitu banyak "isme" ini, "isme" itu, tetapi kegiatan dari para anjing, para babi serta masyarakat manusia, yang disebut sebagai yang beradab, memiliki titik pusat yang sama.

Jadi, Ṛṣabhadeva berkata bahwa para anjing dan babi itu, mereka sedang bekerja dengan sangat kerasnya hanya untuk memuaskan indria-indria belaka, tetapi sebenarnya badan yang berwujud manusia ini bukanlah dimaksudkan bagi hal itu. Badan ini dimaksudkan bagi jalan yang berbeda, yang tidak diketahui oleh orang-orang dari peradaban modern ini. Manusia yang modern, masyarakat ini, mereka semuanya tidak mengetahui hal ini. Mereka hanya berpikir bahwa, "Ya, sang anjing ini hanya bisa tidur di jalanan. Tetapi kita harus memiliki gedung-gedung yang bagus, apartemen yang bagus dan juga dilengkapi dengan ranjang yang sangat indah. Inilah kemajuan peradaban. Jika tidak demikian, maka berarti kita adalah orang-orang primitif, karena kita masih tetap berada pada standar yang sama, tidur di mana saja tanpa adanya perabotan rumah tangga, tanpa ...." Tetapi sekali lagi, pokok bahasannya masih tetap saja berkisar pada permasalahan mengenai tidur saja, tidak lebih dari itu.

Maka sama halnya, kamu makan dan kamu juga berhubungan seks. Maka kemudian pertanyaannya adalah, menurut pendapatmu kehidupan manusia ini dimaksudkan untuk apa? Jawabannya adalah, tapo divyaṁ putrakā yena sattvaṁ śuddhyed. (SB 5.5.1). Kehidupan manusia dimaksudkan untuk tapasya, tapasya. Tapasya artinya adalah pertapaan. Menolak hal ini, melakukan penolakan. Para kucing dan anjing sudah merasa puas - jika mereka makan lebih banyak, maka mereka beranggapan bahwa mereka sedang menikmati. Saat ini manusia juga berperilaku seperti itu. Mereka mempergunakan begitu banyak perangsang dan minum minuman keras. Kami memperhatikan hal ini di dalam pesawat. Sebelum makan, mereka menyajikan wine, yang menjadikan selera makan menjadi sangat kuat, sehingga kita makan terlalu banyak, kita makan dalam jumlah yang berlebihan. Sudahkah kamu menandai hal itu?

Penyembah : Ya.

Prabhupāda : Ya, jadi demikianlah kenikmatan mereka itu. Tetapi Ṛṣabhadeva, atau śāstra, mengatakan, "Jangan, jangan. Kalian seharusnya tidak makan sama sekali. Itulah kesempurnaanmu." Jadi, paham? Para binatang dalam wujud manusia ini, mereka makan terlalu banyak, kemudian mereka menikmati, tetapi bagi kamu semua, urusanmu adalah justru untuk mengurangi hal seperti itu sampai pada batas yang sesuai dengan yang dibutuhkan saja, tidak diperbolehkan untuk makan lagi. Apakah mereka sudah siap? Belum. Hal itu sangatlah sulit untuk dilaksanakan. Tetapi sebenarnya, itulah tujuannya. Karena itu kamu akan menemukan bahwa mereka yang sudah maju secara spiritual .......... seperti halnya Raghunātha Dāsa Gosvāmī. Raghunātha Dāsa Gosvāmī berasal dari keluarga yang sangat kaya, ia adalah anak laki-laki dari keluarga tersebut. Ayah serta pamannya adalah orang yang sangat kaya. Limaratus tahun yang lalu, pendapatannya adalah sebesar duabelas lakh rupee per-tahun. Satu lakh setara dengan seratus seratus ribu rupee ... Aku pikir pada saat sekarang ini, nilai uang sudah meningkat sebanyak seratus ribu kali.