ID/Prabhupada 0910 - Kita Akan Selalu Berusaha Untuk Menjadi Dikuasai Oleh Kṛṣṇa - Itulah Kehidupan Yang Berhasil

Revision as of 03:49, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


730419 - Lecture SB 01.08.27 - Los Angeles

Prabhupāda : Tidak ada perbedaan antara badan Kṛṣṇa dengan diri Kṛṣṇa. Beliau merupakan sang diri yang sepenuhnya adalah jiwa rohani. Jadi, saat ini kita memiliki badan ini serta diri kita sendiri. Aku adalah sang diri, tetapi aku memiliki badan ini. Dan ketika kita benar-benar menjadi bergantung sepenuhnya kepada Kṛṣṇa, maka sebagaimana Kṛṣṇa yang puas sepenuhnya di dalam diriNya sendiri, maka demikian pula kita juga bisa menjadi puas sepenuhnya di dalam diri kita sendiri bersama dengan Kṛṣṇa. Kaivalya, kaivalya-pataye namaḥ. (SB 1.8.27). Para filsuf Māyāvādī yang adalah para kaum monistik, mereka ingin menjadi satu dengan Yang Maha Kuasa. Sebagaimana Yang Maha Kuasa itu puas sepenuhnya di dalam diriNya sendiri, mereka juga ingin menjadi puas di dalam diri mereka sendiri melalui penyatuan dengan Yang Maha Kuasa. Filsafat kita juga sama, yaitu kaivalya. Tetapi kita bergantung kepada Kṛṣṇa. Kita tidak bermaksud untuk menyatu dengan Kṛṣṇa. Menurut pemahaman kita, keadaan menyatu itu adalah bila kita sepenuhnya mematuhi perintah Kṛṣṇa, di mana tidak ada pertentangan, itulah yang dimaksudkan dengan kesatuan.

Tetapi para filsuf Māyāvādī ini justru berpikir bahwa, "Mengapa aku harus tetap menjadi suatu individu yang memiliki keberadaan yang terpisah? Aku akan menyatu ke dalam ... " Itu mustahil. Karena kita ini diciptakan ... Bukan diciptakan, tetapi memang sejak dari awal mulanya kita sudah merupakan bagian tersendiri yang tidak terpisahkan. Kita adalah bagian tersendiri yang tidak terpisahkan. Karena itu Kṛṣṇa mengatakan di dalam Bhagavad-gītā, "Arjuna yang baik, engkau, Aku dan semua orang yang sudah berkumpul di medan perang ini, di masa lampau kita adalah individu. Saat ini kita juga adalah individu, dan di masa yang akan datang kita akan tetap menjadi individu. Kita semua adalah individu." Nityo nityānāṁ cetanaś cetanānām. (Kaṭha Upaniṣad 2.2.13). Beliau adalah Nitya Yang Utama, Daya Hidup Yang Utama yang berada di antara begitu banyak daya hidup yang tak terhitung jumlahnya. Sedangkan kita adalah sang jīva yang tidak terhitung jumlahnya, ananta. Jumlah kita tak terhitung. Sa anantyāya kalpate. Jadi ananta ini adalah para makhluk hidup yang jumlahnya tak terhingga, dan Kṛṣṇa juga merupakan makhluk hidup, namun Beliau adalah sang pemimpin. Itulah bedanya. Nityo nityānā ...

Seperti halnya seorang pemimpin. Hanya ada satu sang pemimpin dan ada sangat banyak pengikut. Maka sama halnya, Kṛṣṇa adalah Makhluk Hidup Yang Utama dan kita semua adalah para makhluk hdup yang bergantung kepadaNya, yang merupakan bawahanNya. Itulah bedanya. Kita bergantung kepadaNya, sehingga kita memahami bahwa jika Kṛṣṇa tidak menyediakan makanan bagi kita maka kita akan menjadi kelaparan. Itulah kenyataannya. Karena kita tidak bisa menghasilkan apapun. Eko yo bahūnāṁ vidadhāti kāmān. Jadi, Kṛṣṇa sedang memelihara kita semua, dan kita semua sedang dipelihara olehNya. Karena itu Kṛṣṇa akan selalu menjadi penguasa dan kita semua akan selalu menjadi yang dikuasai. Itulah kedudukan dasar kita yang sebenarnya. Karena itu jika kita ingin menjadi penguasa secara keliru di dalam dunia material ini, maka itu hanya merupakan suatu khayalan saja. Hal seperti itu harus kita hentikan. Harus kita henntikan. Kita akan selalu berusaha untuk menjadi dikuasai oleh Kṛṣṇa. Itulah kehidupan yang berhasil.

Terimakasih banyak.

Penyembah : Haribol! Segala pujian bagi Prabhupāda!