ID/Prabhupada 0935 - Kebutuhan Hidup Yang Sebenarnya Adalah Menyediakan Kenyamanan Bagi Sang Jiwa

The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.


730425 - Lecture SB 01.08.33 - Los Angeles

Jadi dikatakan bahwa ... Sekarang aku akan menjelaskan sloka itu. Dharmasya glānir bhavati. Inilah dharmasya glāniḥ, pencemaran atas kewajiban. Dharma artinya adalah kewajiban. Dharma bukanlah merupakan semacam keyakinan. Di dalam kamus bahasa Inggris dikatakan, "agama artinya adalah keyakinan." Bukan, bukan. Bukan seperti itu. Dharma artinya adalah kewajiban dasar yang sebenarnya. Itulah dharma. Jadi, jika kamu tidak memiliki keterangan mengenai sang jiwa, jika kamu tidak tahu apa yang merupakan kebutuhan dari sang jiwa, maka kamu hanya akan menjadi sibuk di dalam memenuhi kebutuhan hidup yang didasarkan atas badan saja, kenyamanan yang didasarkan atas badan saja. Jadi, kenyamanan yang didasarkan atas badan tidak akan menyelamatkan dirimu.

Andaikan seseorang berada dalam keadaan yang sangat nyaman. Apakah itu berarti bahwa ia tidak akan mati? Ia tetap akan mati. Jadi, hanya sekedar bergantung kepada kenyamanan yang didasarkan atas badan tidak membuat dirimu menjadi ada. Itu hanyalah sekedar perjuangan hidup, di mana hanya yang paling layak saja yang bisa bertahan. Jadi, jika kita hanya memelihara badan saja, maka hal itu disebut sebagai dharmasya glāniḥ, sesuatu yang tercemar. Seseorang harus memahami apa yang merupakan kebutuhan badan dan apa yang merupakan kebutuhan sang jiwa. Kebutuhan hidup yang sebenarnya adalah menyediakan kenyamanan bagi sang jiwa. Dan sang jiwa bisa dibuat menjadi nyaman bukan melalui penyesuaian-penyesuaian material. Karena sang jiwa itu merupakan identitas yang berbeda, sehingga ia haruslah diberikan makanan spiritual. Dan makanan spiritual itu adalah kesadaran Kṛṣṇa Kamu harus memberikan makanan spiritual itu ....

Makanan ... jika seseorang sedang sakit, maka kamu harus memberinya pengaturan makanan serta obat-obatan. Ada dua hal yang diperlukan. Jika kamu hanya memberinya obat saja, tanpa adanya pengaturan makanan, maka hal itu tidak akan begitu berhasil. Kamu harus memberinya kedua hal itu. Jadi, gerakan kesadaran Kṛṣṇa dimaksudkan sebagai suatu upaya pemberian makanan, suatu upaya pengaturan makanan serta pemberian obat-obatan, kepada sang jiwa Obat itu adalah mahā-mantra Hare Kṛṣṇa. Bhavauṣadhāc chrotra-mano-'bhirāmāt ka uttamaśloka-guṇānuvādāt pumān virajyeta vinā paśughnāt. (SB 10.1.4).

Parīkṣit Mahārāja berkata kepada Śukadeva Gosvāmī bahwa, " Percakapan mengenai Bhāgavata yang sudah anda persiapkan untuk diberikan kepada saya ini bukanlah suatu hal yang biasa." Nivṛtta-tarṣair upagīyamānāt. Percakapan mengenai Bhāgavata ini sangat memuaskan bagi orang-orang yang nivṛtta-tṛṣṇā. Tṛṣṇā, tṛṣṇā artinya sangat menginginkan. Setiap orang di dunia material ini sedang sangat menginginkan. Jadi, seseorang yang sudah menjadi bebas dari rasa sangat menginginkan ini, maka ia bisa merasakan betapa sangat nikmatnya Bhāgavata ini. Benar-benar seperti itu. Nivṛtta-tarṣaiḥ .... Maka sama halnya, bhāgavata itu ... mantra Hare Kṛṣṇa adalah juga bhāgavata. Bhāgavata berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Itulah yang disebut sebagai bhāgavata. Dan Tuhan Yang Maha Kuasa disebut sebagai Bhagavān. Bhāgavata-śabda, dan dalam hubungannya dengan Tuhan, maka apapun yang merupakan bhāgavata-śabda berubah menjadi bhāgavata-śabda.

Jadi, Parīkṣit Mahārāja berkata bahwa rasa dari Bhāgavata hanya bisa dinikmati oleh seseorang yang sudah selesai dengan keinginan-keinginan material yang sangat didambakannya. Nivṛtta-tarṣair upagīyamānāt. Dan mengapa hal seperti itu harus dirasakan? Bhavauṣadhi. Karena bhavauṣadhi, karena itulah obat bagi penyakit kelahiran dan kematian kita. Bhavau artinya "menjadi."