ID/Prabhupada 0604 - Jika Aku Melanjutkannya, Maka Kṛṣṇa Akan Sangat Senang Menempatkanku Pada Tataran Rohani



Vanisource:Lecture on SB 1.5.11 -- New Vrindaban, June 10, 1969

Nivṛtta berarti sudah selesai, sudah selesai sepenuhnya. Apakah yang sudah selesai itu? Tṛṣṇa. Tṛṣṇa berarti keinginan yang sangat besar. Seseorang yang telah menghentikan keinginan materialnya yang sangat besar, maka mereka bisa mengucapkan puji-pujian rohani kepada Tuhan ini. Yang lainnya tidak bisa melakukannya. Seperti halnya di dalam gerakan saṅkīrtana kita, kamu menerimanya dengan penuh kegembiraan , dengan penuh kesenangan. Jadi orang lain akan berkata, "Apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang ini? Orang-orang gila, mereka sudah menjadi kesurupan, lalu menari dan memukul kendang." Mereka akan merasakan yang seperti itu karena keinginan mereka yang sangat besar terhadap kenikmatan material belum selesai. Karenanya nivṛtta.

Sebenarnya, nama rohani Kṛṣṇa atau Tuhan, bisa diucapkan dalam tahap terbebaskan. Karenanya kita menetapkan bahwa selama berjapa terdapat tiga tahap. Tahap kesalahan, tahap terbebaskan dan tahap yang benar-benar pada tataran cinta kepada Tuhan. Itulah tahap yang paling sempurna yang didapat melalui berjapa. Pada saat awal, kita berjapa di dalam tahap kesalahan - karena itu ada sepuluh jenis kesalahan. Namun hal itu bukanlah berarti bahwa kita tidak perlu berjapa. Bahkan sekalipun ada kesalahan, kita harus tetap berjapa. Japa tersebutlah yang akan menolongku keluar dari kesalahan-kesalahan. Tentu saja, kita harus sangat berhati-hati agar kita tidak sampai membuat kesalahan. Karena itulah daftar dari sepuluh kesalahan itu diberikan. Kita tidak seharusnya berusaha untuk menghindar. Dan begitu kegiatan berjapa itu sudah menjadi tanpa kesalahan, maka itulah sebenarnya tahap terbebaskan itu. Itulah tahap terbebaskan. Dan sesudah melewati tahap terbebaskan, maka berjapa itu menjadi sangatlah menyenangkan, karena pada tataran rohani itulah, cinta Kṛṣṇa dan Tuhan yang sebenarnya akan bisa dinikmati. Tetapi hal yang sama ..... Kegiatan berjapa ... Di dalam tahap penuh kesalahan, berjapa dan tahap terbebaskan, semuanya itu merupakan kegiatan berjapa ... Tetapi pada tingkatan yang matang ..... Seperti Rūpa Gosvāmī yang biasa mengatakan bahwa, "Apakah yang akan aku ucapkan dengan satu lidah ini dan apakah yang akan aku dengar dengan dua telinga ini? Jika aku memiliki berjuta-juta telinga, jika aku memiliki juga berjuta-juta lidah, maka aku bisa berjapa dan mendengarkan. Karena mereka semua ada di dalam tahap terbebaskan."

Namun kita tidak selayaknya menjadi patah semangat untuk meraih tujuan tersebut. Kita seyogyanya meneruskan dengan penuh ketekunan. Utsāhād dhairyāt. Utsāhāt berarti dengan antusiasme, dan dhairyāt, dhairyāt berarti ketekunan, kesabaran. Utsāhāt. Niścayāt. Niścayāt berarti dengan keteguhan hati, "Ya, aku sudah mulai berjapa. Mungkin ada kesalahan, tetapi jika aku melanjutkan .... Maka Kṛṣṇa akan sangat senang menempatkanku pada tataran rohani saat di mana aku akan menikmati apa sebenarnya berjapa Hare Kṛṣṇa ini." Seperti halnya Viśvanātha Cakravartī yang telah memberikan uraian mengenai mangga yang sudah matang dan yang belum matang. Pada tahapan yang masih mentah, maka rasa mangga itu sangat pahit, tetapi mangga yang sama, ketika sudah matang sepenuhnya, maka ia terasa manis. Kita akan harus menunggu untuk bisa sampai ke tahap ini, dan kita juga harus selalu berhati-hati agar kita tidak melakukan kesalahan. Maka kita sudah pasti akan sampai. Seperti halnya pasien yang sedang sakit, jika ia mengikuti aturan-aturan yang sudah diberikan oleh sang dokter serta meminum semua obatnya, maka sudah dipastikan bahwa ia akan disembuhkan.