ID/BG 18.28: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 28 ==== | ==== ŚLOKA 28 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:अयुक्तः प्राकृतः स्तब्धः शठो नैष्कृतिकोऽलसः । | |||
:विषादी दीर्घसूत्री च कर्ता तामस उच्यते ॥२८॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :ayuktaḥ prākṛtaḥ stabdhaḥ | ||
: | :śaṭho naiṣkṛtiko 'lasaḥ | ||
: | :viṣādī dīrgha-sūtrī ca | ||
: | :kartā tāmasa ucyate | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
''ayuktaḥ''—tidak memperhatikan aturan Kitab Suci; ''prākṛtaḥ''—duniawi; ''stabdhaḥ''—keras kepala; ''śaṭhaḥ''—suka menipu; ''naiṣkṛtikaḥ''—ahli menghina orang lain; ''alasaḥ''—malas; ''viṣādī''—murung; ''dīrgha-sūtrī''—mengulurulurkan waktu; ''ca''—juga; ''kartā''—pekerjaan; ''tamasāḥ''—dalam sifat kebodohan; ''ucyate''—dikatakan sebagai. | |||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 00:48, 28 June 2018
ŚLOKA 28
- अयुक्तः प्राकृतः स्तब्धः शठो नैष्कृतिकोऽलसः ।
- विषादी दीर्घसूत्री च कर्ता तामस उच्यते ॥२८॥
- ayuktaḥ prākṛtaḥ stabdhaḥ
- śaṭho naiṣkṛtiko 'lasaḥ
- viṣādī dīrgha-sūtrī ca
- kartā tāmasa ucyate
Sinonim
ayuktaḥ—tidak memperhatikan aturan Kitab Suci; prākṛtaḥ—duniawi; stabdhaḥ—keras kepala; śaṭhaḥ—suka menipu; naiṣkṛtikaḥ—ahli menghina orang lain; alasaḥ—malas; viṣādī—murung; dīrgha-sūtrī—mengulurulurkan waktu; ca—juga; kartā—pekerjaan; tamasāḥ—dalam sifat kebodohan; ucyate—dikatakan sebagai.
Terjemahan
Pekerja yang selalu sibuk dalam pekerjaan yang bertentangan dengan aturan Kitab Suci, yang duniawi, keras kepala, menipu dan ahli menghina orang lain, malas, selalu murung dan menunda-nunda dikatakan sebagai pekerja dalam sifat kebodohan.
Penjelasan
Dalam aturan Kitab Suci kita menemukan jenis pekerjaan mana yang harus dilakukan dan yang mana seharusnya tidak dilakukan. Orang yang tidak mempedulikan aturan tersebut sibuk dalam pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan, orang seperti itu pada umumnya duniawi. Mereka bekerja menurut sifat-sifat alam, bukan menurut Kitab Suci. Pekerja seperti itu tidak begitu lembut, dan pada umumnya selalu licik dan ahli menghina orang lain. Mereka malas sekali; walaupun mereka mempunyai tugas, mereka tidak melakukan tugas itu dengan benar dan mereka menunda pekerjaan itu untuk dilakukan nanti. Karena itu, kelihatannya mereka murung. Mereka mengulurkan waktu; apapun yang dapat diselesaikan dalam waktu satu jam ditunda sampai bertahun-tahun. Pekerja seperti itu berada dalam sifat kebodohan.