ID/BG 3.4: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 4 ==== | ==== ŚLOKA 4 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:न कर्मणामनारम्भान्नैष्कर्म्यं पुरुषोऽश्नुते । | |||
:न च संन्यसनादेव सिद्धिं समधिगच्छति ॥४॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :na karmaṇām anārambhān | ||
: | :naiṣkarmyaḿ puruṣo 'śnute | ||
: | :na ca sannyāsanād eva | ||
: | :siddhiḿ samadhigacchati | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
''na''—tidak; ''karmaṇām''—dari tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan; ''anārambhāt''—dengan tidak melakukan; ''naiṣkarmyam''—kebebasan dari reaksi; ''puruṣaḥ''—seorang manusia; ''aśnute''—mencapai; ''na''—tidak juga; ''ca''—juga; ''sannyāsanāt''—dengan melepaskan ikatan; ''evā''—hanya; ''siddhim''—sukses; ''samadhigacchati''—mencapai. | |||
</div> | </div> | ||
Line 29: | Line 33: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Tingkat hidup melepaskan ikatan dapat diterima apabila seseorang sudah disucikan oleh pelaksanaan bentuk kewajiban yang telah ditetapkan dan digariskan hanya untuk menyucikan hati orang duniawi. Tanpa penyucian diri, seseorang tidak dapat mencapai sukses dengan cara tiba-tiba mulai mengikuti tingkatan hidup keempat (sannyāsa). Menurut para filosof yang mendasarkan pengetahuannya pada percobaan, hanya dengan mengikuti sannyāsa, atau mengundurkan diri dari kegiatan yang membuahkan hasil, seseorang segera menjadi semulia Nārāyaṇa. Tetapi Śrī Kṛṣṇa tidak menyetujui prinsip tersebut. Tanpa menyucikan hati, sannyāsa hanya merupakan gangguan terhadap ketertiban masyarakat. Dengan kata lain, kalau seseorang mulai melakukan pengabdian rohani kepada Tuhan, tanpa pelaksanaan tugas-tugas kewajiban sekalipun, kemajuan apapun yang dapat dicapainya ke arah itu diterima oleh Tuhan (buddhi-yoga). Sv-alpam apy asya dharmasya trāyate mahato bhayāt. Melaksanakan prinsip tersebut sedikit saja memungkinkan seseorang dapat mengatasi kesulitan yang besar. | Tingkat hidup melepaskan ikatan dapat diterima apabila seseorang sudah disucikan oleh pelaksanaan bentuk kewajiban yang telah ditetapkan dan digariskan hanya untuk menyucikan hati orang duniawi. Tanpa penyucian diri, seseorang tidak dapat mencapai sukses dengan cara tiba-tiba mulai mengikuti tingkatan hidup keempat ''(sannyāsa)''. Menurut para filosof yang mendasarkan pengetahuannya pada percobaan, hanya dengan mengikuti ''sannyāsa'', atau mengundurkan diri dari kegiatan yang membuahkan hasil, seseorang segera menjadi semulia Nārāyaṇa. Tetapi Śrī Kṛṣṇa tidak menyetujui prinsip tersebut. Tanpa menyucikan hati, ''sannyāsa'' hanya merupakan gangguan terhadap ketertiban masyarakat. Dengan kata lain, kalau seseorang mulai melakukan pengabdian rohani kepada Tuhan, tanpa pelaksanaan tugas-tugas kewajiban sekalipun, kemajuan apapun yang dapat dicapainya ke arah itu diterima oleh Tuhan ''(buddhi-yoga)''. ''Sv-alpam apy asya dharmasya trāyate mahato bhayāt''. Melaksanakan prinsip tersebut sedikit saja memungkinkan seseorang dapat mengatasi kesulitan yang besar. | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 02:09, 28 June 2018
ŚLOKA 4
- न कर्मणामनारम्भान्नैष्कर्म्यं पुरुषोऽश्नुते ।
- न च संन्यसनादेव सिद्धिं समधिगच्छति ॥४॥
- na karmaṇām anārambhān
- naiṣkarmyaḿ puruṣo 'śnute
- na ca sannyāsanād eva
- siddhiḿ samadhigacchati
Sinonim
na—tidak; karmaṇām—dari tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan; anārambhāt—dengan tidak melakukan; naiṣkarmyam—kebebasan dari reaksi; puruṣaḥ—seorang manusia; aśnute—mencapai; na—tidak juga; ca—juga; sannyāsanāt—dengan melepaskan ikatan; evā—hanya; siddhim—sukses; samadhigacchati—mencapai.
Terjemahan
Bukan hanya dengan menghindari pekerjaan seseorang dapat mencapai pembebasan dari reaksi, dan bukan hanya dengan melepaskan ikatan saja seseorang dapat mencapai kesempurnaan.
Penjelasan
Tingkat hidup melepaskan ikatan dapat diterima apabila seseorang sudah disucikan oleh pelaksanaan bentuk kewajiban yang telah ditetapkan dan digariskan hanya untuk menyucikan hati orang duniawi. Tanpa penyucian diri, seseorang tidak dapat mencapai sukses dengan cara tiba-tiba mulai mengikuti tingkatan hidup keempat (sannyāsa). Menurut para filosof yang mendasarkan pengetahuannya pada percobaan, hanya dengan mengikuti sannyāsa, atau mengundurkan diri dari kegiatan yang membuahkan hasil, seseorang segera menjadi semulia Nārāyaṇa. Tetapi Śrī Kṛṣṇa tidak menyetujui prinsip tersebut. Tanpa menyucikan hati, sannyāsa hanya merupakan gangguan terhadap ketertiban masyarakat. Dengan kata lain, kalau seseorang mulai melakukan pengabdian rohani kepada Tuhan, tanpa pelaksanaan tugas-tugas kewajiban sekalipun, kemajuan apapun yang dapat dicapainya ke arah itu diterima oleh Tuhan (buddhi-yoga). Sv-alpam apy asya dharmasya trāyate mahato bhayāt. Melaksanakan prinsip tersebut sedikit saja memungkinkan seseorang dapat mengatasi kesulitan yang besar.