ID/BG 4.40: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 40 ====
==== ŚLOKA 40 ====
<div class="devanagari">
:अज्ञश्चाश्रद्दधानश्च संशयात्मा विनश्यति ।
:नायं लोकोऽस्ति न परो न सुखं संशयात्मनः ॥४०॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''ajñaś cāśraddadhānaś ca''
:ajñaś cāśraddadhānaś ca
:''saḿśayātmā vinaśyati''
:saḿśayātmā vinaśyati
:''nāyaḿ loko 'sti na paro''
:nāyaḿ loko 'sti na paro
:''na sukhaḿ saḿśayātmanaḥ''
:na sukhaḿ saḿśayātmanaḥ
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
ajñaḥ—orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci yang baku; ca—dan; aśraddadhānaḥ—tanpa kepercayaan terhadap Kitab-kitab Suci; ca—juga; saḿśaya—mengenai keragu-raguan; ātmā—seseorang; vinaśyāti—jatuh kembali; na—tidak pernah; ayam—di dalam ini; lokaḥ—dunia ini; asti—ada; na—tidak juga; paraḥ—dalam penjelmaan berikut; na—tidak; sukham—kebahagiaan; saḿśaya—ragu-ragu; ātmanāḥ—mengenai orang.
''ajñaḥ''—orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci yang baku; ''ca''—dan; ''aśraddadhānaḥ''—tanpa kepercayaan terhadap Kitab-kitab Suci; ''ca''—juga; ''saḿśaya''—mengenai keragu-raguan; ''ātmā''—seseorang; ''vinaśyāti''—jatuh kembali; ''na''—tidak pernah; ''ayam''—di dalam ini; ''lokaḥ''—dunia ini; ''asti''—ada; ''na''—tidak juga; ''paraḥ''—dalam penjelmaan berikut; ''na''—tidak; ''sukham''—kebahagiaan; ''saḿśaya''—ragu-ragu; ''ātmanāḥ''—mengenai orang.
</div>
</div>


Line 29: Line 33:


<div class="purport">
<div class="purport">
Di antara banyak Kitab Suci baku yang diwahyukan dan dapat dipercaya, ''Bhagavad-gītā'' adalah yang paling baik. Orang yang hampir seperti binatang tidak mempercayainya, atau ia tidak mengetahui tentang Kitab-kitab Suci yang baku. Walaupun beberapa di antara orang-orang itu sudah mempunyai pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci, ataupun dapat mengutip ayat-ayat dari Kitab Suci, sebenarnya mereka tidak percaya kata-kata ini sama sekali. Walaupun orang lain barangkali percaya kepada Kitab-kitab Suci seperti ''Bhagavad-gītā'', mereka tidak percaya atau tidak menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Śrī Kṛṣṇa. Orang seperti itu tidak dapat mencapai kedudukan apapun dalam kesadaran Kṛṣṇa. Mereka jatuh. Di antara semua orang tersebut di atas, dan orang yang tidak percaya selalu ragu-ragu tidak maju sedikitpun. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan sabda Beliau yang diwahyukan tidak menemukan kebaikan apapun di dunia ini, ataupun dalam penjelmaan yang akan datang. Tidak ada kebahagiaan sama sekali bagi mereka. Karena itu, sebaiknya orang mengikuti prinsip-prinsip Kitab-kitab Suci yang telah diwahyukan dengan keyakinan, dan dengan demikian mereka akan diangkat sampai tingkat pengetahuan. Hanya pengetahuan inilah yang akan membantu seseorang agar dia dapat di angkat sampai tingkat-tingkat yang melampaui keduniawian dalam pengertian rohani. Dengan kata lain, orang yang ragu-ragu tidak mempunyai status sama sekali dalam pembebasan rohani. Karena itu, hendaknya seseorang mengikuti langkah-langkah para ācārya yang mulia dalam garis perguruan dan dengan demikian mencapai sukses.
Di antara banyak Kitab Suci baku yang diwahyukan dan dapat dipercaya, ''Bhagavad-gītā'' adalah yang paling baik. Orang yang hampir seperti binatang tidak mempercayainya, atau ia tidak mengetahui tentang Kitab-kitab Suci yang baku. Walaupun beberapa di antara orang-orang itu sudah mempunyai pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci, ataupun dapat mengutip ayat-ayat dari Kitab Suci, sebenarnya mereka tidak percaya kata-kata ini sama sekali. Walaupun orang lain barangkali percaya kepada Kitab-kitab Suci seperti ''Bhagavad-gītā'', mereka tidak percaya atau tidak menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Śrī Kṛṣṇa. Orang seperti itu tidak dapat mencapai kedudukan apapun dalam kesadaran Kṛṣṇa. Mereka jatuh. Di antara semua orang tersebut di atas, dan orang yang tidak percaya selalu ragu-ragu tidak maju sedikitpun. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan sabda Beliau yang diwahyukan tidak menemukan kebaikan apapun di dunia ini, ataupun dalam penjelmaan yang akan datang. Tidak ada kebahagiaan sama sekali bagi mereka. Karena itu, sebaiknya orang mengikuti prinsip-prinsip Kitab-kitab Suci yang telah diwahyukan dengan keyakinan, dan dengan demikian mereka akan diangkat sampai tingkat pengetahuan. Hanya pengetahuan inilah yang akan membantu seseorang agar dia dapat di angkat sampai tingkat-tingkat yang melampaui keduniawian dalam pengertian rohani. Dengan kata lain, orang yang ragu-ragu tidak mempunyai status sama sekali dalam pembebasan rohani. Karena itu, hendaknya seseorang mengikuti langkah-langkah para ''ācārya'' yang mulia dalam garis perguruan dan dengan demikian mencapai sukses.
</div>
</div>



Latest revision as of 02:31, 28 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 40

अज्ञश्चाश्रद्दधानश्च संशयात्मा विनश्यति ।
नायं लोकोऽस्ति न परो न सुखं संशयात्मनः ॥४०॥
ajñaś cāśraddadhānaś ca
saḿśayātmā vinaśyati
nāyaḿ loko 'sti na paro
na sukhaḿ saḿśayātmanaḥ

Sinonim

ajñaḥ—orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci yang baku; ca—dan; aśraddadhānaḥ—tanpa kepercayaan terhadap Kitab-kitab Suci; ca—juga; saḿśaya—mengenai keragu-raguan; ātmā—seseorang; vinaśyāti—jatuh kembali; na—tidak pernah; ayam—di dalam ini; lokaḥ—dunia ini; asti—ada; na—tidak juga; paraḥ—dalam penjelmaan berikut; na—tidak; sukham—kebahagiaan; saḿśaya—ragu-ragu; ātmanāḥ—mengenai orang.

Terjemahan

Tetapi orang yang bodoh dan tidak percaya yang ragu-ragu tentang Kitab-kitab Suci yang diwahyukan, tidak akan mencapai kesadaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melainkan mereka jatuh. Tidak ada kebahagiaan bagi orang yang ragu-ragu, baik di dunia ini maupun dalam penjelmaan yang akan datang.

Penjelasan

Di antara banyak Kitab Suci baku yang diwahyukan dan dapat dipercaya, Bhagavad-gītā adalah yang paling baik. Orang yang hampir seperti binatang tidak mempercayainya, atau ia tidak mengetahui tentang Kitab-kitab Suci yang baku. Walaupun beberapa di antara orang-orang itu sudah mempunyai pengetahuan tentang Kitab-kitab Suci, ataupun dapat mengutip ayat-ayat dari Kitab Suci, sebenarnya mereka tidak percaya kata-kata ini sama sekali. Walaupun orang lain barangkali percaya kepada Kitab-kitab Suci seperti Bhagavad-gītā, mereka tidak percaya atau tidak menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Śrī Kṛṣṇa. Orang seperti itu tidak dapat mencapai kedudukan apapun dalam kesadaran Kṛṣṇa. Mereka jatuh. Di antara semua orang tersebut di atas, dan orang yang tidak percaya selalu ragu-ragu tidak maju sedikitpun. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan sabda Beliau yang diwahyukan tidak menemukan kebaikan apapun di dunia ini, ataupun dalam penjelmaan yang akan datang. Tidak ada kebahagiaan sama sekali bagi mereka. Karena itu, sebaiknya orang mengikuti prinsip-prinsip Kitab-kitab Suci yang telah diwahyukan dengan keyakinan, dan dengan demikian mereka akan diangkat sampai tingkat pengetahuan. Hanya pengetahuan inilah yang akan membantu seseorang agar dia dapat di angkat sampai tingkat-tingkat yang melampaui keduniawian dalam pengertian rohani. Dengan kata lain, orang yang ragu-ragu tidak mempunyai status sama sekali dalam pembebasan rohani. Karena itu, hendaknya seseorang mengikuti langkah-langkah para ācārya yang mulia dalam garis perguruan dan dengan demikian mencapai sukses.