ID/BG 1.43: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 43 ====
==== ŚLOKA 43 ====
<div class="devanagari">
:उत्सन्नकुलधर्माणां मनुष्याणां जनार्दन ।
:नरके नियतं वासो भवतीत्यनुशुश्रुम ॥४३॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''utsanna-kula-dharmāṇāḿ''
:utsanna-kula-dharmāṇāḿ
:''manuṣyāṇāḿ janārdana''
:manuṣyāṇāḿ janārdana
:''narake niyataḿ vāso''
:narake niyataḿ vāso
:''bhavatīty anuśuśruma''
:bhavatīty anuśuśruma
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
utsanna - dirusakkan; kula-dharmāṇām - mengenai mereka yang mempunyai tradisi keluarga; manuṣyāṇām - mengenai manusia seperti itu; janārdana - o Kṛṣṇa; narake - di neraka; niyatam - selalu; vāsaḥ - tempat tinggal; bhavati - menjadi seperti itu; iti - demikian; anuśuśruma - saya sudah mendengar menurut garis perguruan.
''utsanna''—dirusakkan; ''kula-dharmāṇām''—mengenai mereka yang mempunyai tradisi keluarga; ''manuṣyāṇām''—mengenai manusia seperti itu; ''janārdana''—o Kṛṣṇa; ''narake''—di neraka; ''niyatam''—selalu; ''vāsaḥ''—tempat tinggal; ''bhavati''—menjadi seperti itu; ''iti''—demikian; ''anuśuśruma''—saya sudah mendengar menurut garis perguruan.
</div>
</div>


Line 29: Line 33:


<div class="purport">
<div class="purport">
Arjuna mendasarkan argumentasinya bukan pada pengalaman pribadi, melainkan pada apa yang telah didengarnya dari penguasa. Itulah cara menerima pengetahuan yang sejati. Seseorang tidak dapat mencapai titik nyata pengetahuan yang sejati tanpa dibantu oleh orang yang benar yang sudah mantap dalam pengetahuan itu. Ada sistem dalam tradisi varṇāśrama yang mengharuskan orang menjalankan proses penyucian diri dari kegiatannya yang berdosa sebelum ia meninggal. Orang yang selalu sibuk dalam kegiatan yang berdosa harus menggunakan proses penyucian diri yang disebut prāyaścitta. Kalau ia tidak berbuat demikian, pasti ia akan dipindahkan ke planet-planet neraka untuk menjalani penjelmaan-penjelmaan yang sengsara sebagai akibat kegiatannya yang berdosa.
Arjuna mendasarkan argumentasinya bukan pada pengalaman pribadi, melainkan pada apa yang telah didengarnya dari penguasa. Itulah cara menerima pengetahuan yang sejati. Seseorang tidak dapat mencapai titik nyata pengetahuan yang sejati tanpa dibantu oleh orang yang benar yang sudah mantap dalam pengetahuan itu. Ada sistem dalam tradisi ''varṇāśrama'' yang mengharuskan orang menjalankan proses penyucian diri dari kegiatannya yang berdosa sebelum ia meninggal. Orang yang selalu sibuk dalam kegiatan yang berdosa harus menggunakan proses penyucian diri yang disebut ''prāyaścitta''. Kalau ia tidak berbuat demikian, pasti ia akan dipindahkan ke planet-planet neraka untuk menjalani penjelmaan-penjelmaan yang sengsara sebagai akibat kegiatannya yang berdosa.
</div>
</div>



Latest revision as of 23:18, 27 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 43

उत्सन्नकुलधर्माणां मनुष्याणां जनार्दन ।
नरके नियतं वासो भवतीत्यनुशुश्रुम ॥४३॥
utsanna-kula-dharmāṇāḿ
manuṣyāṇāḿ janārdana
narake niyataḿ vāso
bhavatīty anuśuśruma

Sinonim

utsanna—dirusakkan; kula-dharmāṇām—mengenai mereka yang mempunyai tradisi keluarga; manuṣyāṇām—mengenai manusia seperti itu; janārdana—o Kṛṣṇa; narake—di neraka; niyatam—selalu; vāsaḥ—tempat tinggal; bhavati—menjadi seperti itu; iti—demikian; anuśuśruma—saya sudah mendengar menurut garis perguruan.

Terjemahan

O Kṛṣṇa, pemelihara rakyat, saya sudah mendengar menurut garis perguruan bahwa orang yang membinasakan tradisi-tradisi keluarga selalu tinggal di neraka.

Penjelasan

Arjuna mendasarkan argumentasinya bukan pada pengalaman pribadi, melainkan pada apa yang telah didengarnya dari penguasa. Itulah cara menerima pengetahuan yang sejati. Seseorang tidak dapat mencapai titik nyata pengetahuan yang sejati tanpa dibantu oleh orang yang benar yang sudah mantap dalam pengetahuan itu. Ada sistem dalam tradisi varṇāśrama yang mengharuskan orang menjalankan proses penyucian diri dari kegiatannya yang berdosa sebelum ia meninggal. Orang yang selalu sibuk dalam kegiatan yang berdosa harus menggunakan proses penyucian diri yang disebut prāyaścitta. Kalau ia tidak berbuat demikian, pasti ia akan dipindahkan ke planet-planet neraka untuk menjalani penjelmaan-penjelmaan yang sengsara sebagai akibat kegiatannya yang berdosa.