ID/BG 2.9: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 9 ==== | ==== ŚLOKA 9 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:सञ्जय उवाच | |||
:एवमुक्त्वा हृषीकेशं गुडाकेशः परन्तप । | |||
:न योत्स्य इति गोविन्दमुक्त्वा तूष्णीं बभूव ह ॥९॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :sañjaya uvāca | ||
:evam uktvā hṛṣīkeśaḿ | |||
:guḍākeśaḥ parantapaḥ | |||
:na yotsya iti govindam | |||
:uktvā tūṣṇīḿ babhūva ha | |||
</div> | </div> | ||
Line 19: | Line 25: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
sañjayaḥ uvāca | ''sañjayaḥ uvāca''—Sañjaya berkata; ''evam''—demikianlah; ''uktvā''—berkata; ''hṛṣīkeśam''—kepada Kṛṣṇa, Penguasa indria-indria; ''guḍākeśaḥ''—Arjuna, ahli dalam membatasi kebodohan; ''parantapaḥ''—perebut musuh; ''na yotsye''—hamba tidak akan bertempur; ''iti''—demikian; ''govindam''—kepada Kṛṣṇa, yang memberi kebahagiaan kepada indria-indria; ''uktvā''—berkata; ''tūṣṇīm''—diam; ''babhūva''—menjadi; ''ha''—pasti. | ||
</div> | </div> | ||
Line 31: | Line 37: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Dhṛtarāṣṭra pasti senang sekali mendengar bahwa Arjuna tidak akan bertempur, melainkan akan meninggalkan medan perang dan mengambil mata pencaharian sebagai pengemis. Tetapi Sañjaya mengecewakan Dhṛtarāṣṭra sekali lagi dengan menceriterakan bahwa Arjuna sanggup membunuh musuhnya (parantapaḥ). Walaupun Arjuna sementara dikuasai rasa sedih yang palsu karena kasih sayang terhadap keluarga, namun ia menyerahkan diri sebagai murid kepada Kṛṣṇa, guru kerohanian yang paling utama. Ini menunjukkan bahwa dalam waktu dekat Arjuna akan dibebaskan dari penyesalan yang palsu akibat kasih sayang terhadap keluarga dan akan dibebaskan dari kebodohan dengan pengetahuan sempurna tentang keinsafan diri, atau kesadaran Kṛṣṇa, kemudian pasti dia akan bertempur. Dengan demikian, rasa riang dalam hati Dhṛtarāṣṭra akan lenyap, sebab Arjuna akan dibebaskan dari kebodohan oleh Kṛṣṇa dan akan bertempur sampai tetes darah terakhir. | Dhṛtarāṣṭra pasti senang sekali mendengar bahwa Arjuna tidak akan bertempur, melainkan akan meninggalkan medan perang dan mengambil mata pencaharian sebagai pengemis. Tetapi Sañjaya mengecewakan Dhṛtarāṣṭra sekali lagi dengan menceriterakan bahwa Arjuna sanggup membunuh musuhnya (''parantapaḥ''). Walaupun Arjuna sementara dikuasai rasa sedih yang palsu karena kasih sayang terhadap keluarga, namun ia menyerahkan diri sebagai murid kepada Kṛṣṇa, guru kerohanian yang paling utama. Ini menunjukkan bahwa dalam waktu dekat Arjuna akan dibebaskan dari penyesalan yang palsu akibat kasih sayang terhadap keluarga dan akan dibebaskan dari kebodohan dengan pengetahuan sempurna tentang keinsafan diri, atau kesadaran Kṛṣṇa, kemudian pasti dia akan bertempur. Dengan demikian, rasa riang dalam hati Dhṛtarāṣṭra akan lenyap, sebab Arjuna akan dibebaskan dari kebodohan oleh Kṛṣṇa dan akan bertempur sampai tetes darah terakhir. | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 01:51, 28 June 2018
ŚLOKA 9
- सञ्जय उवाच
- एवमुक्त्वा हृषीकेशं गुडाकेशः परन्तप ।
- न योत्स्य इति गोविन्दमुक्त्वा तूष्णीं बभूव ह ॥९॥
- sañjaya uvāca
- evam uktvā hṛṣīkeśaḿ
- guḍākeśaḥ parantapaḥ
- na yotsya iti govindam
- uktvā tūṣṇīḿ babhūva ha
Sinonim
sañjayaḥ uvāca—Sañjaya berkata; evam—demikianlah; uktvā—berkata; hṛṣīkeśam—kepada Kṛṣṇa, Penguasa indria-indria; guḍākeśaḥ—Arjuna, ahli dalam membatasi kebodohan; parantapaḥ—perebut musuh; na yotsye—hamba tidak akan bertempur; iti—demikian; govindam—kepada Kṛṣṇa, yang memberi kebahagiaan kepada indria-indria; uktvā—berkata; tūṣṇīm—diam; babhūva—menjadi; ha—pasti.
Terjemahan
Sañjaya berkata: Setelah berkata demikian, Arjuna, perebut musuh, menyatakan kepada Kṛṣṇa, "Govinda, hamba tidak akan bertempur," lalu diam.
Penjelasan
Dhṛtarāṣṭra pasti senang sekali mendengar bahwa Arjuna tidak akan bertempur, melainkan akan meninggalkan medan perang dan mengambil mata pencaharian sebagai pengemis. Tetapi Sañjaya mengecewakan Dhṛtarāṣṭra sekali lagi dengan menceriterakan bahwa Arjuna sanggup membunuh musuhnya (parantapaḥ). Walaupun Arjuna sementara dikuasai rasa sedih yang palsu karena kasih sayang terhadap keluarga, namun ia menyerahkan diri sebagai murid kepada Kṛṣṇa, guru kerohanian yang paling utama. Ini menunjukkan bahwa dalam waktu dekat Arjuna akan dibebaskan dari penyesalan yang palsu akibat kasih sayang terhadap keluarga dan akan dibebaskan dari kebodohan dengan pengetahuan sempurna tentang keinsafan diri, atau kesadaran Kṛṣṇa, kemudian pasti dia akan bertempur. Dengan demikian, rasa riang dalam hati Dhṛtarāṣṭra akan lenyap, sebab Arjuna akan dibebaskan dari kebodohan oleh Kṛṣṇa dan akan bertempur sampai tetes darah terakhir.