ID/BG 11.45: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 45 ====
==== ŚLOKA 45 ====
<div class="devanagari">
:अदृष्टपूर्वं हृषितोऽस्मि दृष्ट्वा
:भयेन च प्रव्यथितं मनो मे ।
:तदेव मे दर्शय देव रूपं
:प्रसीद देवेश जगन्निवास ॥४५॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''adṛṣṭa-pūrvaḿ hṛṣito 'smi dṛṣṭvā''
:adṛṣṭa-pūrvaḿ hṛṣito 'smi dṛṣṭvā
:''bhayena ca pravyathitaḿ mano me''
:bhayena ca pravyathitaḿ mano me
:''tad eva me darśaya deva rūpaḿ''
:tad eva me darśaya deva rūpaḿ
:''prasīda deveśa jagan-nivāsa''
:prasīda deveśa jagan-nivāsa
 
</div>
</div>


Line 17: Line 23:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
adṛṣṭa-pūrvam—belum pernah dilihat; hṛṣitaḥ—berbahagia; asmi—hamba menjadi; dṛṣṭvā—melihat; bhayena—karena takut; ca—juga; pravyathitam—goyah; manaḥ—pikiran; me—milik hamba; tat—itu; evā—pasti; me—kepada hamba; darśaya—memperlihatkan; deva—o Tuhan Yang Maha Esa; rūpam—bentuk; prasīda—mohon karunia; deva-īśa—o Tuhan yang disembah oleh segala dewa; jagat-nivāsa—o Pelindung alam semesta.
''adṛṣṭa-pūrvam''—belum pernah dilihat; ''hṛṣitaḥ''—berbahagia; ''asmi''—hamba menjadi; ''dṛṣṭvā''—melihat; ''bhayena''—karena takut; ''ca''—juga; ''pravyathitam''—goyah; ''manaḥ''—pikiran; ''me''—milik hamba; ''tat''—itu; ''evā''—pasti; ''me''—kepada hamba; ''darśaya''—memperlihatkan; ''deva''—o Tuhan Yang Maha Esa; ''rūpam''—bentuk; ''prasīda''—mohon karunia; ''deva-īśa''—o Tuhan yang disembah oleh segala dewa; ''jagat-nivāsa''—o Pelindung alam semesta.
</div>
</div>



Latest revision as of 23:47, 27 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 45

अदृष्टपूर्वं हृषितोऽस्मि दृष्ट्वा
भयेन च प्रव्यथितं मनो मे ।
तदेव मे दर्शय देव रूपं
प्रसीद देवेश जगन्निवास ॥४५॥
adṛṣṭa-pūrvaḿ hṛṣito 'smi dṛṣṭvā
bhayena ca pravyathitaḿ mano me
tad eva me darśaya deva rūpaḿ
prasīda deveśa jagan-nivāsa

Sinonim

adṛṣṭa-pūrvam—belum pernah dilihat; hṛṣitaḥ—berbahagia; asmi—hamba menjadi; dṛṣṭvā—melihat; bhayena—karena takut; ca—juga; pravyathitam—goyah; manaḥ—pikiran; me—milik hamba; tat—itu; evā—pasti; me—kepada hamba; darśaya—memperlihatkan; deva—o Tuhan Yang Maha Esa; rūpam—bentuk; prasīda—mohon karunia; deva-īśa—o Tuhan yang disembah oleh segala dewa; jagat-nivāsa—o Pelindung alam semesta.

Terjemahan

Sesudah melihat bentuk semesta ini yang belum pernah hamba lihat sebelumnya, hamba berbahagia, tetapi pada waktu yang sama pikiran hamba goyah karena ketakutan. Karena itu, mohon memberi karunia Anda kepada hamba dan sekali lagi memperlihatkan bentuk Anda sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, o Tuhan yang disembah oleh semua dewa, Pelindung alam semesta.

Penjelasan

Arjuna selalu terus terang di hadapan Kṛṣṇa karena Arjuna adalah kawan yang sangat dicintai. Seperti halnya seorang kawan yang sangat dicintai senang melihat kehebatan kawannya, begitu pula Arjuna berbahagia sekali melihat bahwa Kṛṣṇa, kawannya, adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dan dapat memperlihatkan bentuk semesta yang begitu ajaib.

Tetapi pada waktu yang sama, setelah melihat bentuk semesta itu, Arjuna takut bahwa ia telah melakukan begitu banyak kesalahan terhadap Kṛṣṇa karena persahabatannya yang murni. Jadi, pikiran Arjuna goyah karena rasa takut, meskipun Arjuna tidak perlu merasa takut. Karena itu, Arjuna memohon agar Kṛṣṇa memperlihatkan bentukNya sebagai Nārāyaṇa, sebab Kṛṣṇa dapat mewujudkan DiriNya dalam bentuk apapun. Bentuk semesta tersebut bersifat material dan sementara, seperti dunia material bersifat sementara. Tetapi di planet-planet Vaikuṇṭha, Kṛṣṇa mempunyai bentuk rohaniNya yang berlengan empat sebagai Nārāyaṇa. Ada planet-planet yang jumlahnya tidak dapat dihitung di angkasa rohani, dan Kṛṣṇa berada di tiap-tiap planet rohani ini melalui perwujudan-perwujudannya yang berkuasa penuh yang mempunyai banyak nama. Karena itu, Arjuna ingin melihat salah satu di antara bentuk-bentuk yang diwujudkan di planet-planet Vaikuṇṭha. Tentu saja di tiap-tiap planet Vaikuṇṭha bentuk Nārāyaṇa berlengan empat, tetapi empat tanganNya memegang berbagai susunan empat lambang kerang, gada, bunga padma dan cakra. Bentuk-bentuk Nārāyaṇa diberi nama menurut susunan empat lambang tersebut pada tangan-tangan Beliau. Semua bentuk tersebut bersatu dengan Kṛṣṇa; karena itu, Arjuna ingin melihat wujud Beliau yang berlengan empat.