ID/BG 2.48: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 48 ==== | ==== ŚLOKA 48 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:योगस्थः कुरु कर्माणि सङ्गं त्यक्त्वा धनञ्जय । | |||
:सिद्ध्यसिद्ध्योः समो भूत्वा समत्वं योग उच्यते ॥४८॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :yoga-sthaḥ kuru karmaṇi | ||
: | :sańgaḿ tyaktvā dhanañjaya | ||
: | :siddhy-asiddhyoḥ samo bhūtvā | ||
: | :samatvaḿ yoga ucyate | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
yoga- | ''yoga-sthaḥ''—mantap secara seimbang; ''kuru''—melaksanakan; ''karmaṇi''—tugas-tugas dan kewajibanmu; ''sańgam''—ikatan; ''tyaktvā''—meninggalkan; ''dhanañjaya''—wahai Arjuna; ''siddhi-asiddhyoḥ''—dalam kesuksesan dan kegagalan; ''samaḥ''—mantap secara seimbang; ''bhūtvā''—menjadi; ''samatvām''—sikap seimbang; ''yogaḥ''—yoga; ''ucyate''—disebut. | ||
</div> | </div> | ||
Line 29: | Line 33: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Kṛṣṇa memberitahukan kepada Arjuna bahwa Arjuna harus bertindak dalam yoga. Apa arti yoga itu? Yoga berarti memusatkan pikiran kepada Yang Maha Esa dengan cara mengendalikan indria-indria yang selalu mengganggu. Siapakah Yang Mahakuasa itu? Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena Kṛṣṇa Sendiri menyuruh Arjuna bertempur, Arjuna tidak mempunyai hubungan apa pun dengan hasil pertempuran itu. Keuntungan atau kejayaan adalah urusan Kṛṣṇa; Arjuna hanya dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa. Mengikuti perintah Kṛṣṇa adalah yoga yang sejati, dan yoga ini dipraktekkan dalam proses yang disebut kesadaran Kṛṣṇa. Hanya dengan kesadaran Kṛṣṇa saja seseorang dapat meninggalkan rasa untuk memiliki sesuatu. Seseorang harus menjadi hamba Kṛṣṇa, atau hamba dari hamba Kṛṣṇa. Itulah cara yang benar untuk melaksanakan kewajiban dalam kesadaran Kṛṣṇa. Kesadaran Kṛṣṇa dengan sendirinya dapat menolong seseorang untuk bertindak dalam yoga. | Kṛṣṇa memberitahukan kepada Arjuna bahwa Arjuna harus bertindak dalam ''yoga''. Apa arti ''yoga'' itu? ''Yoga'' berarti memusatkan pikiran kepada Yang Maha Esa dengan cara mengendalikan indria-indria yang selalu mengganggu. Siapakah Yang Mahakuasa itu? Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena Kṛṣṇa Sendiri menyuruh Arjuna bertempur, Arjuna tidak mempunyai hubungan apa pun dengan hasil pertempuran itu. Keuntungan atau kejayaan adalah urusan Kṛṣṇa; Arjuna hanya dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa. Mengikuti perintah Kṛṣṇa adalah yoga yang sejati, dan yoga ini dipraktekkan dalam proses yang disebut kesadaran Kṛṣṇa. Hanya dengan kesadaran Kṛṣṇa saja seseorang dapat meninggalkan rasa untuk memiliki sesuatu. Seseorang harus menjadi hamba Kṛṣṇa, atau hamba dari hamba Kṛṣṇa. Itulah cara yang benar untuk melaksanakan kewajiban dalam kesadaran Kṛṣṇa. Kesadaran Kṛṣṇa dengan sendirinya dapat menolong seseorang untuk bertindak dalam yoga. | ||
Arjuna adalah seorang kṣatriya, dan dengan demikian dia ikut berperan dalam lembaga varṇāśrama-dharma. Dalam Viṣṇu Purāṇa dinyatakan bahwa seluruh tujuan varṇāśrama-dharma ialah memuaskan Viṣṇu. Seharusnya orang tidak memuaskan dirinya sendiri, seperti kebiasaan di dunia material, melainkan sebaiknya memuaskan Kṛṣṇa. Jadi, kalau seseorang tidak memuaskan Kṛṣṇa, ia tidak akan dapat mengikuti prinsip-prinsip varṇāśrama-dharma dengan sebenarnya. Secara tidak langsung, Arjuna dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa. | Arjuna adalah seorang ''kṣatriya'', dan dengan demikian dia ikut berperan dalam lembaga ''varṇāśrama-dharma''. Dalam ''Viṣṇu Purāṇa'' dinyatakan bahwa seluruh tujuan ''varṇāśrama-dharma'' ialah memuaskan Viṣṇu. Seharusnya orang tidak memuaskan dirinya sendiri, seperti kebiasaan di dunia material, melainkan sebaiknya memuaskan Kṛṣṇa. Jadi, kalau seseorang tidak memuaskan Kṛṣṇa, ia tidak akan dapat mengikuti prinsip-prinsip ''varṇāśrama-dharma'' dengan sebenarnya. Secara tidak langsung, Arjuna dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa. | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 01:37, 28 June 2018
ŚLOKA 48
- योगस्थः कुरु कर्माणि सङ्गं त्यक्त्वा धनञ्जय ।
- सिद्ध्यसिद्ध्योः समो भूत्वा समत्वं योग उच्यते ॥४८॥
- yoga-sthaḥ kuru karmaṇi
- sańgaḿ tyaktvā dhanañjaya
- siddhy-asiddhyoḥ samo bhūtvā
- samatvaḿ yoga ucyate
Sinonim
yoga-sthaḥ—mantap secara seimbang; kuru—melaksanakan; karmaṇi—tugas-tugas dan kewajibanmu; sańgam—ikatan; tyaktvā—meninggalkan; dhanañjaya—wahai Arjuna; siddhi-asiddhyoḥ—dalam kesuksesan dan kegagalan; samaḥ—mantap secara seimbang; bhūtvā—menjadi; samatvām—sikap seimbang; yogaḥ—yoga; ucyate—disebut.
Terjemahan
Wahai Arjuna, lakukanlah kewajibanmu dengan sikap seimbang, lepaskanlah segala ikatan terhadap sukses maupun kegagalan. Sikap seimbang seperti itu disebut yoga.
Penjelasan
Kṛṣṇa memberitahukan kepada Arjuna bahwa Arjuna harus bertindak dalam yoga. Apa arti yoga itu? Yoga berarti memusatkan pikiran kepada Yang Maha Esa dengan cara mengendalikan indria-indria yang selalu mengganggu. Siapakah Yang Mahakuasa itu? Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena Kṛṣṇa Sendiri menyuruh Arjuna bertempur, Arjuna tidak mempunyai hubungan apa pun dengan hasil pertempuran itu. Keuntungan atau kejayaan adalah urusan Kṛṣṇa; Arjuna hanya dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa. Mengikuti perintah Kṛṣṇa adalah yoga yang sejati, dan yoga ini dipraktekkan dalam proses yang disebut kesadaran Kṛṣṇa. Hanya dengan kesadaran Kṛṣṇa saja seseorang dapat meninggalkan rasa untuk memiliki sesuatu. Seseorang harus menjadi hamba Kṛṣṇa, atau hamba dari hamba Kṛṣṇa. Itulah cara yang benar untuk melaksanakan kewajiban dalam kesadaran Kṛṣṇa. Kesadaran Kṛṣṇa dengan sendirinya dapat menolong seseorang untuk bertindak dalam yoga.
Arjuna adalah seorang kṣatriya, dan dengan demikian dia ikut berperan dalam lembaga varṇāśrama-dharma. Dalam Viṣṇu Purāṇa dinyatakan bahwa seluruh tujuan varṇāśrama-dharma ialah memuaskan Viṣṇu. Seharusnya orang tidak memuaskan dirinya sendiri, seperti kebiasaan di dunia material, melainkan sebaiknya memuaskan Kṛṣṇa. Jadi, kalau seseorang tidak memuaskan Kṛṣṇa, ia tidak akan dapat mengikuti prinsip-prinsip varṇāśrama-dharma dengan sebenarnya. Secara tidak langsung, Arjuna dinasehati agar bertindak menurut perintah Kṛṣṇa.