ID/BG 2.52: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 52 ==== | ==== ŚLOKA 52 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:यदा ते मोहकलिलं बुद्धिर्व्यतितरिष्यति । | |||
:तदा गन्तासि निर्वेदं श्रोतव्यस्य श्रुतस्य च ॥५२॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :yadā te moha-kalilaḿ | ||
: | :buddhir vyatitariṣyati | ||
: | :tadā gantāsi nirvedaḿ | ||
: | :śrotavyasya śrutasya ca | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
''yadā''—apabila; ''te''—milik engkau; ''moha''—dari khayalan; ''kalilam''—hutan yang lebat; ''buddhiḥ''—pengabdian rohani dengan kecerdasan; ''vyatitariṣyāti''—melampaui; ''tadā''—pada waktu itu; ''gantā asi''—engkau akan pergi; ''nirvedam''—sikap acuh; ''śrotavyasya''—terhadap segala sesuatu yang akan didengar; ''śrutasya''—terhadap segala sesuatu yang sudah didengar | |||
</div> | </div> | ||
Line 29: | Line 33: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Ada banyak contoh yang baik dalam kehidupan penyembah-penyembah Tuhan yang mulia tentang orang yang menjadi tidak begitu terikat terhadap ritual-ritual Veda hanya dengan cara melakukan bhakti kepada Tuhan. Apabila seseorang sungguh-sungguh mengerti tentang Kṛṣṇa dan hubungannya dengan Kṛṣṇa, maka sewajarnya ia sepenuhnya tidak terikat terhadap ritual-ritual kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil, walaupun ia adalah brāhmaṇa yang berpengalaman. Śrī Mādhavendra Purī, seorang penyembah yang murni dan ācārya dari garis para penyembah, berkata: | Ada banyak contoh yang baik dalam kehidupan penyembah-penyembah Tuhan yang mulia tentang orang yang menjadi tidak begitu terikat terhadap ritual-ritual ''Veda'' hanya dengan cara melakukan bhakti kepada Tuhan. Apabila seseorang sungguh-sungguh mengerti tentang Kṛṣṇa dan hubungannya dengan Kṛṣṇa, maka sewajarnya ia sepenuhnya tidak terikat terhadap ritual-ritual kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil, walaupun ia adalah brāhmaṇa yang berpengalaman. Śrī Mādhavendra Purī, seorang penyembah yang murni dan ''ācārya'' dari garis para penyembah, berkata: | ||
:''sandhyā-vandana bhadram astu bhavato bhoḥ snāna tubhyaḿ namo'' | :''sandhyā-vandana bhadram astu bhavato bhoḥ snāna tubhyaḿ namo'' | ||
Line 37: | Line 41: | ||
"O doa yang hamba panjatkan tiga kali sehari, segala pemujian kepada anda, o kegiatan mandi, hamba bersujud kepada engkau. O para dewa! O leluhur! Maafkan hamba karena hamba tidak sanggup memberi hormat kepada anda. Sekarang, di manapun hamba duduk, hamba ingat kepada putera mulia dinasti Yadu (Kṛṣṇa), musuh Kaṁsa, dan dengan demikian hamba dapat membebaskan diri dari segala ikatan yang berdosa. Hamba berpikir itu sudah cukup bagi hamba." | "O doa yang hamba panjatkan tiga kali sehari, segala pemujian kepada anda, o kegiatan mandi, hamba bersujud kepada engkau. O para dewa! O leluhur! Maafkan hamba karena hamba tidak sanggup memberi hormat kepada anda. Sekarang, di manapun hamba duduk, hamba ingat kepada putera mulia dinasti Yadu (Kṛṣṇa), musuh Kaṁsa, dan dengan demikian hamba dapat membebaskan diri dari segala ikatan yang berdosa. Hamba berpikir itu sudah cukup bagi hamba." | ||
Upacara-upacara dan ritual-ritual Veda wajib bagi orang yang baru mulai belajar: termasuk segala jenis doa pujian tiga kali sehari, mandi pagi-pagi dan menghormati leluhur, dan sebagainya. Tetapi apabila seseorang sudah sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya dan tekun dalam cinta-bhakti rohani kepada Kṛṣṇa, maka ia tidak terikat terhadap segala prinsip yang mengatur tersebut karena dia sudah mencapai kesempurnaan. Kalau seseorang dapat mencapai tingkat pengertian dengan cara mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kṛṣṇa, maka dia tidak diharuskan lagi melaksanakan berbagai jenis pertapaan dan korban suci sebagaimana dianjurkan dalam Kitab-kitab Suci. Begitu pula, kalau seseorang belum mengerti bahwa tujuan Veda ialah untuk sampai kepada Kṛṣṇa sehingga ia hanya sibuk dalam ritual-ritual dan sebagainya, maka ia memboroskan waktu dengan cara yang tidak berguna dalam kesibukan-kesibukan seperti itu. Orang yang sadar akan Kṛṣṇa melampaui batas śabda-brahma, atau jangkauan Veda dan Upaniṣad-upaniṣad. | |||
Upacara-upacara dan ritual-ritual ''Veda'' wajib bagi orang yang baru mulai belajar: termasuk segala jenis doa pujian tiga kali sehari, mandi pagi-pagi dan menghormati leluhur, dan sebagainya. Tetapi apabila seseorang sudah sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya dan tekun dalam cinta-bhakti rohani kepada Kṛṣṇa, maka ia tidak terikat terhadap segala prinsip yang mengatur tersebut karena dia sudah mencapai kesempurnaan. Kalau seseorang dapat mencapai tingkat pengertian dengan cara mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kṛṣṇa, maka dia tidak diharuskan lagi melaksanakan berbagai jenis pertapaan dan korban suci sebagaimana dianjurkan dalam Kitab-kitab Suci. Begitu pula, kalau seseorang belum mengerti bahwa tujuan Veda ialah untuk sampai kepada Kṛṣṇa sehingga ia hanya sibuk dalam ritual-ritual dan sebagainya, maka ia memboroskan waktu dengan cara yang tidak berguna dalam kesibukan-kesibukan seperti itu. Orang yang sadar akan Kṛṣṇa melampaui batas śabda-brahma, atau jangkauan ''Veda'' dan ''Upaniṣad-upaniṣad''. | |||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 01:39, 28 June 2018
ŚLOKA 52
- यदा ते मोहकलिलं बुद्धिर्व्यतितरिष्यति ।
- तदा गन्तासि निर्वेदं श्रोतव्यस्य श्रुतस्य च ॥५२॥
- yadā te moha-kalilaḿ
- buddhir vyatitariṣyati
- tadā gantāsi nirvedaḿ
- śrotavyasya śrutasya ca
Sinonim
yadā—apabila; te—milik engkau; moha—dari khayalan; kalilam—hutan yang lebat; buddhiḥ—pengabdian rohani dengan kecerdasan; vyatitariṣyāti—melampaui; tadā—pada waktu itu; gantā asi—engkau akan pergi; nirvedam—sikap acuh; śrotavyasya—terhadap segala sesuatu yang akan didengar; śrutasya—terhadap segala sesuatu yang sudah didengar
Terjemahan
Bila kecerdasanmu sudah keluar dari hutan khayalan yang lebat, engkau akan acuh terhadap segala sesuatu yang sudah didengar dan segala sesuatu yang akan didengar.
Penjelasan
Ada banyak contoh yang baik dalam kehidupan penyembah-penyembah Tuhan yang mulia tentang orang yang menjadi tidak begitu terikat terhadap ritual-ritual Veda hanya dengan cara melakukan bhakti kepada Tuhan. Apabila seseorang sungguh-sungguh mengerti tentang Kṛṣṇa dan hubungannya dengan Kṛṣṇa, maka sewajarnya ia sepenuhnya tidak terikat terhadap ritual-ritual kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil, walaupun ia adalah brāhmaṇa yang berpengalaman. Śrī Mādhavendra Purī, seorang penyembah yang murni dan ācārya dari garis para penyembah, berkata:
- sandhyā-vandana bhadram astu bhavato bhoḥ snāna tubhyaḿ namo
- bho devāḥ pitaraś ca tarpaṇa-vidhau nāhaḿ kṣamaḥ kṣamyat
- yatra kvāpi niṣadya yādava-kulottamasya kaḿsa-dviṣaḥ
- smāraḿ smāram aghaḿ harāmi tad alaḿ manye kim anyena me
"O doa yang hamba panjatkan tiga kali sehari, segala pemujian kepada anda, o kegiatan mandi, hamba bersujud kepada engkau. O para dewa! O leluhur! Maafkan hamba karena hamba tidak sanggup memberi hormat kepada anda. Sekarang, di manapun hamba duduk, hamba ingat kepada putera mulia dinasti Yadu (Kṛṣṇa), musuh Kaṁsa, dan dengan demikian hamba dapat membebaskan diri dari segala ikatan yang berdosa. Hamba berpikir itu sudah cukup bagi hamba."
Upacara-upacara dan ritual-ritual Veda wajib bagi orang yang baru mulai belajar: termasuk segala jenis doa pujian tiga kali sehari, mandi pagi-pagi dan menghormati leluhur, dan sebagainya. Tetapi apabila seseorang sudah sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya dan tekun dalam cinta-bhakti rohani kepada Kṛṣṇa, maka ia tidak terikat terhadap segala prinsip yang mengatur tersebut karena dia sudah mencapai kesempurnaan. Kalau seseorang dapat mencapai tingkat pengertian dengan cara mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kṛṣṇa, maka dia tidak diharuskan lagi melaksanakan berbagai jenis pertapaan dan korban suci sebagaimana dianjurkan dalam Kitab-kitab Suci. Begitu pula, kalau seseorang belum mengerti bahwa tujuan Veda ialah untuk sampai kepada Kṛṣṇa sehingga ia hanya sibuk dalam ritual-ritual dan sebagainya, maka ia memboroskan waktu dengan cara yang tidak berguna dalam kesibukan-kesibukan seperti itu. Orang yang sadar akan Kṛṣṇa melampaui batas śabda-brahma, atau jangkauan Veda dan Upaniṣad-upaniṣad.