ID/BG 3.22: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 22 ==== | ==== ŚLOKA 22 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:न मे पार्थास्ति कर्तव्यं त्रिषु लोकेषु किञ्चन । | |||
:नानवाप्तमवाप्तव्यं वर्त एव च कर्मणि ॥२२॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :na me pārthāsti kartavyaḿ | ||
: | :triṣu lokeṣu kiñcana | ||
: | :nānavāptam avāptavyaḿ | ||
: | :varta eva ca karmaṇi | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
''na''—tidak; ''me''—milikKu; ''pārtha''—wahai putera Pṛthā; ''asti''—ada; ''kartavyam''—tugas kewajiban yang ditetapkan; ''triṣu''—di dalam tiga; ''lokeṣu''—susunan-susunan planet; ''kiñcana''—apapun; ''na''—tidak sesuatupun; ''anavāptam''—diinginkan; ''avāptavyam''—untuk diperoleh; ''varte''—Aku sibuk; ''evā''—pasti; ''ca''—juga; ''karmaṇi''—dalam tugas kewajiban yang ditetapkan. | |||
</div> | </div> | ||
Line 29: | Line 33: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Dalam kesusasteraan Veda, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa diuraikan sebagai berikut: | Dalam kesusasteraan ''Veda'', Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa diuraikan sebagai berikut: | ||
:''tam īśvarāṇāḿ paramaḿ maheśvaraḿ'' | :''tam īśvarāṇāḿ paramaḿ maheśvaraḿ'' | ||
Line 43: | Line 47: | ||
"Tuhan Yang Maha Esa adalah pengendali semua kepribadian lain yang juga mengendalikan, dan Beliau adalah yang paling besar di antara berbagai pemimpin planet-planet. Semua insan dikendalikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua makhluk diberi kekuatan khusus hanya oleh Tuhan Yang Maha Esa Sendiri; mereka itu bukan Yang Mahakuasa. Beliau yang sudah disembah oleh semua dewa dan Beliau adalah pemimpin yang paling utama di antara segala pemimpin. Karena itu, Beliau melampaui segala pemimpin dan pengendali material. Beliau patut disembah oleh semua orang. Tiada orang yang lebih besar daripada Beliau, dan Beliau adalah sebab utama segala sebab." | "Tuhan Yang Maha Esa adalah pengendali semua kepribadian lain yang juga mengendalikan, dan Beliau adalah yang paling besar di antara berbagai pemimpin planet-planet. Semua insan dikendalikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua makhluk diberi kekuatan khusus hanya oleh Tuhan Yang Maha Esa Sendiri; mereka itu bukan Yang Mahakuasa. Beliau yang sudah disembah oleh semua dewa dan Beliau adalah pemimpin yang paling utama di antara segala pemimpin. Karena itu, Beliau melampaui segala pemimpin dan pengendali material. Beliau patut disembah oleh semua orang. Tiada orang yang lebih besar daripada Beliau, dan Beliau adalah sebab utama segala sebab." | ||
"Beliau mempunyai bentuk jasmani seperti bentuk jasmani makhluk hidup biasa. Tidak ada perbedaan antara badanNya dan rohNya. Beliau bersifat mutlak. Segala indriaNya bersifat rohani. Tiap-tiap indriaNya dapat melakukan perbuatan tiap-tiap indria yang lain. Karena itu, tiada orang yang lebih besar dari Beliau atau sejajar dengan Beliau. Beliau mempunyai berbagai kekuatan; karena itu, perbuatan Beliau dilaksanakan secara otomatis sebagai urutan yang wajar." (Śvetāśvatara Upaniṣad 6.7-8) | "Beliau mempunyai bentuk jasmani seperti bentuk jasmani makhluk hidup biasa. Tidak ada perbedaan antara badanNya dan rohNya. Beliau bersifat mutlak. Segala indriaNya bersifat rohani. Tiap-tiap indriaNya dapat melakukan perbuatan tiap-tiap indria yang lain. Karena itu, tiada orang yang lebih besar dari Beliau atau sejajar dengan Beliau. Beliau mempunyai berbagai kekuatan; karena itu, perbuatan Beliau dilaksanakan secara otomatis sebagai urutan yang wajar." ''(Śvetāśvatara Upaniṣad 6.7-8)''. | ||
Dalam Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa segala sesuatu berada dalam kehebatan dan kebenaran sepenuhnya. Karena itu, tidak ada tugas kewajiban yang harus dilakukan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang harus menerima hasil pekerjaan mempunyai suatu tugas kewajiban yang telah ditetapkan, tetapi kepribadian yang tidak harus mencapai sesuatu dalam seluruh tiga susunan planet tentu saja tidak mempunyai tugas kewajiban. Namun Śrī Kṛṣṇa sibuk di medan perang Kurukṣetra sebagai pemimpin para kṣatriya karena para kṣatriya diikat oleh kewajiban memberikan perlindungan kepada orang yang | Dalam Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa segala sesuatu berada dalam kehebatan dan kebenaran sepenuhnya. Karena itu, tidak ada tugas kewajiban yang harus dilakukan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang harus menerima hasil pekerjaan mempunyai suatu tugas kewajiban yang telah ditetapkan, tetapi kepribadian yang tidak harus mencapai sesuatu dalam seluruh tiga susunan planet tentu saja tidak mempunyai tugas kewajiban. Namun Śrī Kṛṣṇa sibuk di medan perang Kurukṣetra sebagai pemimpin para ''kṣatriya'' karena para ''kṣatriya'' diikat oleh kewajiban memberikan perlindungan kepada orang yang berduka-cita. Walaupun Kṛṣṇa berada di atas segala peraturan Kitab-kitab Suci yang sudah diwahyukan, Beliau tidak melakukan sesuatu yang melanggar Kitab-kitab Suci. | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 01:59, 28 June 2018
ŚLOKA 22
- न मे पार्थास्ति कर्तव्यं त्रिषु लोकेषु किञ्चन ।
- नानवाप्तमवाप्तव्यं वर्त एव च कर्मणि ॥२२॥
- na me pārthāsti kartavyaḿ
- triṣu lokeṣu kiñcana
- nānavāptam avāptavyaḿ
- varta eva ca karmaṇi
Sinonim
na—tidak; me—milikKu; pārtha—wahai putera Pṛthā; asti—ada; kartavyam—tugas kewajiban yang ditetapkan; triṣu—di dalam tiga; lokeṣu—susunan-susunan planet; kiñcana—apapun; na—tidak sesuatupun; anavāptam—diinginkan; avāptavyam—untuk diperoleh; varte—Aku sibuk; evā—pasti; ca—juga; karmaṇi—dalam tugas kewajiban yang ditetapkan.
Terjemahan
Wahai putera Pṛthā, tidak ada pekerjaan yang ditetapkan bagiku dalam seluruh tiga susunan planet. Aku juga tidak kekurangan apapun dan Aku tidak perlu memperoleh sesuatu, namun Aku sibuk melakukan tugas-tugas kewajiban yang sudah ditetapkan.
Penjelasan
Dalam kesusasteraan Veda, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa diuraikan sebagai berikut:
- tam īśvarāṇāḿ paramaḿ maheśvaraḿ
- taḿ devatānāḿ paramaḿ ca daivatam
- patiḿ patīnāḿ paramaḿ parastād
- vidāma devaḿ bhuvaneśam īḍyam
- na tasya kāryaḿ karaṇaḿ ca vidyāte
- na tat-samaś cābhyadhikaś ca dṛśyate
- parāsya śaktir vividhaiva śrūyate
- svābhāvikī jñāna-bala-kriyā ca
"Tuhan Yang Maha Esa adalah pengendali semua kepribadian lain yang juga mengendalikan, dan Beliau adalah yang paling besar di antara berbagai pemimpin planet-planet. Semua insan dikendalikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua makhluk diberi kekuatan khusus hanya oleh Tuhan Yang Maha Esa Sendiri; mereka itu bukan Yang Mahakuasa. Beliau yang sudah disembah oleh semua dewa dan Beliau adalah pemimpin yang paling utama di antara segala pemimpin. Karena itu, Beliau melampaui segala pemimpin dan pengendali material. Beliau patut disembah oleh semua orang. Tiada orang yang lebih besar daripada Beliau, dan Beliau adalah sebab utama segala sebab."
"Beliau mempunyai bentuk jasmani seperti bentuk jasmani makhluk hidup biasa. Tidak ada perbedaan antara badanNya dan rohNya. Beliau bersifat mutlak. Segala indriaNya bersifat rohani. Tiap-tiap indriaNya dapat melakukan perbuatan tiap-tiap indria yang lain. Karena itu, tiada orang yang lebih besar dari Beliau atau sejajar dengan Beliau. Beliau mempunyai berbagai kekuatan; karena itu, perbuatan Beliau dilaksanakan secara otomatis sebagai urutan yang wajar." (Śvetāśvatara Upaniṣad 6.7-8).
Dalam Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa segala sesuatu berada dalam kehebatan dan kebenaran sepenuhnya. Karena itu, tidak ada tugas kewajiban yang harus dilakukan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang harus menerima hasil pekerjaan mempunyai suatu tugas kewajiban yang telah ditetapkan, tetapi kepribadian yang tidak harus mencapai sesuatu dalam seluruh tiga susunan planet tentu saja tidak mempunyai tugas kewajiban. Namun Śrī Kṛṣṇa sibuk di medan perang Kurukṣetra sebagai pemimpin para kṣatriya karena para kṣatriya diikat oleh kewajiban memberikan perlindungan kepada orang yang berduka-cita. Walaupun Kṛṣṇa berada di atas segala peraturan Kitab-kitab Suci yang sudah diwahyukan, Beliau tidak melakukan sesuatu yang melanggar Kitab-kitab Suci.