ID/Prabhupada 1024 - Jika Kamu Mengikuti Kedua Prinsip Ini, Maka Kṛṣṇa Akan Ada Di Dalam Genggamanmu: Difference between revisions
(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Indonesian Pages - 207 Live Videos Category:Prabhupada 1024 - in all Languages C...") |
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version) |
||
Line 7: | Line 7: | ||
[[Category:ID-Quotes - in USA]] | [[Category:ID-Quotes - in USA]] | ||
[[Category:ID-Quotes - in USA, New York]] | [[Category:ID-Quotes - in USA, New York]] | ||
[[Category: | [[Category:Indonesian Language]] | ||
<!-- END CATEGORY LIST --> | <!-- END CATEGORY LIST --> | ||
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE --> | <!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE --> | ||
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 1023 - Jika Tuhan Itu Maha Kuasa, Lalu Mengapa Kamu Membatasi KekuasaanNya Dengan Menyatakan Bahwa Beliau Tidak Bisa Datang?|1023|ID/Prabhupada | {{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 1023 - Jika Tuhan Itu Maha Kuasa, Lalu Mengapa Kamu Membatasi KekuasaanNya Dengan Menyatakan Bahwa Beliau Tidak Bisa Datang?|1023|ID/Prabhupada 1025 - Kṛṣṇa Sedang Menunggu, "Kapankah Sang Bajingan Ini Memalingkan Wajahnya KepadaKu?"|1025}} | ||
<!-- END NAVIGATION BAR --> | <!-- END NAVIGATION BAR --> | ||
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK--> | <!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK--> | ||
<div class="center"> | <div class="center"> | ||
Line 21: | Line 20: | ||
<!-- BEGIN VIDEO LINK --> | <!-- BEGIN VIDEO LINK --> | ||
{{youtube_right| | {{youtube_right|zTccgRMe-x8|Jika Kamu Mengikuti Kedua Prinsip Ini, Maka Kṛṣṇa Akan Ada Di Dalam Genggamanmu<br/>- Prabhupāda 1024}} | ||
<!-- END VIDEO LINK --> | <!-- END VIDEO LINK --> | ||
Line 37: | Line 36: | ||
:man-manā bhava mad-bhakto | :man-manā bhava mad-bhakto | ||
:mad-yājī māṁ namaskuru | :mad-yājī māṁ namaskuru | ||
:([[ | :([[ID/BG 18.65|BG 18.65]]) | ||
Jadi kita berkata, "Mohon datanglah kemari, inilah Kṛṣṇa, mohon berpikirlah tentang diriNya." Di mana letak kesulitannya? Inilah Rādhā-Kṛṣṇa dan jika kamu melihat Mereka setiap hari, maka sudah sewajarnya kamu akan memiliki suatu kesan di dalam pikiranmu tentang Mereka. Jadi, di tempat apapun, di manapun, kamu bisa memikirkan Rādhā-Kṛṣṇa. Apa kesulitannya? Man-manā. Berjapalah Hare Kṛṣṇa. Dan begitu kamu berjapa "Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu akan mengingat wujud Kṛṣṇa di temple, nāma-rūpa. Maka kemudian kamu akan mendengar tentang Kṛṣṇa, kamu ingat akan sifat-sifatNya, kegiatanNya, nāma, guṇa, rūpa, līlā, parikara, vasiṣṭha. Dengan demikian, maka .... Kamu bisa berlatih melakukan hal itu. Di mana letak kesulitannya? Inilah awal dari praktek tersebut. | Jadi kita berkata, "Mohon datanglah kemari, inilah Kṛṣṇa, mohon berpikirlah tentang diriNya." Di mana letak kesulitannya? Inilah Rādhā-Kṛṣṇa dan jika kamu melihat Mereka setiap hari, maka sudah sewajarnya kamu akan memiliki suatu kesan di dalam pikiranmu tentang Mereka. Jadi, di tempat apapun, di manapun, kamu bisa memikirkan Rādhā-Kṛṣṇa. Apa kesulitannya? Man-manā. Berjapalah Hare Kṛṣṇa. Dan begitu kamu berjapa "Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu akan mengingat wujud Kṛṣṇa di temple, nāma-rūpa. Maka kemudian kamu akan mendengar tentang Kṛṣṇa, kamu ingat akan sifat-sifatNya, kegiatanNya, nāma, guṇa, rūpa, līlā, parikara, vasiṣṭha. Dengan demikian, maka .... Kamu bisa berlatih melakukan hal itu. Di mana letak kesulitannya? Inilah awal dari praktek tersebut. | ||
Line 48: | Line 47: | ||
:khaṁ mano buddhir eva ca | :khaṁ mano buddhir eva ca | ||
:bhinnā prakṛtir aṣṭadhā | :bhinnā prakṛtir aṣṭadhā | ||
:([[ | :([[ID/BG 7.4|BG 7.4]]) | ||
"Semuanya itu adalah milikKu." Seperti halnya ketika aku berbicara. Saat aku berbicara, suaraku direkam. Dan kemudian ketika kita memutar rekaman suara itu kembali, maka suara yang sama akan terdengar. Dan kamu memahami bahwa, "Ini adalah suara guru kerohanianku ..." Tetapi aku tidak sedang berada di situ. Jadi, sekarang suara itu berbeda dengan diriku. Bhinnā. Bhinnā berarti "terpisah." Tetapi, begitu rekaman itu diputar kembali, setiap orang akan memahami, "Ini adalah Bhakti .. Bhaktivedanta Swami." Jadi kamu bisa memahami hal ini. Perlu pendidikan untuk memahami hal ini. Bahwa Kṛṣṇa .... (terputus). | "Semuanya itu adalah milikKu." Seperti halnya ketika aku berbicara. Saat aku berbicara, suaraku direkam. Dan kemudian ketika kita memutar rekaman suara itu kembali, maka suara yang sama akan terdengar. Dan kamu memahami bahwa, "Ini adalah suara guru kerohanianku ..." Tetapi aku tidak sedang berada di situ. Jadi, sekarang suara itu berbeda dengan diriku. Bhinnā. Bhinnā berarti "terpisah." Tetapi, begitu rekaman itu diputar kembali, setiap orang akan memahami, "Ini adalah Bhakti .. Bhaktivedanta Swami." Jadi kamu bisa memahami hal ini. Perlu pendidikan untuk memahami hal ini. Bahwa Kṛṣṇa .... (terputus). | ||
Jadi, ye yathā māṁ ([[ | Jadi, ye yathā māṁ ([[ID/BG 4.11|BG 4.11]]) .... Jadi, semakin banyak kamu menyibukkan dirimu di dalam pelayanan kepada Kṛṣṇa maka kamu akan semakin menginsyafi Kṛṣṇa. | ||
:sevonmukhe hi jihvādau | :sevonmukhe hi jihvādau |
Latest revision as of 03:59, 12 July 2019
730408 - Lecture SB 01.14.44 - New York
Prabhupāda : Jadi, terkadang penipuan diperlukan bagi mereka yang merupakan golongan manusia yang kurang cerdas. Tetapi kita tidak menipu. Kita menyajikan sesuatu yang sangat sederhana. Mengapa kita harus menipu? Kṛṣṇa berkata,
- man-manā bhava mad-bhakto
- mad-yājī māṁ namaskuru
- (BG 18.65)
Jadi kita berkata, "Mohon datanglah kemari, inilah Kṛṣṇa, mohon berpikirlah tentang diriNya." Di mana letak kesulitannya? Inilah Rādhā-Kṛṣṇa dan jika kamu melihat Mereka setiap hari, maka sudah sewajarnya kamu akan memiliki suatu kesan di dalam pikiranmu tentang Mereka. Jadi, di tempat apapun, di manapun, kamu bisa memikirkan Rādhā-Kṛṣṇa. Apa kesulitannya? Man-manā. Berjapalah Hare Kṛṣṇa. Dan begitu kamu berjapa "Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu akan mengingat wujud Kṛṣṇa di temple, nāma-rūpa. Maka kemudian kamu akan mendengar tentang Kṛṣṇa, kamu ingat akan sifat-sifatNya, kegiatanNya, nāma, guṇa, rūpa, līlā, parikara, vasiṣṭha. Dengan demikian, maka .... Kamu bisa berlatih melakukan hal itu. Di mana letak kesulitannya? Inilah awal dari praktek tersebut.
Sebenarnya Kṛṣṇa ada di sana, tetapi karena aku tidak memiliki mata untuk melihatNya, maka aku berpikir, "Ini adalah ... Di manakah Kṛṣṇa? Ini hanyalah suatu patung dari batu." Tetapi kamu tidak memahami bahwa batu itu juga adalah Kṛṣṇa Batu adalah juga Kṛṣṇa. Air adalah juga Kṛṣṇa. Tanah adalah juga Kṛṣṇa dan udara adalah juga Kṛṣṇa. Tanpa Kṛṣṇa tidak ada keberadaan lainnya. Itulah yang bisa dilihat oleh penyembah. Karena itu, setiap kali ia melihat batu sekalipun, maka ia melihat Kṛṣṇa. Para atheis akan berkata bahwa, "Kalian sedang memuja batu." Tetapi sebenarnya para penyembah tidak sedang memuja batu, mereka sedang memuja Kṛṣṇa, karena mereka memahami bahwa tidak ada sesuatupun selain Kṛṣṇa. Premāñjana-cchurita-bhakti-vilocanena. (Bs. 5.38). Tingkatan itulah yang harus kita capai. Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa batu ini bukanlah Kṛṣṇa? Kṛṣṇa berkata ... kamu harus memahami Kṛṣṇa sebagaimana yang dikatakan olehNya.
Jadi, Kṛṣṇa berkata dalam Bhagavad-gītā,
- bhūmir āpo 'nalo vāyuḥ
- khaṁ mano buddhir eva ca
- bhinnā prakṛtir aṣṭadhā
- (BG 7.4)
"Semuanya itu adalah milikKu." Seperti halnya ketika aku berbicara. Saat aku berbicara, suaraku direkam. Dan kemudian ketika kita memutar rekaman suara itu kembali, maka suara yang sama akan terdengar. Dan kamu memahami bahwa, "Ini adalah suara guru kerohanianku ..." Tetapi aku tidak sedang berada di situ. Jadi, sekarang suara itu berbeda dengan diriku. Bhinnā. Bhinnā berarti "terpisah." Tetapi, begitu rekaman itu diputar kembali, setiap orang akan memahami, "Ini adalah Bhakti .. Bhaktivedanta Swami." Jadi kamu bisa memahami hal ini. Perlu pendidikan untuk memahami hal ini. Bahwa Kṛṣṇa .... (terputus).
Jadi, ye yathā māṁ (BG 4.11) .... Jadi, semakin banyak kamu menyibukkan dirimu di dalam pelayanan kepada Kṛṣṇa maka kamu akan semakin menginsyafi Kṛṣṇa.
- sevonmukhe hi jihvādau
- svayam eva sphuraty adaḥ
- (CC Madhya 17.136)
Jadi, proses kita sangatlah sederhana. Cukup hanya dengan menyibukkan lidahmu saja. Sisihkan saja dahulu indria-indria lainnya, karena lidah itu sangatlah perkasa. Lidah bisa menjadi musuh kita yang paling sengit, tetapi ia juga bisa menjadi kawan kita yang paling baik. Itulah lidah. Karena itu śāstra mengatakan, sevonmukhe hi jihvādau, sibukkanlah lidahmu di dalam pelayanan kepada Tuhan, maka kemudian Beliau akan mengungkapkan diriNya. Alangkah indahnya.
Sekarang, apa yang harus kita lakukan dengan lidah kita? Kita berbicara, maka kita membicarakan Kṛṣṇa. Kita menyanyi, maka kita berjapa Kṛṣṇa. Kita makan, kita mengecap, maka kita makan Kṛṣṇa prasāda. Dengan demikian maka kamu akan memahami Kṛṣṇa. Meskipun kamu adalah orang bodoh yang tidak berpendidikan dan berasal dari kedudukan apapun di dalam kehidupan, tetapi tetap saja kamu bisa mempergunakan lidahmu untuk melayani Kṛṣṇa. Jangan makan apapun yang tidak dimakan oleh Kṛṣṇa - dengan begitu maka lidahmu akan menjadi sahabatmu yang terbaik. Dan jangan membicarakan apapun kecuali membicarakan tentang Kṛṣṇa. Jika kamu mengikuti kedua prinsip ini, maka Kṛṣṇa akan ada di dalam genggamanmu.
Terimakasih banyak.
Para penyembah : Jaya! Haribol!