ID/BG 13.16

Revision as of 00:00, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 16

बहिरन्तश्च भूतानामचरं चरमेव च ।
सूक्ष्मत्वात्तदविज्ञेयं दूरस्थं चान्तिके च तत् ॥१६॥
bahir antaś ca bhūtānām
acaraḿ caram eva ca
sūkṣmatvāt tad avijñeyaḿ
dūra-sthaḿ cāntike ca tat

Sinonim

bahiḥ—di luar; antaḥ—di dalam; ca—juga; bhūtānām—antara semua makhluk hidup; acaram—tidak bergerak; caram—bergerak; evā—juga; ca—dan; sūkṣmatvāt—karena bersifat halus; tat—itu; avijñeyam—tidak dapat diketahui; dūra-stham—jauh; ca—juga; antike—dekat; ca—dan; tat—itu.

Terjemahan

Kebenaran Yang Paling Utama berada di luar dan di dalam semua makhluk hidup, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Oleh karena Beliau bersifat halus, Beliau di luar daya lihat atau daya mengerti indria-indria material. Kendatipun Beliau jauh sekali, Beliau juga dekat kepada semua makhluk hidup.

Penjelasan

Dalam kesusasteraan Veda kita mengerti bahwa Nārāyaṇa, Kepribadian Yang Paling Utama, bersemayam di luar dan di dalam setiap makhluk hidup. Beliau berada di dunia rohani dan juga di dunia material. Walaupun Beliau berada di tempat yang jauh sekali, Beliau masih dekat pada kita. Demikianlah pernyataan-pernyataan dari kesusasteraan Veda. Āsīno dūraṁ vrajati śayāno yāti sarvataḥ (Kaṭha Upaniṣad 1.2.21). Oleh karena Beliau selalu sibuk dalam kebahagiaan rohani, kita tidak dapat mengerti bagaimana Beliau menikmati kehebatan lengkap yang dimilikiNya. Kita tidak dapat melihat maupun mengerti dengan indria-indria material ini. Karena itu, dalam ayat-ayat Veda dinyatakan bahwa pikiran dan indria-indria yang bersifat material tidak dapat bergerak untuk mengerti Beliau. Tetapi orang yang sudah menyucikan pikiran dan indria-indrianya dengan cara mempraktekkan kesadaran Kṛṣṇa dalam bhakti dapat melihat Beliau senantiasa. Dibenarkan dalam Brahma-saṁhitā bahwa seorang penyembah yang sudah mengembangkan cinta-bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat melihat Beliau senantiasa, dan tidak pernah berhenti. Dibenarkan dalam Bhagavad-gītā (11.54) bahwa Beliau hanya dapat dilihat dan dimengerti melalui bhakti. Bhaktyā tv ananyayā śakyaḥ.