ID/BG 14.9

Revision as of 00:16, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 9

सत्त्वं सुखे सञ्जयति रजः कर्मणि भारत ।
ज्ञानमावृत्य तु तमः प्रमादे सञ्जयत्युत ॥९॥
sattvaḿ sukhe sañjayati
rājāḥ karmaṇi bhārata
jñānam āvṛtya tu tamaḥ
pramāde sañjayaty uta

Sinonim

sattvām—sifat kebaikan; sukhe—dalam kebahagiaan; sañjayati—mengikat; rājāḥ—sifat nafsu; karmaṇi—dalam kegiatan untuk membuahkan hasil; bhārata—wahai putera Bhārata; jñānam—pengetahuan; āvṛtya—menutupi; tu—tetapi; tamaḥ—sifat kebodohan; pramāde—dalam keadaan gila; sañjayati—mengikat; uta—dikatakan.

Terjemahan

Wahai putera Bhārata, sifat kebaikan mengikat seseorang pada kebahagiaan; nafsu mengikat dirinya pada kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala; dan kebodohan, yang menutupi pengetahuannya mengikat dirinya pada kegilaan.

Penjelasan

Orang dalam sifat kebaikan puas dengan pekerjaan atau apa yang dicarinya di bidang intelek, seperti seorang filosof, ahli ilmu pengetahuan atau pendidik barangkali menekuni bidang pengetahuan tertentu dan merasa puas dengan cara seperti itu. Orang dalam sifat nafsu sibuk dalam kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil; ia memiliki sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan uang untuk kepentingan-kepentingan yang baik. Kadang-kadang ia berusaha membuka rumah sakit, memberi sumbangan kepada lembaga-lembaga sosial dan sebagainya. Inilah tanda-tanda orang dalam sifat nafsu. Sifat kebodohan menutupi pengetahuan. Dalam sifat kebodohan, apa pun yang dilakukan seseorang tidak baik untuk diri-nya maupun untuk orang lain.