ID/BG 14.19

Revision as of 08:45, 10 March 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 19

nānyaḿ guṇebhyaḥ kartāraḿ
yadā draṣṭānupaśyati
guṇebhyaś ca paraḿ vetti
mad-bhāvaḿ so 'dhigacchati

Sinonim

na—tidak ada; anyam—lain; guṇebhyaḥ—pada sifat-sifat; kartāram—pelaku; yadā—bila; draṣṭā—orang yang melihat; anupaśyāti—melihat dengan sebenarnya; guṇebhyaḥ—pada sifat-sifat alam; ca—dan; param—rohani; vetti—mengetahui; mat-bhāvam—kepada alam rohaniKu; saḥ—dia; adhigacchati—diangkat.

Terjemahan

Bila seseorang melihat dengan sebenarnya bahwa dalam segala kegiatan tiada pelaku lain yang bekerja selain sifat-sifat alam tersebut dan ia mengenal Tuhan Yang Maha Esa, yang melampaui segala sifat tersebut, maka ia mencapai alam rohaniKu.

Penjelasan

Seseorang dapat melampaui segala kegiatan sifat-sifat alam material hanya kalau ia mengerti tentang sifat-sifat itu dengan cara yang sebenarnya dengan belajar dari tujuan-tujuan yang benar. Guru kerohanian yang sejati adalah Kṛṣṇa, dan Kṛṣṇa sedang menyampaikan pengetahuan rohani ini kepada Arjuna. Begitu pula, seseorang harus mempelajari ilmu pengetahuan tentang hubungan menurut sifat-sifat alam material dari orang yang sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya. Kalau tidak, kehidupannya akan tersesat. Dari ajaran seorang guru kerohanian yang dapat dipercaya, makhluk hidup dapat mengetahui tentang kedudukan rohaninya, badan jasmaninya, indria-indrianya, bagaimana ia terperangkap, dan bagaimana ia di bawah pesona sifat-sifat alam material. Ia tidak berdaya dalam cengkeraman sifat-sifat tersebut, tetapi apabila ia dapat melihat kedudukan yang sebenarnya, ia dapat mencapai tingkat rohani, dan dimungkinkan ia memasuki kehidupan rohani. Sebenarnya bukan makhluk hidup yang melaksanakan berbagai kegiatan. Ia terpaksa bertindak karena berada dalam jenis badan tertentu, yang diatur oleh sifat alam material tertentu. Kalau seseorang tidak dibantu oleh penguasa rohani, ia tidak dapat mengerti kedudukannya yang sebenarnya. Dengan pergaulan seorang guru kerohanian yang dapat dipercaya, ia dapat melihat kedudukannya yang sebenarnya, dan dengan pengertian seperti itu ia dapat menjadi mantap dalam kesadaran Kṛṣṇa sepenuhnya. Orang yang sadar akan Kṛṣṇa tidak dikendalikan oleh pesona sifat-sifat alam material. Sudah dinyatakan dalam Bab Tujuh bahwa orang yang sudah menyerahkan diri kepada Kṛṣṇa dibebaskan dari kegiatan alam material. Pengaruh alam material berangsur-angsur berhenti bagi orang yang dapat melihat hal-hal dengan sebenarnya.