ID/BG 15.14

Revision as of 16:24, 17 April 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 14

ahaḿ vaiśvānaro bhūtvā
prāṇināḿ deham āśritaḥ
prāṇāpāna-samāyuktaḥ
pacāmy annaḿ catur-vidham

Sinonim

aham—Aku; vaiśvānaraḥ—bagian yang berkuasa penuh dari DiriKu sebagai api pencerna; bhūtvā—menjadi; prāṇinām—di antara semua makhluk hidup; deham—di dalam badan-badan; aśritāh—terletak; prāṇa—udara yang keluar; apāna—udara yang turun; samāyuktaḥ—memelihara keseimbangan; pacāmi—Aku mencerna; annam—makanan; catuḥ-vidham—empat jenis.

Terjemahan

Aku adalah api pencerna di dalam badan-badan semua makhluk hidup, dan Aku bergabung dengan udara kehidupan, yang keluar dan masuk, untuk mencernakan empat jenis makanan.

Penjelasan

Menurut śāstra Āyur Veda, kita mengerti bahwa ada api di dalam perut yang mencerna semua makanan yang di kirim ke perut. Bila api tersebut tidak menyala, tidak ada rasa lapar, dan bila menyala sebagaimana mestinya, kita merasa lapar. Kadang-kadang kalau api tersebut tidak menyala dengan baik, pengobatan dibutuhkan. Bagaimanapun, api tersebut adalah lambang Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Mantra-mantra Veda (Bṛhad-āraṇyaka Upaniṣad 5.9.1) juga membenarkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa atau Brahman berada di dalam perut dalam bentuk api dan Beliau mencernakan segala jenis makanan (ayam agnir vaiśvānaro yo 'yam antaḥ puruṣe yenedam annaṁ pacyate). Dari itu, oleh karena Beliau membantu pencernaan segala jenis makanan, makhluk hidup tidak bebas dalam proses makan. Kalau Tuhan Yang Maha Esa tidak menolong makhluk hidup mencernakan makanan, tidak mungkin ia makan. Dengan cara seperti itu Tuhan Yang Maha Esa menghasilkan dan mencernakan makanan, dan atas karunia Beliau kita menikmati kehidupan. Dalam Vedānta-sūtra (1.2.27) kenyataan ini juga dibenarkan. Śabdādibhyo 'ntaḥ pratiṣṭhānāc ca: Tuhan Yang Maha Esa berada di dalam suara dan badan, di dalam udara dan bahkan di dalam perut sekalipun sebagai kekuatan yang mencerna. Ada empat jenis makanan—ada yang ditelan atau diminum, ada yang dikunyah, ada yang dijilat dan yang diisap—dan Beliau adalah kekuatan pencerna semuanya.