ID/BG 16.5

Revision as of 14:59, 22 April 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 5

daivī sampad vimokṣāya
nibandhāyāsurī matā
mā śucaḥ sampadaḿ daivīm
abhijāto 'si pāṇḍava

Sinonim

daivī—rohani; sampat—harta; vimokṣāya—dimaksudkan untuk pembebasan; nibandhāya—untuk ikatan; āsurī—sifat-sifat jahat; matā—dianggap; mā—jangan; śucaḥ—khawatir; sampadam—harta; daivīm—rohani; abhijātaḥ—dilahirkan dari; asi—engkau adalah; pāṇḍava—wahai putera Pāṇḍu.

Terjemahan

Sifat rohani menguntungkan untuk pembebasan, sedangkan sifat jahat mengakibatkan ikatan. Wahai putera Pāṇḍu, jangan khawatir, sebab engkau dilahirkan dengan sifat-sifat suci.

Penjelasan

Śrī Kṛṣṇa memberi semangat kepada Arjuna dengan memberitahunya bahwa Arjuna tidak dilahirkan dengan sifat-sifat jahat. Arjuna terlibat dalam pertempuran bukan karena sifat jahat, melainkan karena Arjuna mempertimbangkan hal-hal yang mendukung dan menentang. Arjuna mempertimbangkan apakah tujuan-tujuan yang patut dihormati seperti Bhīṣma dan Droṇa patut dibunuh atau tidak. Jadi, Arjuna tidak bertindak di bawah pengaruh amarah, penghormatan palsu maupun sikap kasar. Karena itu, Arjuna tidak berasal dari sifat orang jahat. Tindakan seorang kṣatriya, anggota angkatan bersenjata, dalam melepaskan anak panah terhadap musuh dianggap rohani, dan melalaikan kewajiban seperti itu adalah perbuatan yang jahat. Karena itu, Arjuna tidak mempunyai alasan untuk menyesal. Siapa pun yang melaksanakan prinsip-prinsip yang mengatur berbagai tingkatan hidup mantap secara rohani.