ID/BG 2.69

Revision as of 10:32, 13 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 69

yā niśā sarva-bhūtānāḿ
tasyāḿ jāgarti saḿyamī
yasyāḿ jāgrati bhūtāni
sā niśā paśyato muneḥ

Sinonim

yā—apa; niśā—menjadi malam hari; sarva—semua; bhūtānām—bagi para makhluk hidup; tasyām—dalam hal tersebut; jāgrati—sadar; saḿyamī—orang yang mengendalikan diri; yasyām—di dalamnya; jāgrati—sadar; bhūtāni—semua makhluk; sa—itu yang; niśā—malam hari; paśyataḥ—bagi orang yang mawas diri; muneḥ—resi.

Terjemahan

Malam hari bagi semua makhluk adalah waktu sadar bagi orang yang mengendalikan diri, dan waktu sadar bagi semua makhluk adalah malam hari bagi resi yang mawas diri.

Penjelasan

Ada dua golongan manusia yang cerdas. Yang satu cerdas dalam kegiatan material untuk kepuasan indria-indria, dan yang lain mawas diri dan sadar terhadap pengembangan keinsafan diri. Kegiatan seorang resi yang mawas diri, atau orang yang banyak berpikir, adalah malam hari bagi orang yang sibuk secara material. Orang duniawi tetap tidur selama malam hari seperti itu karena kebodohan mereka terhadap keinsafan diri. Seorang resi yang mawas diri tetap sadar selama "malam hari" orang duniawi. Resi tersebut merasakan kesenangan rohani dalam mengembangkan kebudayaan rohani tahap demi tahap, sedangkan orang yang sibuk dalam kegiatan duniawi tidak sadar terhadap keinsafan diri. Orang duniawi mimpi tentang pelbagai kenikmatan indria-indria. Kadang-kadang ia merasa bahagia dan kadang-kadang berdukacita dalam keadaan tidur yang sedang dialaminya. Orang yang mawas diri selalu acuh terhadap kesenangan dan dukacita duniawi. Dia melanjutkan kegiatannya untuk keinsafan diri dan tidak digoyahkan oleh reaksi-reaksi material.