ID/BG 3.11

Revision as of 11:10, 15 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 11

devān bhāvayatānena
te devā bhāvayantu vaḥ
parasparaḿ bhāvayantaḥ
śreyaḥ param avāpsyātha

Sinonim

devān—para dewa-dewa; bhāvayatā—sesudah dipuaskan; anena—oleh korban suci ini; te—itu; devāḥ—para dewa; bhāvayantu—akan menyenangkan; vaḥ—engkau; parasparam—satu sama lain; bhāvayantaḥ—saling menyenangkan; śreyaḥ—berkat; param—paling utama; avāpsyātha—engkau akan mencapai.

Terjemahan

Para dewa, sesudah dipuaskan dengan korban-korban suci, juga akan memuaskan engkau. Dengan demikian, melalui kerja sama antara manusia dengan para dewa, kemakmuran akan berkuasa bagi semua.

Penjelasan

Para dewa adalah administrator-administrator yang dikuasakan untuk mengurus kegiatan material. Persediaan udara, cahaya, air, dan segala berkat lainnya untuk memelihara jiwa dan raga setiap makhluk hidup dipercayakan kepada para dewa, pembantu-pembantu yang jumlahnya tidak dapat dihitung dalam berbagai bagian badan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Mereka senang atau tidak senang tergantung pada pelaksanaan yajñā-yajñā oleh manusia. Beberapa yajñā dimaksudkan untuk memuaskan dewa-dewa tertentu; tetapi dalam melaksanakan yajñā-yajñā kepada dewa pun, Śrī Viṣṇu disembah dalam segala yajñā sebagai penerima utama. Juga dinyatakan dalam Bhagavad-gītā bahwa Kṛṣṇa Sendiri adalah penerima segala jenis yajñā: bhoktāraṁ yajña-tapasām. Karena itu, kepuasan tertinggi Sang yajñāpati adalah tujuan utama segala yajñā. Apabila yajña-yajna tersebut dilaksanakan secara sempurna, sewajarnya para dewa yang mengurus berbagai bagian persediaan merasa puas, dan tidak ada kekurangan dalam persediaan hasil-hasil alam.

Pelaksanaan yajñā menghasilkan banyak manfaat sampingan, yang pada akhirnya membawa seseorang sampai pembebasan dari ikatan material. Dengan melaksanakan yajñā, maka segala kegiatan disucikan, sebagaimana dinyatakan dalam Veda: āhāra-śuddhau sattva-śuddhiḥ sattva-śuddhau dhruvā smṛtiḥ smṛti-lambhe sarvagranthīnāṁ vipramokṣaḥ. Dengan pelaksanaan yajñā, makanan seseorang disucikan dan dengan makan makanan yang sudah disucikan, kehidupan seseorang juga disucikan. Dengan penyucian kehidupan, bagian-bagian yang lebih halus dalam ingatan disucikan. Apabila ingatan disucikan, seseorang dapat memikirkan jalan menuju pembebasan, dan segala hal tersebut sama-sama membawa seseorang sampai ke kesadaran Kṛṣṇa, kesadaran yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat dewasa ini.