ID/BG 3.16

Revision as of 11:16, 15 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 16

evaḿ pravartitaḿ cakraḿ
nānuvartayatīha yaḥ
aghāyur indriyārāmo
moghaḿ pārtha sa jīvati

Sinonim

evam—demikian; pravartitam—ditetapkan oleh Veda; cakram—lingkaran; na—tidak; anuvartayāti—mulai mengikuti; iha—dalam hidup ini; yaḥ—orang yang; agha-āyuḥ—yang kehidupannya penuh dosa; indriya-ārāmaḥ—dipuaskan dalam kepuasan indera-indera; mogham—secara tidak berguna; pārtha—wahai putera Pṛthā (Arjuna); saḥ—dia; jīvati—hidup.

Terjemahan

Arjuna yang baik hati, orang yang tidak mengikuti sistem korban suci tersebut yang ditetapkan dalam Veda pasti hidup dengan cara yang penuh dosa. Sia-sialah kehidupan orang seperti itu yang hanya hidup untuk memuaskan indria-indria.

Penjelasan

Filsafat orang yang mendewakan uang, yaitu "bekerja dengan membanting tulang dan menikmati kepuasan indria-indria" disalahkan di sini oleh Kṛṣṇa. Karena itu, bagi orang yang ingin menikmati dunia material ini, lingkaran pelaksanaan yajña-yajña tersebut di atas adalah syarat mutlak. Orang yang tidak mengikuti peraturan seperti itu hidup dengan cara yang mengandung resiko besar sekali, dan dia akan semakin dikutuk. Menurut hukum alam, bentuk kehidupan manusia ini khususnya dimaksudkan untuk keinsafan diri, melalui salah satu di antara tiga cara—yaitu, karma-yoga, jñāna-yoga, atau bhakti-yoga. Rohaniwan-rohaniwan yang berada di atas dosa dan perbuatan yang baik dan buruk tidak diharuskan mengikuti pelaksanaan yajña-yajña yang telah ditetapkan secara ketat; tetapi orang yang sibuk dalam kepuasan indria-indria perlu disucikan oleh lingkaran pelaksanaan yajñā tersebut di atas. Ada berbagai jenis kegiatan. Orang yang belum sadar akan Kṛṣṇa tentu saja sibuk dengan kesadaran yang dipusatkan pada indria-indria; karena itu, mereka perlu melakukan pekerjaan yang saleh. Sistem yajñā di rencanakan sedemikian rupa agar orang yang sadar akan indria-indria dapat memuaskan keinginannya tanpa menjadi terikat dalam reaksi pekerjaan untuk memuaskan indria-indria. Kemakmuran dunia tidak tergantung pada usaha-usaha pribadi kita, melainkan pada apa yang diatur di latar belakang dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang dilaksanakan secara langsung oleh para dewa. Karena itu, yajña-yajña ditujukan langsung kepada dewa-dewa tertentu yang tersebut dalam Veda. Secara tidak langsung, itu merupakan pelaksanaan kesadaran Kṛṣṇa, sebab apabila seseorang menguasai pelaksanaan yajña-yajña, pasti ia menjadi sadar akan Kṛṣṇa Tetapi kalau seseorang tidak menjadi sadar akan Kṛṣṇa dengan melaksanakan yajña-yajña, maka prinsip-prinsip tersebut hanya dihitung sebagai rumus-rumus moral. Karena itu, hendaknya seseorang jangan membatasi kemajuannya hanya sampai tingkat rumus-rumus moral, tetapi sebaiknya ia melampaui rumus-rumus itu untuk mencapai kesadaran Kṛṣṇa.