ID/BG 7.26

Revision as of 07:03, 6 January 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 26

vedāhaḿ samatītāni
vartamānāni cārjuna
bhaviṣyāṇi ca bhūtāni
māḿ tu veda na kaścana

Sinonim

veda—mengetahui; aham—Aku; samatītāni—masa lampau sepenuhnya; vartamānāni—masa sekarang; ca—dan; arjuna—wahai Arjuna; bhaviṣyāṇi—masa yang akan datang; ca—juga; bhūtāni—semua makhluk hidup; mām—Aku; tu—tetapi; veda—mengetahui; na—tidak; kaścana—siapapun.

Terjemahan

Wahai Arjuna, sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Aku mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada masa lampau, segala sesuatu yang sedang terjadi sekarang, dan segala sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Aku juga mengenal semua makhluk hidup, namun tiada seorangpun yang mengenal DiriKu.

Penjelasan

Di sini soal kepribadian dan sifat bukan pribadi dinyatakan dengan jelas. Kalau Kṛṣṇa, bentuk Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, adalah māyā, atau bersifat material, seperti anggapan orang yang tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan, maka pasti Kṛṣṇa menggantikan badanNya seperti makhluk hidup dan melupakan segala sesuatu tentang penjelmaanNya yang lalu. Siapapun yang memiliki badan jasmani tidak dapat ingat kepada penjelmaannya yang lalu, meramalkan kehidupannya pada masa yang akan datang, ataupun meramalkan akibat kehidupannya sekarang. Karena itu, ia tidak dapat mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau, masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kalau seseorang belum dibebaskan dari pengaruh material, ia tidak dapat mengenal masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Śrī Kṛṣṇa lain daripada makhluk hidup biasa. Śrī Kṛṣṇa menyatakan dengan jelas bahwa DiriNya mengetahui sepenuhnya apa yang telah terjadi pada masa lampau, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam Bab Empat, kita sudah melihat bahwa Śrī Kṛṣṇa ingat waktu Beliau memberi pelajaran kepada Vivasvān, dewa matahari, berjuta-juta tahun yang lalu. Kṛṣṇa mengenal setiap makhluk hidup karena Kṛṣṇa bersemayam di dalam hati setiap makhluk hidup sebagai Roh Yang Utama. Kṛṣṇa bersemayam di dalam hati setiap makhluk hidup sebagai Roh Yang Utama dan Beliau berada sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Kendatipun demikian, orang yang kurang cerdas tidak dapat menginsafi Śrī Kṛṣṇa sebagai Kepribadian Tuhan Yang Paling Utama, walaupun barangkali mereka dapat menginsafi Brahman yang tidak bersifat pribadi. Tentu saja badan rohani Śrī Kṛṣṇa tidak dapat dimusnahkan. Kṛṣṇa adalah seperti matahari, dan māyā seperti awan. Di dunia material kita dapat melihat bahwa ada matahari, awan dan berbagai jenis bintang dan planet. Barangkali awan menutupi segala bintang dan planet di langit untuk sementara waktu, tetapi penutup itu tidak kelihatan karena penglihatan kita terbatas. Matahari, bulan dan bintang sebenarnya tidak ditutupi. Begitu pula, māyā tidak dapat menutupi Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena kekuatan dalam dari DiriNya, Kṛṣṇa tidak berwujud kepada golongan manusia yang kurang cerdas. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat ketiga dari bab ini, diantara berjuta-juta orang, hanya beberapa saja berusaha menjadi sempurna dalam kehidupan manusia ini, dan di antara beribu-ribu manusia yang sempurna, hampir tidak satupun dapat mengerti apa arti Śrī Kṛṣṇa. Kalau pun seseorang sudah mencapai kesempurnaan dengan keinsafan terhadap Brahman yang tidak bersifat pribadi atau Paramātmā yang berada dalam setempat, tidak mungkin ia mengerti Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Śrī Kṛṣṇa, tanpa ia menjadi sadar akan Kṛṣṇa.