ID/BG 2.45

Revision as of 09:50, 13 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 45

trai-guṇya-viṣayā vedā
nistrai-guṇyo bhavārjuna
nirdvandvo nitya-sattva-stho
niryoga-kṣema ātmavān

Sinonim

trai-guṇya—menyangkut tiga sifat alam material; viṣayāḥ—tentang mata pelajaran; vedāḥ—kesusasteraan Veda; nistrai-guṇyah—melampaui tiga sifat alam material; bhava—menjadi; arjuna—wahai Arjuna; nirdvandvaḥ—tanpa hal-hal yang relatif; nitya-sattva-sthaḥ—dalam keadaan kehidupan rohani yang murni; niryoga-kṣemaḥ—bebas dari ide-ide untuk memperoleh keuntungan dan perlindungan; ātma-vān—mantap dalam sang diri.

Terjemahan

Veda sebagian besar menyangkut tiga sifat alam. Wahai Arjuna, lampauilah tiga sifat alam itu. Bebaskanlah dirimu dari segala hal yang relatif dan segala kecemasan untuk keuntungan dan keselamatan dan jadilah mantap dalam sang diri.

Penjelasan

Segala kegiatan material menyangkut perbuatan dan reaksi dalam tiga sifat alam material. Kegiatan material tersebut dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala, yang mengakibatkan ikatan di dunia material. Veda memberikan ajaran yang sebagian besar menyangkut kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala guna mengangkat rakyat umum dari lapangan kepuasan indria-indria secara berangsur-angsur sampai pada kedudukan tingkat rohani. Arjuna, sebagai siswa dan kawan Śrī Kṛṣṇa, dinasehati agar dia mengangkat dirinya sampai pada kedudukan rohani filsafat Vedānta. Pada kedudukan rohani Veda tersebut, pada tahap awal, ada brahma-jijñāsā, atau pertanyaan tentang kerohanian yang paling utama. Semua makhluk hidup yang berada di dunia material berjuang dengan keras sekali untuk hidup. Sesudah Tuhan menciptakan dunia material, Beliau memberikan pengetahuan Veda yang menganjurkan bagaimana cara hidup supaya dibebaskan dari ikatan material. Apabila kegiatan demi kepuasan indria-indria, yaitu bab karma-kāṇḍa, selesai ditekuni, maka kesempatan untuk keinsafan rohani ditawarkan dalam bentuk Upaniṣad-upaniṣad, yang merupakan bagian dari berbagai Veda yang lain, seperti halnya Bhagavad-gītā merupakan bagian dari Veda kelima, yaitu Mahābhārata. Upaniṣad-upaniṣad merupakan titik awal kehidupan rohani.

Selama badan jasmani masih ada, ada perbuatan-perbuatan dan reaksi reaksi dalam sifat material. Seseorang harus mempelajari toleransi di hadapan hal-hal relatif seperti suka dan dukacita, dingin dan panas. Kalau seseorang tahan terhadap hal-hal yang relatif seperti itu, ia dapat dibebaskan dari kecemasan mengenai untung dan rugi. Kedudukan rohani tersebut dicapai di dalam kesadaran Kṛṣṇa sepenuhnya bila seseorang sudah bergantung sepenuhnya pada keinginan Kṛṣṇa.