ID/BG 5.23

Revision as of 07:53, 29 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 23

śaknotīhaiva yaḥ soḍhuḿ
prāk śarīra-vimokṣaṇāt
kāma-krodhodbhavaḿ vegaḿ
sa yuktaḥ sa sukhī naraḥ

Sinonim

śaknoti—dapat; iha evā—di dalam badan yang dimiliki sekarang; yaḥ—orang yang; soḍhum—menahan; prāk—sebelum; śarīra—badan; vimokṣaṇāt—meninggalkan; kāma—keinginan; krodha—dan amarah; udbhāvam—dihasilkan dari; vegam—dorongan; saḥ—dia; yuktaḥ—dalam semadi; saḥ—dia; sukhī—bahagia; naraḥ—manusia.

Terjemahan

Kalau seseorang dapat menahan dorongan indria-indria material dan menahan kekuatan keinginan dan amarah sebelum ia meninggalkan badan yang dimilikinya sekarang, maka kedudukannya baik dan ia berbahagia di dunia ini.

Penjelasan

Kalau seseorang ingin mencapai kemajuan yang mantap dalam menempuh jalan keinsafan diri, dia harus berusaha mengendalikan dorongan-dorongan indria-indria material. Ada dorongan untuk berbicara, dorongan amarah, dorongan pikiran, dorongan perut, dorongan kemaluan, dan dorongan lidah. Orang yang dapat mengendalikan dorongan berbagai indria dan pikiran disebut gosvāmī, atau svāmī. Para gosvāmī hidup dengan cara yang terkendalikan secara ketat. Mereka meninggalkan dorongan-dorongan indria sama sekali. Apabila keinginan material tidak dipuaskan, maka keinginan-keinginan itu menimbulkan amarah, dan dengan demikian pikiran, mata, dan dada menjadi tegang. Karena itu, seseorang harus melatih diri untuk mengendalikan keinginan duniawi sebelum dia meninggalkan badan material ini. Dimengerti bahwa orang yang sudah dapat melakukan demikian sudah insaf akan diri. Dengan demikian, ia berbahagia dalam keadaan keinsafan diri. Kewajiban seorang rohaniwan ialah berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan keinginan dan amarah.