ID/BG 5.26

Revision as of 08:00, 29 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 26

kāma-krodha-vimuktānāḿ
yatīnāḿ yata-cetasām
abhito brahma-nirvāṇaḿ
vartate viditātmanām

Sinonim

kāma—dari keinginan; krodha—dan amarah; vimuktānām—mengenai orang yang sudah dibebaskan; yatīnām—mengenai orang-orang suci; yata-cetasām—yang sudah mengendalikan pikiran sepenuhnya; abhitaḥ—pasti dalam waktu yang dekat sekali; brahma-nirvāṇam—pembebasan dalam Yang Mahakuasa; vartate—ada di sana; vidita-ātmanām—mengenai orang yang sudah insaf akan diri.

Terjemahan

Orang yang bebas dari amarah dan segala keinginan material, insaf akan diri, berdisiplin diri dan senantiasa berusaha mencapai kesempurnaan, pasti akan mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa dalam waktu yang dekat sekali.

Penjelasan

Di antara semua orang suci yang senantiasa tekun berusaha menuju pembebasan, orang yang sadar akan Kṛṣṇa adalah yang paling baik. Dalam Bhāgavatam (4.22.39), kenyataan ini dibenarkan sebagai berikut:

yat-pāda-pańkaja-palāśa-vilāsa-bhaktyā
karmaśayaḿ grathitam udgrathayanti santaḥ
tadvan na rikta-matayo yatayo 'pi ruddha-
sroto-gaṇās tam araṇaḿ bhaja vāsudevam

"Cobalah menyembah Vāsudeva, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, dalam bhakti. Resi-resi besar sekalipun tidak dapat mengendalikan kekuatan indria-indria dengan cara yang seefektif orang yang tekun dalam kebahagiaan rohani dengan cara melayani kaki-padma Kṛṣṇa sehingga mencabut keinginan untuk kegiatan yang membuahkan hasil yang sudah berakar di dalam hati."

Keinginan untuk menikmati hasil dari pekerjaan sangat mendarah-daging di dalam hati roh yang terikat sehingga resi-resi yang hebat sekalipun mengalami kesulitan dalam mengendalikan keinginan seperti itu, walaupun mereka berusaha sekuat tenaga. Seorang penyembah Tuhan yang senantiasa menekuni bhakti dalam kesadaran Kṛṣṇa dan sempurna dalam keinsafan diri mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa dengan cepat sekali. Oleh karena pengetahuannya lengkap dalam keinsafan diri, dia selalu tetap dalam semadi. Contoh yang serupa mengenai hal ini sebagai berikut.

darśana-dhyāna-saḿsparśair
matsya-kūrma-vihańgamāḥ
svāny apatyāni puṣṇanti
tathāham api padma-ja

"Dengan cara melihat, dengan cara bersemadi dan dengan cara sentuhan saja, ikan, kura-kura dan burung memelihara anak-anaknya. Sayapun melakukan seperti itu, wahai Padmaja."

Ikan membesarkan anaknya hanya dengan cara memandangnya. Kura-kura membesarkan anaknya hanya dengan bersemadi. Kura-kura bertelur di darat dan induk kura-kura bersemadi pada telur itu sambil ia berada dalam air. Begitu pula, walaupun seseorang penyembah yang sadar akan Kṛṣṇa, jauh dari tempat tinggal Kṛṣṇa, ia dapat mengangkat dirinya sampai tempat tinggal itu hanya dengan cara berpikir tentang Kṛṣṇa senantiasa melalui kesibukan dalam kesadaran Kṛṣṇa. Ia tidak merasakan penderitaan kesengsaraan material; keadaan hidup demikian disebut brahma-nirvāṇa, yang berarti kesengsaraan material tidak ada karena dia senantiasa khusuk dalam Yang Mahakuasa.