ID/BG 12.9

Revision as of 23:58, 27 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 9

अथ चित्तं समाधातुं न शक्नोषि मयि स्थिरम् ।
अभ्यासयोगेन ततो मामिच्छाप्तुं धनञ्जय ॥९॥
atha cittaḿ samādhātuḿ
na śaknoṣi mayi sthirām
abhyāsa-yogena tato
mām icchāptuḿ dhanañjaya

Sinonim

atha—kalau, karena itu; cittam—pikiran; samādhātum—memusatkan; na—tidak; śaknoṣi—engkau dapat; mayi—kepadaKu; sthirām—secara mantap; abhyāsa-yogena—dengan latihan bhakti; tataḥ—kemudian; mām—Aku; icchā—inginkanlah; āptum—mencapai; dhanam-jaya—wahai perebut kekayaan, Arjuna.

Terjemahan

Arjuna yang baik hati, perebut kekayaan, kalau engkau tidak dapat memusatkan pikiranmu kepadaKu tanpa menyimpang, ikutilah prinsip-prinsip yang mengatur bhakti-yoga. Dengan cara demikian, kembangkanlah keinginan untuk mencapai kepadaKu.

Penjelasan

Dalam ayat ini, dua proses bhakti-yoga yang berbeda tersebut. Proses pertama menyangkut orang yang sudah sungguh-sungguh mengembangkan ikatan kepada Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, melalui cinta-bhakti rohani. Proses kedua dimaksudkan untuk orang yang belum mengembangkan ikatan terhadap Kepribadian Yang Paling Utama melalui cinta-bhakti rohani. Berbagai aturan dan peraturan sudah ditetapkan untuk golongan kedua tersebut. Aturan itu dapat diikuti supaya akhirnya mereka diangkat sampai tingkat ikatan kepada Kṛṣṇa.

Bhakti-yoga berarti penyucian indria-indria. Saat ini dalam kehidupan material indria-indria selalu tidak suci, sebab indria-indria sibuk dalam kepuasan indria-indria. Tetapi indria-indria tersebut dapat disucikan melalui latihan bhakti-yoga, dan dalam keadaan suci indria-indria berhubungan langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan material ini, barangkali kita sibuk melayani seorang majikan, tetapi kita tidak sungguh-sungguh mengabdikan diri kepada majikan dengan cinta kasih. Kita hanya mengabdi untuk mendapat uang. Majikan juga tidak mencintai karyawannya; dia menerima pengabdian kita dan kemudian memberi gaji. Karena itu, tidak ada cinta kasih dalam hubungan tersebut. Tetapi seseorang harus diangkat sampai tingkat cinta-bhakti yang murni untuk kehidupan rohani. Tingkat cinta-bhakti itu dapat dicapai melalui latihan pengabdian suci, yang dilakukan dengan indria-indria yang kita miliki sekarang.

Saat ini cinta-bhakti tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang bersemayam di dalam hati semua orang berada dalam keadaan tidur. Cinta-bhakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berada di dalam hati orang terwujud dengan berbagai cara, tetapi cinta-bhakti itu dicemarkan oleh pergaulan material. Sekarang hati kita harus disucikan dari pergaulan material, dan cinta-bhakti yang wajar kepada Kṛṣṇa yang bersemayam di dalam hati kita harus dihidupkan kembali. Itulah seluruh proses yang dimaksud.

Untuk mempraktekkan prinsip-prinsip yang mengatur bhakti-yoga, seseorang harus mengikuti beberapa prinsip tertentu di bawah bimbingan seorang guru kerohanian yang ahli: Sebaiknya dia bangun pagi-pagi, mandi, masuk tempat sembahyang, berdoa dan mengucapkan mantra Hare Kṛṣṇa, kemudian mengumpulkan bunga untuk dipersembahkan kepada Arca, menerima prasādam, dan sebagainya. Ada berbagai aturan dan peraturan yang harus diikuti orang. Hendaknya seseorang juga senantiasa mendengar Bhagavad-gītā dan Śrīmad-Bhāgavatam dari para penyembah yang murni. Latihan tersebut dapat membantu semua orang untuk diangkat sampai tingkat cinta-bhakti kepada Tuhan, dan pada waktu itu ia pasti akan maju hingga memasuki kerajaan rohani Tuhan. Latihan bhakti-yoga tersebut, di bawah aturan dan peraturan, dengan petunjuk-petunjuk dari seorang guru kerohanian, pasti akan membawa seseorang sampai tingkat cinta-bhakti kepada Tuhan.