ID/BG 1.44: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 44 ====
==== ŚLOKA 44 ====
<div class="devanagari">
:अहो बत महत्पापं कर्तुं व्यवसिता वयम् ।
:यद्राज्यसुखलोभेन हन्तुं स्वजनमुद्यताः ॥४४॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''aho bata mahat pāpaḿ''
:aho bata mahat pāpaḿ
:''kartuḿ vyavasitā vayam''
:kartuḿ vyavasitā vayam
:''yad rājya-sukha-lobhena''
:yad rājya-sukha-lobhena
:''hantuḿ sva-janam udyatāḥ''
:hantuḿ sva-janam udyatāḥ
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
aho - aduh; bata - alangkah; mahat - besar; pāpam - dosa-dosa; kartum - untuk melakukan; vyavasitāḥ - sudah mengambil keputusan; vayam - kita; yat - karena; rājya-sukha-lobhena - didorong oleh kelobaan untuk kesenangan kerajaan; hantum - membunuh; sva-janam - sanak keluarga; udyatāḥ - berusaha.
''aho''—aduh; ''bata''—alangkah; ''mahat''—besar; ''pāpam''—dosa-dosa; ''kartuḿ''—untuk melakukan; ''vyavasitāḥ''—sudah mengambil keputusan; ''vayam''—kita; ''yat''—karena; ''rājya-sukha-lobhena''—didorong oleh kelobaan untuk kesenangan kerajaan; ''hantuḿ''—membunuh; ''sva-janam''—sanak keluarga; ''udyatāḥ''—berusaha.
</div>
</div>



Latest revision as of 23:18, 27 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 44

अहो बत महत्पापं कर्तुं व्यवसिता वयम् ।
यद्राज्यसुखलोभेन हन्तुं स्वजनमुद्यताः ॥४४॥
aho bata mahat pāpaḿ
kartuḿ vyavasitā vayam
yad rājya-sukha-lobhena
hantuḿ sva-janam udyatāḥ

Sinonim

aho—aduh; bata—alangkah; mahat—besar; pāpam—dosa-dosa; kartuḿ—untuk melakukan; vyavasitāḥ—sudah mengambil keputusan; vayam—kita; yat—karena; rājya-sukha-lobhena—didorong oleh kelobaan untuk kesenangan kerajaan; hantuḿ—membunuh; sva-janam—sanak keluarga; udyatāḥ—berusaha.

Terjemahan

Aduh, alangkah anehnya bahwa kita sedang bersiap-siap untuk melakukan kegiatan yang sangat berdosa. Didorong oleh keinginan untuk menikmati kesenangan kerajaan, kita sudah bertekad membunuh sanak keluarga sendiri.

Penjelasan

Didorong oleh motif-motif yang mementingkan diri sendiri, barangkali seseorang cenderung melakukan perbuatan yang berdosa seperti membunuh saudara, ayah, atau ibu sendiri. Ada banyak contoh perbuatan seperti itu dalam sejarah dunia. Tetapi Arjuna, sebagai seorang penyembah Tuhan yang suci, selalu menyadari prinsip-prinsip moral. Karena itu, dia hati-hati agar terhindar dari kegiatan berdosa seperti itu.