ID/BG 14.10

Revision as of 00:09, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 10

रजस्तमश्चाभिभूय सत्त्वं भवति भारत ।
रजः सत्त्वं तमश्चैव तमः सत्त्वं रजस्तथा ॥१०॥
rājā s tamaś cābhibhūya
sattvaḿ bhavati bhārata
rājā ḥ sattvaḿ tamaś caiva
tamaḥ sattvaḿ rājā s tathā

Sinonim

rājāḥ—sifat nafsu; tamaḥ—sifat kebodohan; ca—juga; abhibhūya—mengatasi; sattvām—sifat kebaikan; bhavati—menonjol; bhārata—wahai putera Bhārata; rājāḥ—sifat nafsu; sattvām—sifat kebaikan; tamaḥ—sifat kebodohan; ca—juga; evā—seperti itu; tamaḥ—sifat kebodohan; sattvām—sifat kebaikan; rājāḥ—sifat nafsu; tathā—demikian.

Terjemahan

Kadang-kadang sifat kebaikan menonjol, dan mengalahkan sifat nafsu dan kebodohan, wahai putera Bhārata. Kadang-kadang sifat nafsu mengalahkan sifat kebaikan dan kebodohan, dan pada waktu yang lain kebodohan mengalahkan kebaikan dan nafsu. Dengan cara demikian selalu ada persaingan untuk berkuasa.

Penjelasan

Bila sifat nafsu menonjol, sifat-sifat kebaikan dan kebodohan dikalahkan. Bila sifat kebaikan menonjol, sifat nafsu dan kebodohan dikalahkan. Bilamana sifat kebodohan menonjol, nafsu dan kebaikan dikalahkan. Persaingan ini selalu berjalan terus. Karena itu, orang yang sungguh-sungguh ingin maju dalam kesadaran Kṛṣṇa harus melampaui tiga sifat tersebut. Menonjolnya sifat alam tertentu terwujud dalam tingkah laku, kegiatan, cara makan seseorang, dan sebagainya. Semua ini akan dijelaskan dalam bab-bab terakhir. Tetapi kalau seseorang berminat, ia dapat mengembangkan sifat kebaikan melalui latihan dan dengan demikian mengalahkan sifat-sifat kebodohan dan nafsu. Begitu pula seseorang dapat mengembangkan sifat nafsu dan mengalahkan sifat kebaikan dan kebodohan. Atau seseorang dapat mengembangkan sifat kebodohan dan mengalahkan kebaikan dan nafsu. Walaupun ada tiga sifat alam material, kalau seseorang bertabah hati ia dapat diberkati oleh sifat kebaikan, dan dengan melampaui sifat kebaikan, ia dapat menjadi mantap dalam kebaikan murni, yang disebut keadaan vasudeva, keadaan yang memungkinkan seseorang mengerti ilmu pengetahuan tentang Tuhan Yang Maha Esa. Dari perwujudan kegiatan tertentu, dapat dimengerti seseorang berada dalam sifat alam yang mana.