ID/BG 18.67: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 67 ====
==== ŚLOKA 67 ====
<div class="devanagari">
:इदं ते नातपस्काय नाभक्ताय कदाचन ।
:न चाशुश्रूषवे वाच्यं न च मां योऽभ्यसूयति ॥६७॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''idaḿ te nātapaskāya''
:idaḿ te nātapaskāya
:''nābhaktāya kadācana''
:nābhaktāya kadācana
:''na cāśuśrūṣave vācyaḿ''
:na cāśuśrūṣave vācyaḿ
:''na ca māḿ yo 'bhyasūyati''
:na ca māḿ yo 'bhyasūyati
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
idam—ini; te—oleh engkau; na—tidak pernah; atapaskāya—kepada orang yang tidak bertapa; na—tidak pernah; abhaktāya—kepada orang yang bukan penyembah; kadācana—pada suatu waktu; na—tidak pernah; ca—juga; aśuśrūṣave—kepada orang yang tidak menekuni bhakti; vācyam—untuk dikatakan; na—tidak pernah; ca—juga; mām—menujuKu; yaḥ—siapapun yang; abhyasūyati—iri hati.
''idam''—ini; ''te''—oleh engkau; ''na''—tidak pernah; ''atapaskāya''—kepada orang yang tidak bertapa; ''na''—tidak pernah; ''abhaktāya''—kepada orang yang bukan penyembah; ''kadācana''—pada suatu waktu; ''na''—tidak pernah; ''ca''—juga; ''aśuśrūṣave''—kepada orang yang tidak menekuni bhakti; ''vācyam''—untuk dikatakan; ''na''—tidak pernah; ''ca''—juga; ''mām''—menujuKu; ''yaḥ''—siapapun yang; ''abhyasūyati''—iri hati.
</div>
</div>


Line 29: Line 33:


<div class="purport">
<div class="purport">
Orang yang belum menjalani pertapaan proses ''dharma'', yang belum berusaha ber''bhakti'' dalam kesadaran Kṛṣṇa, atau belum melayani seorang penyembah yang murni, khususnya orang yang sadar akan Kṛṣṇa, dia hanyalah tokoh sejarah, atau iri hati terhadap kebesaran Kṛṣṇa tidak boleh diberitahukan tentang bagian pengetahuan yang paling rahasia ini. Akan tetapi, terkadang dilihat bahwa orang jahat yang iri kepada Kṛṣṇa dan sembahyang kepada Kṛṣṇa dengan cara yang lain, mengambil pencaharian menjelaskan ''Bhagavad-gītā'' dengan cara yang lain sebagai usaha dagang tetapi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengerti tentang Kṛṣṇa harus menghindari tafsiran ''Bhagavad-gītā'' seperti itu. Sebenarnya tujuan ''Bhagavad-gītā'' tidak dapat dimengerti oleh orang yang selalu berusaha memperhatikan indria-indrianya. Walaupun seseorang tidak selalu berusaha memuaskan indria-indrianya tetapi mengikuti disiplin yang diajarkan dalam Kitab-kitab ''Veda'' secara ketat, jikalau dia bukan penyembah, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kalau seseorang menyamar sebagai penyembah Kṛṣṇa tetapi tidak tekun dalam kegiatan kesadaran Kṛṣṇa, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kṛṣṇa sudah menjelaskan dalam ''Bhagavad-gītā' bahwa Kṛṣṇa adalah Yang Mahakuasa dan tiada sesuatupun yang lebih tinggi ataupun sejajar dengan Kṛṣṇa. Ada banyak orang yang iri hati kepada Kṛṣṇa. Orang seperti itu hendaknya jangan diberitahu tentang ''Bhagavad-gītā'', sebab mereka tidak dapat mengerti. Orang yang tidak percaya tidak mungkin mengerti tentang ''Bhagavad-gītā'' dan Kṛṣṇa. Hendaknya seseorang janganlah mencoba menafsirkan ''Bhagavad-gita'' tanpa mengerti tentang Kṛṣṇa dari kekuasaan seorang penyembah murni.
Orang yang belum menjalani pertapaan proses ''dharma'', yang belum berusaha ber''bhakti'' dalam kesadaran Kṛṣṇa, atau belum melayani seorang penyembah yang murni, khususnya orang yang sadar akan Kṛṣṇa, dia hanyalah tokoh sejarah, atau iri hati terhadap kebesaran Kṛṣṇa tidak boleh diberitahukan tentang bagian pengetahuan yang paling rahasia ini. Akan tetapi, terkadang dilihat bahwa orang jahat yang iri kepada Kṛṣṇa dan sembahyang kepada Kṛṣṇa dengan cara yang lain, mengambil pencaharian menjelaskan ''Bhagavad-gītā'' dengan cara yang lain sebagai usaha dagang tetapi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengerti tentang Kṛṣṇa harus menghindari tafsiran ''Bhagavad-gītā'' seperti itu. Sebenarnya tujuan ''Bhagavad-gītā'' tidak dapat dimengerti oleh orang yang selalu berusaha memperhatikan indria-indrianya. Walaupun seseorang tidak selalu berusaha memuaskan indria-indrianya tetapi mengikuti disiplin yang diajarkan dalam Kitab-kitab ''Veda'' secara ketat, jikalau dia bukan penyembah, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kalau seseorang menyamar sebagai penyembah Kṛṣṇa tetapi tidak tekun dalam kegiatan kesadaran Kṛṣṇa, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kṛṣṇa sudah menjelaskan dalam ''Bhagavad-gītā'' bahwa Kṛṣṇa adalah Yang Mahakuasa dan tiada sesuatupun yang lebih tinggi ataupun sejajar dengan Kṛṣṇa. Ada banyak orang yang iri hati kepada Kṛṣṇa. Orang seperti itu hendaknya jangan diberitahu tentang ''Bhagavad-gītā'', sebab mereka tidak dapat mengerti. Orang yang tidak percaya tidak mungkin mengerti tentang ''Bhagavad-gītā'' dan Kṛṣṇa. Hendaknya seseorang janganlah mencoba menafsirkan ''Bhagavad-gita'' tanpa mengerti tentang Kṛṣṇa dari kekuasaan seorang penyembah murni.
</div>
</div>



Latest revision as of 01:08, 28 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 67

इदं ते नातपस्काय नाभक्ताय कदाचन ।
न चाशुश्रूषवे वाच्यं न च मां योऽभ्यसूयति ॥६७॥
idaḿ te nātapaskāya
nābhaktāya kadācana
na cāśuśrūṣave vācyaḿ
na ca māḿ yo 'bhyasūyati

Sinonim

idam—ini; te—oleh engkau; na—tidak pernah; atapaskāya—kepada orang yang tidak bertapa; na—tidak pernah; abhaktāya—kepada orang yang bukan penyembah; kadācana—pada suatu waktu; na—tidak pernah; ca—juga; aśuśrūṣave—kepada orang yang tidak menekuni bhakti; vācyam—untuk dikatakan; na—tidak pernah; ca—juga; mām—menujuKu; yaḥ—siapapun yang; abhyasūyati—iri hati.

Terjemahan

Pengetahuan yang rahasia ini tidak pernah boleh dijelaskan kepada orang yang tidak bertapa, tidak setia, dan tidak menekuni bhakti—ataupun kepada orang yang iri kepadaKu.

Penjelasan

Orang yang belum menjalani pertapaan proses dharma, yang belum berusaha berbhakti dalam kesadaran Kṛṣṇa, atau belum melayani seorang penyembah yang murni, khususnya orang yang sadar akan Kṛṣṇa, dia hanyalah tokoh sejarah, atau iri hati terhadap kebesaran Kṛṣṇa tidak boleh diberitahukan tentang bagian pengetahuan yang paling rahasia ini. Akan tetapi, terkadang dilihat bahwa orang jahat yang iri kepada Kṛṣṇa dan sembahyang kepada Kṛṣṇa dengan cara yang lain, mengambil pencaharian menjelaskan Bhagavad-gītā dengan cara yang lain sebagai usaha dagang tetapi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengerti tentang Kṛṣṇa harus menghindari tafsiran Bhagavad-gītā seperti itu. Sebenarnya tujuan Bhagavad-gītā tidak dapat dimengerti oleh orang yang selalu berusaha memperhatikan indria-indrianya. Walaupun seseorang tidak selalu berusaha memuaskan indria-indrianya tetapi mengikuti disiplin yang diajarkan dalam Kitab-kitab Veda secara ketat, jikalau dia bukan penyembah, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kalau seseorang menyamar sebagai penyembah Kṛṣṇa tetapi tidak tekun dalam kegiatan kesadaran Kṛṣṇa, dia pun tidak dapat mengerti tentang Kṛṣṇa. Kṛṣṇa sudah menjelaskan dalam Bhagavad-gītā bahwa Kṛṣṇa adalah Yang Mahakuasa dan tiada sesuatupun yang lebih tinggi ataupun sejajar dengan Kṛṣṇa. Ada banyak orang yang iri hati kepada Kṛṣṇa. Orang seperti itu hendaknya jangan diberitahu tentang Bhagavad-gītā, sebab mereka tidak dapat mengerti. Orang yang tidak percaya tidak mungkin mengerti tentang Bhagavad-gītā dan Kṛṣṇa. Hendaknya seseorang janganlah mencoba menafsirkan Bhagavad-gita tanpa mengerti tentang Kṛṣṇa dari kekuasaan seorang penyembah murni.