ID/BG 2.38

Revision as of 01:32, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 38

सुखदुःखे समे कृत्वा लाभालाभौ जयाजयौ ।
ततो युद्धाय युज्यस्व नैवं पापमवाप्स्यसि ॥३८॥
sukha-duḥkhe same kṛtvā
lābhālābhau jayājayau
tato yuddhāya yujyasva
naivaḿ pāpam avāpsyasi

Sinonim

sukha—suka; duḥkhe—dan duka; same—dengan sikap yang sama; kṛtvā—dengan melakukan demikian; lābha-alābhau—dalam untung maupun rugi; jaya-ajayau—baik menang maupun kalah; tataḥ—sesudah itu; yuddhāya—demi pertempuran; yujyasva—menjadi sibuk (bertempur); na—tidak pernah; evam—dengan demikian; pāpam—reaksi dosa; avāpsyasi—engkau mendapatkan.

Terjemahan

Bertempurlah demi pertempuran saja, tanpa mempertimbangkan suka atau duka, rugi atau laba, menang atau kalah—dengan demikian, engkau tidak akan pernah dipengaruhi oleh dosa.

Penjelasan

Sekarang Śrī Kṛṣṇa mengatakan secara langsung bahwa Arjuna harus bertempur demi pertempuran saja, karena Kṛṣṇa menginginkan supaya perang itu terjadi. Tidak ada pertimbangan suka atau duka, untung atau rugi, menang atau kalah dalam kegiatan kesadaran Kṛṣṇa. Melakukan segala sesuatu demi kepentingan Kṛṣṇa adalah kesadaran rohani. Karena itu, tidak ada reaksi dari kegiatan material. Orang yang bertindak demi kepuasan indria-indria pribadinya, dalam kebaikan atau dalam nafsu, dipengaruhi oleh reaksi baik maupun buruk. Tetapi orang yang sudah menyerahkan diri sepenuhnya dalam kegiatan kesadaran Kṛṣṇa tidak mempunyai kewajiban terhadap seseorang, dan juga tidak berutang kepada seseorang, seperti halnya orang dalam jalan kegiatan biasa. Dalam Śrīmad-Bhāgavatam dinyatakan:

devarṣi-bhūtāpta-nṛṇāṁ pitṟṇāṁ
na kiṅkaro nāyam ṛṇī ca rājan
sarvātmanā yaḥ śaraṇaṁ śaraṇyaṁ
gato mukundaṁ parihṛtya kartam

"Orang yang sudah menyerahkan diri kepada Kṛṣṇa, Mukunda, dengan menyerahkan tugas kawajiban lainnya, tidak berutang lagi, dan dia juga tidak mempunyai kewajiban terhadap seseorang—baik kepada dewa, terhadap resi-resi, rakyat umum, sanak saudara, manusia maupun leluhur." (Bhag.11.5.41). Itulah isyarat yang diberikan oleh Kṛṣṇa secara tidak langsung kepada Arjuna dalam ayat ini, dan hal itu akan diterangkan dengan lebih jelas dalam ayat-ayat berikutnya.