ID/BG 2.58

Revision as of 01:42, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 58

यदा संहरते चायं कूर्मोऽङ्गानीव सर्वशः ।
इन्द्रियाणीन्द्रियार्थेभ्यस्तस्य प्रज्ञा प्रतिष्ठिता ॥५८॥
yadā saḿharate cāyaḿ
kūrmo 'ńgānīva sarvaśaḥ
indriyāṇīndriyārthebhyas
tasya prajñā pratiṣṭhitā

Sinonim

yadā—apabila; saḿharate—menarik; ca—juga; ayam—dia; kūrmaḥ—kura-kura; ańgāni—anggota badan; iva—ibarat; sarvāsaḥ—bersama-sama; indriyāṇi—indria-indria; indriya-arthebhyaḥ—dari obyek-obyek indria; tasya—milik dia; prajñā—kesadaran; pratiṣṭhitā—mantap.

Terjemahan

Orang yang dapat menarik indria-indrianya dari obyek-obyek indria, bagaikan kura-kura yang menarik kakinya ke dalam cangkangnya, mantap dengan teguh dalam kesadaran yang sempurna.

Penjelasan

Ujian seorang yogī, penyembah, atau roh yang sudah insaf akan dirinya ialah bahwa dia sanggup mengendalikan indria-indria menurut rencananya. Akan tetapi, kebanyakan orang adalah budak indria-indria, dan karena itu mereka diarahkan oleh apa yang diperintahkan oleh indria-indria. Itulah jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana kedudukan seorang yogī. Indria-indria diumpamakan sebagai ular-ular yang berbisa, selalu ingin bertindak secara bebas sekali tanpa aturan. Seorang yogī, atau penyembah, harus kuat sekali agar dapat mengendalikan indria-indria yang diumpamakan sebagai ular tersebut—seperti seorang pawang ular. Dia tidak pernah membiarkan indria-indria bertindak secara bebas. Ada banyak peraturan dalam Kitab-kitab Suci—beberapa di antaranya merupakan keharusan dan beberapa di antaranya adalah larangan. Kalau seseorang tidak dapat mengikuti peraturan yang mengharuskan dan peraturan yang melarang, dan tidak membatasi dirinya dari kenikmatan indria-indria, maka tidak mungkin ia mantap dalam kesadaran Kṛṣṇa. Contoh yang terbaik, yang dikemukakan di sini, adalah kura-kura. Pada setiap saat kura-kura dapat menarik indria-indrianya, kemudian memperlihatkannya sekali lagi pada sewaktu-waktu dengan tujuan tujuan tertentu. Begitu pula, indria-indria orang yang sadar akan Kṛṣṇa digunakan hanya untuk tujuan tertentu dalam pengabdian kepada Tuhan, dan selain itu indria-indrianya ditarik. Arjuna sedang diajarkan di sini agar menggunakan indria-indrianya untuk pengabdian kepada Tuhan, daripada untuk kepuasan pribadinya. Menjaga indria-indria, selalu tekun dalam bhakti kepada Tuhan adalah contoh yang dikemukakan dengan persamaan seperti kura-kura, yang selalu menyimpan indria-indrianya di dalam.