ID/BG 2.59

Revision as of 10:15, 13 December 2017 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 59

viṣayā vinivartante
nirāhārasya dehinaḥ
rasa-varjaḿ raso 'py asya
paraḿ dṛṣṭvā nivartate

Sinonim

viṣayāḥ—obyek-obyek kenikmatan indria; vinivartante—dilatih untuk dihindarkan; nirāhārasya—dengan peraturan yang negatif; dehinaḥ—untuk ia yang berada di dalam badan; rasa-varjam—meninggalkan rasa; rasaḥ—rasa kenikmatan; api—walaupun ada; asya—milik dia; param—hal-hal yang jauh lebih tinggi; dṛṣṭvā—dengan mengalami; nivartate—dia berhenti dari.

Terjemahan

Barangkali kepuasan indria-indria sang roh yang berada dalam badan dibatasi, walaupun keinginan terhadap obyek-obyek indria tetap ada. Tetapi bila ia menghentikan kesibukan seperti itu dengan mengalami rasa yang lebih tinggi, kesadarannya menjadi mantap.

Penjelasan

Kalau seseorang belum mantap secara rohani, tidak mungkin ia menghentikan kenikmatan indria-indria. Proses membatasi kenikmatan indria-indria dengan aturan dan peraturan adalah seperti membatasi jenis-jenis makanan tertentu bagi orang yang sedang sakit. Akan tetapi, si penderita tidak suka peraturan dan pembatasan seperti itu dan juga tidak kehilangan keinginan untuk makan makanan seperti itu. Begitu pula, membatasi indria-indria dengan suatu proses rohani seperti aṣṭāṅga-yoga, yang terdiri dari yama, niyama, āsana, prāṇāyāma, pratyāhāra, dhāraṇā, dhyāna dan sebagainya, dianjurkan untuk orang kurang cerdas yang tidak mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi daripada itu. Tetapi orang yang sudah merasakan indahnya Tuhan Yang Maha Esa, Kṛṣṇa, dalam menempuh jalan kemajuan dalam kesadaran Kṛṣṇa, tidak berminat lagi terhadap hal-hal material yang bersifat mati. Karena itu, ada peraturan bagi orang yang kurang cerdas dan baru mulai belajar kemajuan rohani dalam hidupnya, tetapi peraturan seperti itu hanya baik sampai seseorang sungguh-sungguh berminat terhadap kesadaran Kṛṣṇa. Apabila seseorang sungguh-sungguh sadar akan Kṛṣṇa, maka dengan sendirinya dia akan kehilangan minat terhadap hal-hal yang hambar.