ID/BG 5.13

Revision as of 02:38, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 13

सर्वकर्माणि मनसा संन्यस्यास्ते सुखं वशी ।
नवद्वारे पुरे देही नैव कुर्वन्न कारयन् ॥१३॥
sarva-karmaṇi manasā
sannyasyāste sukhaḿ vaśī
nava-dvāre pure dehī
naiva kurvan na kārayan

Sinonim

sarva—semua; karmaṇi—kegiatan; manasā—oleh pikiran; sannyasya—meninggalkan; aste—tetap; sukham—dalam kebahagiaan; vaśī—orang yang terkendalikan; nava-dvāre—di tempat yang mempunyai sembilan pintu-pintu gerbang; pure—di kota; dehī—roh dalam badan; na—tidak pernah; evā—pasti; kurvan—melakukan sesuatu; na—tidak; kārayan—menyebabkan sesuatu dilakukan.

Terjemahan

Apabila makhluk hidup yang membadan mengendalikan sifatnya dan secara mental melepaskan ikatan terhadap segala perbuatan, ia akan tinggal dengan bahagia di kota yang mempunyai sembilan pintu gerbang [badan jasmani], dan ia tidak bekerja ataupun menyebabkan pekerjaan dilakukan.

Penjelasan

Sang roh yang membadan tinggal di dalam kota yang mempunyai sembilan pintu gerbang. Kegiatan di dalam badan yang diumpamakan sebagai sebuah kota dilaksanakan secara otomatis oleh sifat-sifat alam tertentu yang dimiliki oleh badan. Walaupun sang roh menyebabkan dirinya mengalami keadaan di dalam badan, ia dapat melampaui keadaan-keadaan itu kalau ia menginginkan demikian. Sang roh mempersamakan dirinya dengan badan jasmani hanya karena ia melupakan sifatnya yang lebih tinggi, dan sebagai akibatnya ia menderita. Dia dapat menghidupkan kembali kedudukannya yang sejati melalui kesadaran Kṛṣṇa, dan dengan demikian ia keluar dari kurungan badannya. Karena itu, apabila seseorang mengikuti kesadaran Kṛṣṇa, dia segera sepenuhnya menyisih dari kegiatan jasmani. Dalam kehidupan yang terkendalikan seperti itu, pikirannya diubah, dan dia tinggal dengan bahagia di dalam kota yang mempunyai sembilan pintu gerbang. Sembilan pintu gerbang diuraikan sebagai berikut:

nava-dvāre pure dehī
haḿso lelāyate bahiḥ
vaśī sarvasya lokasya
sthāvarasya carasya ca

"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang tinggal dalam badan makhluk hidup, adalah penguasa semua makhluk hidup di seluruh alam semesta. Badan terdiri dari sembilan pintu gerbang (dua mata, dua lobang hidung, dua telinga, satu mulut, dubur dan kemaluan). Makhluk hidup dalam keadaannya yang terikat mempersamakan diri dengan badan, tetapi apabila dia mengerti identitasnya dalam hubungan dengan Tuhan yang bersemayam di dalam dirinya, maka dia menjadi sebebas Tuhan, walaupun dia masih di dalam badan." (Śvetāśvatara Upaniṣad 3.18). Karena itu, orang yang sadar akan Kṛṣṇa bebas dari kegiatan lahir mau pun batin dalam badan jasmani.