ID/BG 6.36

Revision as of 03:02, 28 June 2018 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 36

असंयतात्मना योगो दुष्प्राप इति मे मतिः ।
वश्यात्मना तु यतता शक्योऽवाप्तुमुपायतः ॥३६॥
asaḿyatātmanā yogo
duṣprāpa iti me matiḥ
vaśyātmanā tu yatatā
śakyo 'vāptum upāyataḥ

Sinonim

asaḿyata—tidak terkendalikan; ātmanā—oleh pikiran; yogaḥ—keinsafan diri; duṣprāpaḥ—sulit diperoleh; iti—demikian; me—milikKu; matiḥ—pendapat; vaśya—dikendalikan; ātmanā—oleh pikiran; tu—tetapi; yatatā—sambil berusaha; śakyaḥ—praktis; avāptum—mencapai; upāyataḥ—dengan cara yang cocok.

Terjemahan

Keinsafan diri adalah pekerjaan yang sulit bagi orang yang pikirannya tidak terkendali. Tetapi orang yang pikirannya terkendali yang berusaha dengan cara yang cocok terjamin akan mencapai sukses. Itulah pendapatKu.

Penjelasan

Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa menyatakan bahwa orang yang tidak menerima pengobatan yang benar untuk melepaskan pikiran dari kesibukan material hampir tidak mungkin mencapai sukses dalam keinsafan diri. Berusaha berlatih yoga sambil membiarkan pikiran sibuk dalam kenikmatan material adalah seperti mencoba menyalakan api sambil menyiramkan air di atas api itu. Latihan yoga tanpa mengendalikan pikiran hanya memboroskan waktu saja. Pertunjukan yoga seperti itu barangkali menghasilkan keuntungan material, tetapi latihan itu tidak berguna untuk keinsafan rohani. Karena itu, seseorang harus mengendalikan pikiran dengan menjadikan pikiran senantiasa tekun di dalam cinta-bhakti rohani kepada Kṛṣṇa. Kalau seseorang tidak sibuk dalam kesadaran Kṛṣṇa, ia tidak dapat mengendalikan pikiran dengan mantap. Orang yang sadar akan Kṛṣṇa dengan mudah mencapai hasil yoga tanpa usaha tersendiri, tetapi orang yang berlatih yoga tidak dapat mencapai sukses tanpa menjadi sadar akan Kṛṣṇa.