ID/BG 6.6

Revision as of 09:41, 2 January 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 6

bandhur ātmātmanas tasya
yenātmaivātmanā jitaḥ
anātmanas tu śatrutve
vartetātmaiva śatru-vat

Sinonim

bandhuḥ—kawan; ātmā—pikiran; ātmanāḥ—bagi makhluk hidup; tasya—bagi dia; yena—oleh siapa; ātmā—pikiran; evā—pasti; ātmanā—oleh para makhluk hidup; jitaḥ—ditaklukkan; anātmanāḥ—orang yang gagal mengendalikan pikiran; tu—tetapi; śatrutve—karena rasa benci; varteta—tetap; ātmā eva—pikiranlah; śatru-vat—sebagai musuh.

Terjemahan

Pikiran adalah kawan yang paling baik bagi orang yang sudah menaklukkan pikiran; tetapi bagi orang yang gagal mengendalikan pikiran, maka pikirannya akan tetap sebagai musuh yang paling besar.

Penjelasan

Maksud latihan yoga yang terdiri dari delapan tahap ialah mengendalikan pikiran supaya pikiran dijadikan kawan dalam melaksanakan tujuan kehidupan manusia. Kalau pikiran tidak dikendalikan, latihan yoga (sebagai tontonan) hanya memboroskan waktu saja. Orang yang tidak dapat mengendalikan pikiran selalu hidup bersama musuh yang paling besar dan dengan demikian kehidupannya dan tujuannya dirusakkan. Kedudukan dasar makhluk hidup ialah melaksanakan perintah atasan. Selama pikiran tetap sebagai musuh yang belum ditaklukkan, seseorang harus melayani perintah-perintah hawa nafsu, amarah, loba, khayalan, dan sebagainya. Tetapi apabila pikiran sudah ditaklukkan, dengan sukarela seseorang setuju mematuhi perintah-perintah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang bersemayam di dalam hati setiap orang sebagai Paramātmā. Latihan yoga' yang sejati berarti bertemu dengan Paramātmā di dalam hati dan kemudian mengikuti perintah Beliau. Bagi orang yang mulai mengikuti kesadaran Kṛṣṇa secara langsung, penyerahan diri secara sempurna terhadap perintah Kṛṣṇa menyusul dengan sendirinya.