ID/Prabhupada 0017 - Energi Spiritual Dan Energi Material

Revision as of 02:43, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on Sri Isopanisad, Mantra 1 -- Los Angeles, May 2, 1970

Jadi ada dua energi yang sedang bekerja di dunia material ini : energi spiritual dan energi material. Yang dimaksudkan dengan energi material adalah delapan jenis unsur material ini. Bhūmir āpo 'nalo vāyuḥ: (BG 7.4). tanah, air, api, angin, angkasa, pikiran, kecerdasan serta ego. Semua itu bersifat material. Dan sama halnya, lebih halus, lebih halus, lebih halus, lebih halus, serta lebih kasar, lebih kasar, lebih kasar. Seperti halnya air lebih halus dari tanah, dan api lebih halus dari air, kemudian angin lebih halus dari api, lalu angkasa, atau ether, lebih halus dari angin. Sama pula halnya, kecerdasan lebih halus dari ether, atau pikiran lebih halus dari angin. Sang pikiran ... Kamu tahu, aku telah beberapa kali memberikan contoh : mengenai kecepatan pikiran. Kamu dapat menempuh ribuan mil dalam satu detik saja. Jadi semakin halus suatu unsur, maka semakin kuat jugalah unsur itu.

Jadi sama halnya, pada akhirnya, ketika kamu sampai pada pada bagian spiritual tersebut, yang lebih halus, yang daripadanya segala sesuatu itu dipancarkan, oh, maka itu adalah sesuatu yang sangat kuat. Itulah energi spiritual. Itulah yang diberikan di dalam Bhagavad-gītā. Apakah itu energi spiritual? Energi spiritual itu adalah para makhluk hidup ini. Apareyam itas tu viddhi me prakṛtiṁ parā (BG 7.5). Kṛṣṇa berkata, "Ini adalah energi material. Melampaui energi ini ada energi yang lain, yaitu energi spiritual." Apareyam. Aparā berarti lebih rendah. Apareyam. "Semua unsur material yang sudah dijelaskan tadi, semua itu adalah energi yang lebih rendah. Dan melampaui energi ini ada energi yang lebih tinggi, Arjuna yang baik." Apakah itu? Jīva-bhūta mahā-bāho : "Para makhluk hidup ini." Mereka juga adalah energi. Kita para makhluk hidup, kita adalah juga energi, tetapi energi yang lebih tinggi. Apa yag dimaksud dengan lebih tinggi itu? Karena yayedaṁ dhāryate jagat (BG 7.5). Energi yang lebih tinggi ini mengendalikan energi yang lebih rendah. Materi tidak memiliki kekuatan. Pesawat udara yang besar, dengan mesin yang mutakhir yang terbuat dari hal-hal material, sedang terbang di angkasa. Akan tapi kecuali tanpa adanya energi spiritual, yaitu sang pilot, maka itu semua tidak ada gunanya. Tidak ada gunanya. Selama ribuan tahun pesawat jet itu akan berada di bandara; dan pesawat itu tidak akan terbang kecuali jika bagian kecil yang merupakan energi spiritual, sang pilot itu, datang dan menyentuhnya.

Jadi apakah sulitnya untuk memahami Tuhan? Adalah hal yang sangat jelas, bahwa jika mesin yang besar ini ... Ada begitu banyak mesin-mesin yang sangat besar, namun mereka itu tidak bisa bergerak tanpa adanya sentuhan dari energi spiritual, dari seorang manusia atau seorang makhluk hidup. Bagaimana kamu bisa menyangka bahwa keseluruhan energi material ini sedang bekerja secara otomatis atau tanpa adanya suatu pengendalian? Bagaimana kamu bisa menyampaikan alasan-alasanmu dengan cara seperti itu? Itu tidaklah mungkin. Oleh karena itu golongan orang yang kurang cerdas, mereka tidak bisa memahami bagaimana energi material ini sedang dikendalikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.