ID/Prabhupada 0397 - Penjelasan Atas Rādhā-Kṛṣṇa Bolo

Revision as of 03:03, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Purport to Radha-Krsna Bol

"Rādhā-kṛṣṇa" bolo bolo bolo re sobāi. Ini adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Ṭhākura Bhaktivinode.

Dikatakan bahwa Tuhan Caitanya dan Nityānanda, Mereka sedang berjalan menyusuri jalanan di kota Nadīyā, sambil mengucapkan petunjuk-petunjuk, yang ditujukan bagi setiap orang. Mereka berkata, "Wahai para orang-orang, mohon ucapkanlah Rādhā-Kṛṣṇa atau Hare Kṛṣṇa." "Rādhā-kṛṣṇa" bolo bolo bolo re sobāi. "Setiap orang dari kalian, berjapalah Rādhā-Kṛṣṇa atau Hare Kṛṣṇa." Inilah petunjuknya. Ei śikhā diyā. Tuhan Caitanya dan Nityānanda, Mereka berdua, sambil berjalan dan menari di sepanjang jalan, Beliau memberikan petunjuk bahwa, "Kalian semua ucapkanlah saja Rādhā-Kṛṣṇa." Ei śikhā diyā, sab nadīyā, phirche nece' gaura-nitāi. Phirche, phirche berarti berjalan. Di seluruh penjuru kota Nadīyā mereka sedang mengajarkan kita. Ei śikhā diyā, sab nadīyā, phirche nece' gaura-nitāi.

Kemudian ia berkata, keno māyār bośe, jāccho bhese’, "Mengapa kamu menjadi terhanyut di dalam gelombang māyā ini, di dalam kebodohan material ini? Khāccho hābuḍubu, bhāi. "Dan setiap siang serta malam kamu sepenuhnya hanya lebur di dalam kekhawatiran saja. Seperti halnya seorang manusia, ketika ia dilemparkan ke dalam air, maka terkadang ia timbul, terkadang ia tenggelam, tetapi ia sedang berjuang dengan susah payah untuk tetap mengambang.

Maka sama halnya, di dalam lautan māyā ini, mengapa kamu berjuang dengan begitu susah payahnya? Terkadang timbul, terkadang tenggelam, terkadang merasakan kebahagiaan, terkadang merasakan kesedihan. Sebenarnya, sama sekali tidak ada kebahagiaan di sana. Di dalam air, jika kamu ditempatkan di dalam air, dan jika terkadang kamu timbul lalu terkadang kamu tenggelam, maka itu bukanlah suatu kebahagiaan. Untuk timbul sementara waktu, dan lalu menjadi tenggelam lagi kemudian, maka itu bukanlah suatu kebahagiaan. Jadi, Caitanya Mahāprabhu memberikan petunjuk bahwa, "Mengapa kamu begitu sangat repot-repot" māyār bośe, "dengan menjadi begitu terpesona oleh māyā?"

Lalu, apa yang harus dilakukan? Beliau berkata bahwa, jīv kṛṣṇa-dās, e viśvās, "Cukup hanya dengan meyakini bahwa kamu adalah pelayan Tuhan, bahwa kamu adalah pelayan Kṛṣṇa." Jīv kṛṣṇa-dās, e viśvās, korle to' ār duḥkha nāi: "Dan begitu kamu sampai pada titik di mana kamu meyakini bahwa kamu adalah pelayan Tuhan, bahwa kamu adalah pelayan Kṛṣṇa, maka dengan segera semua masalahmu menjadi berakhir. Tidak ada masalah lagi." Jadi, petunjuk ini diberikan oleh Tuhan Caitanya Saat Beliau sedang berkeliling menyusuri jalanan. Jīv kṛṣṇa-dās, e viśvās, korle to' ār duḥkha nāi.

Dan kemudian Bhaktivinode Ṭhākura menceritakan pengalaman pribadinya. Ia berkata, jay sakal vipod, "Aku menjadi terbebas dari segala macam bahaya." Gāi bhaktivinod. Bhaktivinode Ṭhākura, ia adalah seorang ācārya, ia sangat berpengalaman, dan ia mengatakan bahwa, "Kapanpun aku mengucapkan Rādhā-Kṛṣṇa atau Hare Kṛṣṇa, maka aku menjadi terbebas dari segala macam bahaya." Jay sakal vipod. Jakhon ami o-nām gāi, "Kapanpun aku mengucapkan Nama Suci, Hare Kṛṣṇa atau Rādhā-Kṛṣṇa, maka dengan segera semua bahaya menjadi sirna." "Rādhā-kṛṣṇa" bolo, saṅge calo.

Jadi karena itu, Tuhan Caitanya mengatakan bahwa, "Aku berjalan menyusuri jalanan dan memohon kepadamu. Apakah permohonan itu? Bahwa kamu berjapalah. Itulah permintaanku, itulah permohonanku." "Rādhā-kṛṣṇa" bolo, saṅge calo. "Dan ikutilah Aku." "Rādhā-kṛṣṇa" bolo, saṅge calo, ei-mātra bhikṣā cāi, "Aku hanya memintamu untuk ikut berperan serta, bahwa kamu berjapa Hare Kṛṣṇa dan mengikutiKu, sehingga perjuanganmu untuk hidup di dunia material ini akan menjadi berakhir."