ID/Prabhupada 0479 - Ketika Kamu Sudah Memahami Kedudukanmu Yang Sebenarnya, Maka Barulah Kegiatanmu Yang Sebenarnya Dimulai

Revision as of 11:55, 25 August 2019 by Anurag (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture -- Seattle, October 7, 1968

Jadi di sini, Kṛṣṇa sedang mensabdakan Bhagavad-gītā, mayy āsakta-manāḥ, mengenai sistem yoga. Beliau telah menyimpulkan hal itu di dalam Bab Enam mengenai sistem yoga. Di dalam enam bab sebelumnya, telah dijelaskan apakah kedudukan dasar dari makhluk hidup itu. Ada delapan belas bab di dalam Bhagavad-gītā. Enam bab awal hanya menjelaskan kedudukan dasar dari para makhluk hidup. Dan ketika hal itu sudah dipahami .....

Seperti ketika kamu sudah memahami kedudukanmu yang sebenarnya, maka barulah kegiatanmu yang sebenarnya dimulai. Karena kamu tidak memahami apakah kedudukan dasarmu itu. Seandainya di dalam kantor, jika kedudukanmu tidak dipastikan, kewajiban apa yang harus kamu laksanakan, maka kamu tidak bisa melakukan segala sesuatunya dengan baik. Inilah sang juru ketik, inilah sang pegawai, inilah sang prajurit, ini itu dan itu. Jadi, mereka bisa melaksanakan tugas mereka dengan baik. Karena itu, seseorang harus memahami apakah kedudukan dasar dari makhluk hidup. Itulah yang dijelaskan di dalam enam bab yang terdahulu.

Adyena śastena upāsakasya jīvasya svarūpa-prāpti-sādhanaṁ ca pradhānaṁ niṁ proktam. Baladeva Vidyābhūṣana, seorang penyusun komentar Bhagavad-gītā, yang sangat ternama, ia mengatakan bahwa di dalam enam bab yang terdahulu, kedudukan dasar makhluk hidup telah dijelaskan dengan sangat baik. Lalu bagaimana seseorang bisa memahami kedudukan dasarnya, maka hal itu juga dijelaskan. Karena itu sistem yoga artinya adalah memahami kedudukan dasar seseorang. Yoga indriya-saṁyamaḥ. Kita sedang sibuk dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan indria-indria. Kehidupan material artinya adalah urusan-urusan dari kegiatan-kegiatan indria-indria. Dalam seluruh kegiatan di dunia, saat kamu berdiri di jalanan, maka kamu akan melihat bahwa setiap orang sedang sangat sibuk. Sang penjaga toko sedang sibuk, sang supir sedang sibuk. Setiap orang sedang sibuk - sedemikian sibuknya sehingga terjadi begitu banyak kecelakaan di dalam urusan tersebut.

Sekarang, mengapa mereka begitu sibuk? Jika kamu mempelajari sedikit saja urusan mereka, maka kamu akan menemukan bahwa urusan mereka itu adalah pemuasan indria-indria belaka. Itu saja. Setiap orang sibuk dalam bagaimana caranya untuk memuaskan indria-indria. Inilah hal yang bersifat material. Sementara itu, yoga berarti pengendalian indria-indria, untuk memahami kedudukan spiritualku, kedudukan dasarku. Seperti seorang anak yang terbiasa hanya sibuk bermain saja, maka ia tidak bisa berkonsentrasi dalam kegiatan belajarnya, dalam memahami kehidupan masa depannya, atau dalam upaya untuk mengangkat dirinya sendiri menuju kedudukan yang lebih tinggi. Sama halnya, jika kita disibukkan seperti sang anak yang tidak memahami kehidupan masa depan itu tadi, dan hanya sekedar bermain-main dengan indria-indria saja, maka hal seperti itu disebut sebagai kehidupan material. Perbedaan antara kehidupan material dengan kehidupan spiritual adalah bahwa, jika seseorang hanya disibukkan di dalam urusan pemuasan indria-indria, maka itulah yang disebut sebagai kehidupan material.

Dan dari berjuta-juta orang-orang materialistik yang seperti itu, jika seseorang berusaha untuk memahami, "Siapakah aku? Mengapa aku datang ke sini? Mengapa aku ditempatkan di dalam begitu banyak keadaan hidup yang penuh dengan penderitaan? Apakah ada penyembuhan untuk itu ....?" Pertanyaan-pertanyaan ini, ketika muncul, maka sebenarnya kehidupan spiritualnya sedang dimulai. Dan kehidupan di dalam badan manusia dimaksudkan untuk memahami hal itu.