ID/Prabhupada 0489 - Dengan Berjapa Di Jalan, Itu Berarti Bahwa Kamu Sedang Membagikan Ladu Atau Manisan Bola Itu: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0489 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1968 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 8: Line 8:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0488 - Mana Ada Perkelahian Itu? Jika Kamu Mencintai Tuhan, Maka Kamu Pasti Mencintai Semua Orang|0488|ID/Prabhupada 0490 - Berada Di Dalam Rahim Sang Ibu, Dalam Keadaan Hampa Udara Untuk Selama Berbulan-bulan|0490}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 16: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|ROm-asTDJd8|Dengan Berjapa Di Jalan, Itu Berarti Bahwa Kamu Sedang Membagikan Ladu Atau Manisan Bola Itu<br />- Prabhupāda 0489}}
{{youtube_right|VCkRNrbGnhk|Dengan Berjapa Di Jalan, Itu Berarti Bahwa Kamu Sedang Membagikan Ladu Atau Manisan Bola Itu<br />- Prabhupāda 0489}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/681018LE.SEA_clip12.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/681018LE.SEA_clip12.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->



Latest revision as of 03:14, 12 July 2019



Lecture -- Seattle, October 18, 1968

Viṣṇujana : Saat kita sedang berjapa, atau saat kita sedang melakukan kīrtana dengan melakukan pengucapan nama suci secara lantang, apakah tidak menjadi masalah jika kita menyibukkan pikiran kita untuk berpikir?

Prabhupāda : Apakah tidak seperti itu yang terjadi?

Viṣṇujana : Pikiran sudah ....

Prabhupāda : Ini adalah cara yang praktis. Jika kamu tidak sedang berpikir, maka kegiatan berjapa itu akan memaksamu untuk memikirkan Tuhan. Paham? Getaran suara Kṛṣṇa akan memaksamu untuk itu. Berjapa itu begitu baiknya. Dan ini adalah yoga yang paling praktis untuk jaman ini. Kamu tidak bisa bermeditasi. Pikiranmu selalu terganggu, dan kamu tidak bisa mengkonsentrasikan pikiranmu. Karena itu, berjapalah, dan melalui getaran suara ini, maka ia akan memasukkan hal itu dengan paksa ke dalam pikiranmu. Bahkan sekalipun kamu tidak menginginkan Kṛṣṇa, Beliau tetap akan masuk ke dalam pikiranmu. Secara paksa.

Inilah proses yang paling mudah. Kamu tidak perlu berusaha. Kṛṣṇa sudah datang dengan sendirinya. Ini adalah proses yang sangat baik. Karenanya, proses ini disarankan bagi jaman ini. Dan yang lain juga menjadi diuntungkan. Berjapalah dengan lantang. Dan orang lain, yang tidak terbiasa dengan kegiatan ini, mereka juga akan diuntungkan pada akhirnya, ......

Seperti halnya di jalanan, di taman, mereka berkata, "Hare Kṛṣṇa!" Bagaimana mereka menjadi tahu nama suci itu? Melalui mendengarkan japa. Itu saja. Terkadang para anak-anak, begitu mereka bertemu dengan kita, mereka berkata, "Oh, Hare Kṛṣṇa!" Di Montreal, anak-anak itu, saat aku sedang berjalan di jalanan, mereka semua, anak-anak itu, para penjaga toko, para penjaga gudang, mereka semua akan berkata, "Hare Kṛṣṇa!" Itulah yang terjadi. Jadi, kita harus memaksakan Hare Kṛṣṇa untuk masuk ke dalam pikiran kita.

Jika kamu mempraktekkan yoga, bermeditasi, maka mungkin hal itu memberikan manfaat hanya bagimu saja, namun hal ini justru memberikan manfaat bagi banyak orang lainnya. Seandainya sesuatu yang sangat lezat, misalnya ladu atau manisan bola, hanya kamu nikmati sendiri saja - maka ini adalah suatu tahapan tertentu. Tetapi jika kamu membagikan ladu atau manisan bola itu kepada orang lain, maka ini merupakan tahapan yang lain lagi.

Jadi, dengan berjapa di jalan, di jalanan, itu berarti bahwa kamu sedang membagikan ladu atau manisan bola itu. (tertawa). Kamu bukanlah seorang yang kikir, yang memakan ladu atau manisan bola itu sendiri saja. Kamu begitu murah hati karena kamu membagikan ladu atau manisan bola itu kepada orang lain. Jadi sekarang, berjapalah dan bagikanlah. (tertawa).