ID/Prabhupada 0553 - Kamu Tidak Perlu Pergi Ke Himalaya - Tetap Tinggal Sajalah Di Kota Los Angeles Ini

Revision as of 03:20, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on BG 2.62-72 -- Los Angeles, December 19, 1968

Prabhupāda : Jadi, para yogi, dengan cara-cara lainnya, mereka berusaha untuk mengendalikan indria-indria melalui pemaksaan. "Aku akan pergi ke Himalaya. Aku tidak akan melihat para wanita cantik lagi. Aku akan menutup mataku." Hal seperti ini adalah pemaksaan. Kamu tidak bisa mengendalikan indria-indriamu. Ada banyak contoh mengenai hal itu. Kamu tidak perlu pergi ke Himalaya. Tetap tinggal sajalah di kota Los Angeles ini dan sibukkanlah matamu untuk melihat Kṛṣṇa, dan dengan melakukan itu, kamu sudah jauh melebihi orang yang pergi ke Himalaya. Kamu akan melupakan segala hal lainnya.

Itulah proses kita. Kamu tidak perlu merubah kedudukanmu. Sibukkanlah telingamu untuk mendengarkan Bhagavad-gītā Menurut Aslinya, dan kamu akan melupakan semua hal-hal yang tidak masuk akal itu. Sibukkanlah matamu untuk melihat keindahan Arca Kṛṣṇa. Sibukkanlah lidahmu untuk merasakan kelezatan Kṛṣṇa prasādam. Sibukkanlah kakimu untuk datang ke temple dan sibukkanlah tanganmu untuk bekerja bagi Kṛṣṇa. Sibukkanlah hidungmu untuk mencium keharuman bunga yang sudah dipersembahkan kepada Kṛṣṇa. Dengan demikian, ke mana lagi indria-indriamu akan pergi? Mereka semua sudah menjadi terpikat sepenuhnya. Dan kesempurnaan menjadi sudah dipastikan. Kamu tidak perlu mengendalikan indria-indriamu dengan terpaksa, jangan melihat, jangan melakukan ini, jangan melakukan itu. Tidak. Kamu hanya harus mengganti kesibukanmu saja, mengganti keadaannya saja. Itu akan menolongmu. Lanjutkan.

Tamāla Kṛṣṇa : (membaca) "Penjelasan : Sudah dijelaskan bahwa seseorang dapat mengendalikan indria-indria secara lahiriah melalui suatu proses yang tidak wajar, tetapi kalu indria-indria tidak dijadikan tekun di dalam pengabdian rohani kepada Tuhan, maka kemungkina besar ia akan jatuh. Walaupun orang yang berkesadaran Kṛṣṇa sepenuhnya barangkali kelihatannya berada pada tingkatan indria-indria, tetapi sebenarnya, oleh karena ia sadar akan Kṛṣṇa, ia tidak mempunyai ikatan apapun terhadap kegiatan indria-indria itu. Orang yang berkesadaran Kṛṣṇa hanya memperdulikan kepuasan Kṛṣṇa dan tidak memperdulikan hal-hal lain. Karena itu ia melampaui semua ikatan dan ketidak-terikatan. Jika Kṛṣṇa menginginkan, sang penyembah dapat melakukan sesuatu yang umumnya tidak diinginkan walau sang penyembah itu dapat melakukan apa saja, dan jika Kṛṣṇa tidak menginginkan demikian, ia tidak akan melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan demi kepuasan dirinya sendiri. Jadi, dirinyalah yang mengendalikan keputusan untuk bertindak atau tidak bertindak, karena ia hanya bertindak di bawah perintah Kṛṣṇa. Kesadaran tersebut adalah karunia Tuhan yang tiada sebabnya, yang dapat dicapai oleh seorang penyembah walaupun ia terikat di dalam tingkatan indria-indria."

Śloka 65 : Tiga jenis kesengsaraan material tidak ada lagi pada orang yang puas seperti itu (dalam kesadaran Kṛṣṇa). Dengan kesadaran yang puas seperti itu, kecerdasan seseorang menjadi mantap dalam waktu singkat."

Śloka 65 : "Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan Yang Maha Kuasa (dalam kesadaran Kṛṣṇa), tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap, Tanpa kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap, tidak mungkin ada kedamaian. Tanpa kedamaian, bagaimana mungkin ada kebahagiaan?"

Prabhupāda : Setiap orang di dunia material ini, mereka menginginkan kedamaian, namun mereka tidak mau mengendalikan indria-indria. Maka itu mustahil. Seperti ketika kamu sedang sakit, dan dokter mengatakan agar, "Minumlah obat ini, dan makanlah sesuai dengan menu diet ini," tetapi kamu tidak mau mengendalikan hal itu. Kamu melakukan semuanya sesuka hatimu, bertentangan dengan petunjuk dari dokter. Lalu bagaimana kamu akan bisa disembuhkan? Sama halnya, kita menginginkan penyembuhan atas kekacauan yang terjadi di dunia material ini, kita ingin menjadi damai dan sejahtera, tetapi kita tidak siap untuk mengendalikan indria-indria. Kita tidak memahami bagaimana caranya untuk mengendalikan indria-indria. Kita tidak mengetahui prinsip yoga yang sebenarnya untuk mengendalikan indria-indria. Jadi, mustahil ada kemungkinan bagi terciptanya kedamaian. Kutaḥ śāntir ayuktasya. Inilah kata yang tepat yang ada di dalam Bhagavad-gītā. Jika kamu tidak disibukkan di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka tidak ada kemungkinan untuk terciptanya kedamaian. Kamu mungkin berusaha mencapainya secara tidak wajar, Tetapi hal itu adalah hal yang mustahil.