ID/Prabhupada 0602 - Sang Ayah Adalah Pemimpin Keluarga

Revision as of 10:08, 27 February 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0602 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1974 Category:ID-Quotes...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Invalid source, must be from amazon or causelessmery.com

Lecture on SB 1.16.21 -- Hawaii, January 17, 1974

Inilah pertanyaan yang aku ajukan kepada Profesor Kotovsky. Aku bertanya kepadanya, "Secara filsafat, di manakah perbedaan antara filsafat komunis milik anda dengan filsafat kesadaran Kṛṣṇa kami? Anda harus menerima satu orang pemimpin, yaitu Lenin atau Stalin, dan kami juga telah memilih seorang pemimpin atau Tuhan, yaitu Kṛṣṇa. Jadi, anda mengikuti perintah Lenin, Stalin, Molotov, atau ini atau itu. Dan kami mengikuti filsafat atau petunjuk dari Kṛṣṇa. Jadi, secara prinsip, di manakah perbedaannya? Tidak ada perbedaan." Jadi, sang profesor tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Kamu tidak bisa melaksanakan urusan sehari-harimu tanpa diperintah oleh orang lain. Hal itu harus diterima. Karena itu merupakan hukum alam. Jadi, nityo nityānāṁ cetanaś cetanānām. (Kaṭha Upaniṣad 2.2.13). Lalu, mengapa kamu tidak mau menerima pihak berwenang yang lebih tinggi? Pihak berwenang yang lebih rendah ini ...

Kita harus menerima seseorang sebagai pemimpin. Adalah mustahil bahwa kita bisa hidup tanpa adanya kepemimpinan. Itu mustahil. Adakah suatu kelompok, adakah suatu sekolah, atau adakah suatu lembaga, yang melakukan kegiatannya tanpa adanya seorang pemimpin atau seorang pengatur? Bisakah kamu menunjukkan kepadaku contoh yang ada di seluruh dunia? Adakah contoh yang seperti itu? Tidak ada. Seperti halnya seseorang telah meninggalkan perkumpulan kita, tetapi ia telah menunjuk Gaurasundara atau Siddha-svarūpa Mahārāja sebagai pemimpin. Prinsipnya adalah seperti itu, bahwa kamu harus menerima seorang pemimpin. Tetapi penerapan prinsip seperti itu menjadi cerdas apabila kita mempertimbangkan mengenai kepemimpinan seperti apa yang akan kita terima. Dan itulah pengetahuan. Kita harus menerima prinsip pelayanan, menerima prinsip untuk menjadi bawahan dari orang lain. Jadi, adalah cerdas apabila kita mempertanyakan, "Siapakah yang harus kuterima?" Demikian juga, adalah cerdas untuk mengetahui, "Pemimpin seperti apakah yang akan kita terima?"

Jadi, prinsip kita adalah bahwa Kṛṣṇalah yang seharusnya diterima sebagai pemimpin, karena Kṛṣṇa berkata di dalam Bhagavad-gītā, mattaḥ parataraṁ nānyat kiñcid asti dhanañjaya. (BG 7.7). Kṛṣṇa adalah pemimpin yang utama. Eko bahū... nityo nityānāṁ cetanaś cetanānām eko yo bahūnāṁ vidadhāti. (Kaṭha Upaniṣad 2.2.13). Pemimpin berarti bahwa ia haruslah .... seperti seorang ayah. Sang ayah adalah pemimpin keluarga. Dan mengapa sang ayah adalah pemimpin? Karena ia yang menghasilkan dan ia yang memelihara anak-anak, istri, pelayan dan perkembangan keluarga, karenanya secara alamiah, ia dianggap sebagai pemimpin keluarga. Begitu juga halnya, kamu menerima Presiden Nixon sebagai pemimpin negaramu, karena pada saat-saat berbahaya ia yang memberikan pengarahan, dan pada saat damai ia juga yang memberikan pengarahan. Ia selalu sibuk mengupayakan bagaimana caranya agar kamu berbahagia, bagaimana caranya agar tidak ada kekhawatiran. Itulah kewajiban seorang Presiden. Jika tidak, mengapa kamu memilih seorang Presiden? Ada orang yang bisa hidup tanpa adanya Presiden, tetapi tidak, presiden itu diperlukan.

Jadi sama halnya, Veda berkata, nityo nityānāṁ cetanaś cetanānām. Ada dua kelompok makhluk hidup. Yang satu ... Keduanya adalah nitya. Nitya berarti kekal. Dan cetana berarti makhluk hidup. Jadi, nityo nityānāṁ cetanaś cetanānām. Inilah uraian mengenai Tuhan, bahwa Tuhan juga merupakan makhluk hidup seperti halnya kamu dan aku. Beliau juga merupakan makhluk hidup. Seperti jika kamu melihat Kṛṣṇa. Apakah yang berbeda dari Kṛṣṇa? Beliau memiliki dua lengan, kamu juga memiliki dua lengan. Beliau memiliki satu kepala, kamu juga memiliki satu kepala. Kamu memiliki ... Beliau memiliki dua kaki, kamu juga memiliki dua kaki. Kamu juga bisa menggembalakan sapi dan bermain bersama mereka, demikian juga Kṛṣṇa. Tetapi ada perbedaannya. Apakah perbedaannya itu? Eko yo bahūnāṁ vidadhāti kāmān. Bahwa Kṛṣṇa yang satu itu, meskipun Beliau nampak serupa di dalam banyak hal denganmu, tetapi ada satu perbedaan - Beliau memelihara setiap orang dari kita, dan kita sedang dipelihara olehNya. Beliau adalah pemimpin. Jika Kṛṣṇa tidak menyediakan bahan makananmu, maka kamu tidak bisa mendapatkan bahan makanan tersebut. Jika Kṛṣṇa tidak menyediakan bahan bakar untukmu, maka kamu tidak bisa mengendarai mobilmu. Jadi, eko bahūnāṁ yo vidadhāti. Apapun kebutuhan hidup yang kita miliki - kita membutuhkan begitu banyak hal - semuanya itu disediakan oleh yang satu itu, oleh satu makhluk hidup tersebut. Itulah perbedaannya. Kita bahkan tidak bisa memelihara satu keluarga kecil, karena kemampuan kita sangat terbatas. Saat ini khususnya, di jaman ini, seseorang tidak suka untuk menikah, karena ia bahkan tidak mampu memelihara sebuah keluarga dengan istri dan anak-anaknya. Ia tidak mampu memelihara mereka, bahkan jika sebah keluarga itu hanya terdiri dari empat atau lima makhluk hidup sekalipun.